Penelitian botani mengarah ke ekotaksonomi telah dilakukan di hutan yang merekat bebatuan besar, Bukit Munggu, area penambangan batubara di Tanjung Enim, Sumatera Selatan. Bukit ini ditinggalkan untuk dieksplorasi disebabkan perannya dalam penyangga sediaan air untuk kota Tanjung Enim serta posisinya yang berdekatan dengan perumahan penduduk dan rumah sakit. Survey dilakukan pada bulan Mei 2008 sepanjang lereng bukit tersebut yang dibentuk oleh bebatuan ditumbuhi pohon lebat. Dengan bantuan penduduk setempat, pencatatan dilakukan terhadap pohon-pohon yang tumbuh di area lintas survey. Koleksi herbarium dilakukan dan diidentifikasi di laboratorium Ekologi Tumbuhan Jurusan Biologi FMIPA Universitas Sriwijaya, Hasil penelitian ditemukan spesies berikut sebagai pohon dan semak yang merekat tanah bebatuan pembentuk bukit tersebut: bayur (Pterospermum javanicum), gedang (Artocarpus elasticus), sunkai (Peronema canescens), madang (Macaranga recurvata), beringin hutan (Ficus sp), daun bersayap (Trevesia burckii ), sirih hutan (Piper aduncum), rotan (Dendrocalamus sp), dan pandan hutan (Pandanus tectorius). Jenis tumbuhan tersebut dapat dijadikan acuan dalam restorasi hutan di bukit bebatuan.