Ramlan Ramlan
Jurusan Fisika FMIPA, Universitas Sriwijaya, Sumatera Selatan

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pemanfaatan Karet Busa (Spons) Sebagai Model Cetakan pada Pembuatan Keramik Berpori Ramlan Ramlan
Jurnal Penelitian Sains Vol 12, No 2 (2009)
Publisher : Faculty of Mathtmatics and Natural Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1192.892 KB) | DOI: 10.56064/jps.v12i2.178

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk membuat keramik berpori dengan teknologi yang sederhana yaitu dengan memanfaatkan struktur lubang pori-pori dari karet busa (spons) sebagai model cetakan. Sebagai bahan baku utama dipilih bahan baku yang berasal dari alam lokal yaitu talk, kwarsa, Al(OH)3, dan bentonit. Sampel hasil dianalisa porositasnya, luas permukaan, distribusi pori-pori serta struktur mikronya. Hasil analisis menunjukkan bahwa luas permukaan terbesar ada pada sampel dengan komposisi 95% kordierit dan 5% bentonit yaitu sebesar 2,18 m2/gram dengan porositas 58,07%, dan bentuk pori seperti karet busa (spons).
Pengaruh Suhu dan Waktu Sintering terhadap Sifat Bahan Porselen untuk Bahan Elektrolit Padat (Komponen Elektronik) Ramlan Ramlan; Akhmad Aminuddin Bama
Jurnal Penelitian Sains Vol 14, No 3 (2011)
Publisher : Faculty of Mathtmatics and Natural Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (696.562 KB) | DOI: 10.56064/jps.v14i3.210

Abstract

Telah diteliti pengaruh suhu sintering terhadap sifat fisis maupun sifat listrik bahan keramik porselen. Proses sintering dilakukan untuk memperkecil atau menghilangkan pori dalam bahan padat sehingga bahan lebih mampat. Bahan porselen dibuat dari bahan dasar kaolin [Al2O3.SiO2.xH2O], feldspar [K/Na/Ca/BaAlSi3O8], dan quartz [SiO2] melalui proses reaksi padatan dengan variasi suhu sintering, kemudian sifat fisis dan sifat listriknya dikarakterisasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa suhu sintering sangat mempengaruhi sifat bahan. Kenaikan suhu sintering memberikan nilai densitas antara 2,3-2,5 gram/cm3, kuat patah 180-659 kg/cm2, kuat tembus 6-12 kV/mm; porositasnya menurun 7,6-0,35%. Berdasarkan hasil pengujian kuat tembus dan resistivitas listriknya, bahan porselen yang dibuat dapat diaplikasikan sebagai bahan isolator listrik tegangan menengah.
Identifikasi Keramik Na-β”-Al2O3 dengan Penambahan Variasi Komposisi (0%, 3% dan 6%) Berat MgO Ramlan Ramlan; Akmal Johan
Jurnal Penelitian Sains Vol 12, No 1 (2009)
Publisher : Faculty of Mathtmatics and Natural Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3146.413 KB) | DOI: 10.56064/jps.v12i1.184

Abstract

Telah diidentifikasi keramik Na-β”-Al2O3 sebagai bahan elektrolit padat pada baterai Sodium Sulfur (Na-S) Cell. Sampel di buat dengan teknik cetak kering (dry pressing), pada kuat tekan 40.000 kPa. Karakterisasi yang meliputi analisis struktur fasa, konduktifitas ionik, porositas dan densitas. Paduan bahan baku Al2O3-Na2O berdasarkan Diagram Biner De Vries dan Roth serta Diagram Tersier Al2O3-Na2O-MgO, pada komposisi 87% mol Al2O3 dan 13% mol Na2O dengan penambahan variasi aditif (0%, 3% dan 6%) berat MgO serta bahan perekat PVA 4% berat. Proses sintering dilakukan pada temperatur 1150_C selama ±6 jam. Hasil pengujian terbaik didapatkan pada penambahan 3% berat MgO dengan konduktifitas ionik pada temperatur ruang sebesar 2, 8998×10−6 (.cm)−1, porositas 56,4196% dan densitas 1,4728 gr/cm3, sedangkan fasa β”-Al2O3 lebih dominan terbentuk pada penambahan 6% berat MgO.
Pemanfaatan Beta-Alumina (β”-Al2O3) sebagai Elektrolit Padat untuk Metode EMF Ramlan Ramlan
Jurnal Penelitian Sains Vol 13, No 3 (2010)
Publisher : Faculty of Mathtmatics and Natural Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1418.72 KB) | DOI: 10.56064/jps.v13i3.135

Abstract

Telah dilakukan eksperimen pengukuran dengan metode EMF terhadap elektrolit padat yang memanfaatkan Beta-Alumina (β”-Al2O3). Beta-Almunia dibuat dari bahan dasar Natriumcarbonat Magnesiumdihydroxid, Natriumcarbonat Magnesiumdihydroxid-carbonat, dan α-Al2O3 dengan teknik pencampuran bahan dasar, pembentukan pelet, dan pembakaran. Dengan teknik slip casting, Beta-Alumina dapat dibentuk dan digunakan sebagai elektrolit padat. Sebagai bahan yang diukur adalah bahan gelas sedangkan bahan referensinya adalah Natriumwolframat. Pengukuran dilakukan berdasarkan sel skema Pt/O2/Na2O (Gelas) Na-β”-Al2O3 // Na2O (Na2O − WO3)/O2/Pt. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa Beta-Alumina (β”-Al2O3) sangat baik untuk bahan elektrolit padat.