Jovico Onis Samallo
Magister Sosiologi Agama Universitas Kristen Satya Wacana

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Tindakan Komunikatif Bagi Adi-Kaka: Implikasi Pemikiran Jurgen Habermas dalam Relasi Gandong Nusalaut dan Ambalau Jovico Onis Samallo
KENOSIS: Jurnal Kajian Teologi Vol 7, No 1 (2021): KENOSIS: JURNAL KAJIAN TEOLOGI
Publisher : IAKN Ambon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37196/kenosis.v1i1.251

Abstract

This article aims to analyze inter-religious relationships based on the local wisdom of Gandong in Maluku, especially in the Nusalaut and Ambalau society as a strength in the modern era. It focuses on the social activities from the two communities as religious development in Maluku. The values of social activities become an inter-religious spirituality that is still passed down from generation to generation. Inter-religious relationships based on local wisdom (Gandong) from Nusalaut-Ambalau were analyzed using the communicative action theory approach by Jurgen Habermas. This article used a qualitative research method through interview technique, observation, and library study. Communicative actions have become an effort to maintain interreligious relationships in folklore. The growing folklore's imagination can be used by society as a preventive imagination on destructive realities.AbstrakTulisan ini bertujuan menganalisis hubungan antaragama yang berbasis pada kearifan lokal Gandong di Maluku, khusus pada masyarakat Nusalaut dan Ambalau sebagai sebuah kekuatan di era modern. Fokus pada aktivitas sosial berupa tindakan dari kedua masyarakat tersebut sebagai pengembangan beragama di Maluku. Nilai-nilai dari aktivitas sosial menjadi sebuah spiritualitas antaragama yang masih diwarisi turun-temurun dari generasi ke generasi berikut. Relasi antaragama yang berbasis pada kearifan lokal (Gandong) dari Nusalaut-Ambalau dianalisis menggunakan pendekatan teori tindakan komunikatif Jurgen Habermas. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif – deskriptif dengan teknik wawancara dan studi pustaka. Tindakan komunikatif menjadi upaya menjaga relasi antaragama dalam folklor. Imajinasi folklor yang berkembang dapat dijadikan oleh masyarakat sebagai imajinasi preventif pada realitas destruktif.