Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Micromelum minutum Wight & Arn: Bioprospection Potency of Forest Conservation Area Heri Suryanto
Buletin Eboni Vol 2, No 1 (2020): Buletin Eboni
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Lingkungan Hidup dan Kehutanan Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/buleboni.5769

Abstract

Bantimurung Bulusaraung National Park Area is one of the forest areas designated by the government as a conservation area in South Sulawesi. Optimization the use of the economic value of conservation areas and  potency of the biodiversity are many parties hope. Micromelum minutum Wight & Arn is one of the biodiversity richness in Bantimurung Bulusaraung National Park area. This plant predominantly contains flavonoid chemical compounds that are useful as antioxidants, antimicrobial, antibacterial, antiviral, anti-inflammatory, anti-allergic, anti-mutagenic, anti-clastogenic, anti-cancer, anti-platelet for humans.  M. minutum has potency as bioprospecting for Bantimurung National Park. The use of the conservation zone rehabilitation zones as wanafarma requires  plantcaracteristic and site management. M. minutum plantation should be placemented at river banks or create waterways if planting at dry land. In addition, efforts can be made to improve the physical properties of the soil in the form of loose and increased organic matter content by planting ground cover and fertilizing.
UJICOBA PENANAMAN LADA - LADA (Micromelum minutum) UNTUK PEMBINAAN HABITAT KUPU – KUPU DI TAMAN NASIONAL BANTIMURUNG BULUSARAUNG (PLANTING TRIAL OF BUTTERFLY FEED PLANTS FOR HABITAT IMPROVEMENT IN BANTIMURUNG BULUSARAUNG NATIONAL PARK) Heri Suryanto
Journal Penelitian Kehutanan FALOAK Vol 3, No 1 (2019): Jurnal Penelitian Kehutanan Faloak
Publisher : Balai Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Hasil Hutan Bukan Kayu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (429.548 KB) | DOI: 10.20886/jpkf.2019.3.1.50-58

Abstract

Kupu-kupu merupakan fauna khas di Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung. Populasinya di alam kian lama kian menurun disebabkan turunnya populasi pakan akibat penebangan dan perambahan. Pembinaan habitat dilakukan untuk menjaga kelestarian spesies kupu-kupu tersebut. Guna mendapatkan metode penanaman yang tepat maka dilakukan penelitian. Ujicoba penanaman dengan metode Randomysed Completely Block Design (RCBD) dengan 4 taraf perlakuan pemupukan yaitu kontrol, takaran pupuk 300gr perlubang tanam, 600 gr perlubang tanam dan 900 gr perlubang tanam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa M. minutum perlakuan 600 gr perlubang tanam menghasilkan jumlah daun dengan terbanyak. Terjadinya klorosis menyebabkan tanaman tidak tumbuh optimal pada tanah pada lokasi penelitian dengan drainase cepat. 
Kualitas tanah dan pertumbuhan varietas murbei di Sentra Persutraan Alam Sulawesi Selatan C. Andriyani Prasetyawati; Heri Suryanto
Jurnal Penelitian Kehutanan Wallacea Vol. 10 No. 1 (2021)
Publisher : Foresty Faculty of Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1126.638 KB) | DOI: 10.18330/jwallacea.2021.vol10iss1pp81-91

Abstract

Sulawesi Selatan merupakan salah satu daerah sentra industri persutraan alam di Indonesia. Daun murbei (Morus sp.) sebagai pakan bagi ulat sutra harus memenuhi kualitas dan kuantitas yang baik. Pertumbuhan tanaman murbei dipengaruhi oleh faktor genetik dan lingkungan. Kualitas tanah sebagai bagian utama dari faktor lingkungan mempunyai peran penting pembentukan kualitas tumbuhan pakan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menyeleksi lokasi yang optimal untuk pertumbuhan murbei dilanjutkan dengan seleksi terhadap kinerja varietas murbei pada lokasi terbaik (M. nigra, NI, KI 34, KI 41, AsI dan M. Multicaulis) di Sulawesi Selatan. Pengamatan kualitas tanah merupakan penelitian pendahuluan guna mengetahui kesesuaian tempat tumbuh murbei sebagai lokasi uji pertumbuhan varietas murbei. Evaluasi kualitas tanah dilakukan di beberapa lokasi: Desa Pising, Desa Sering (Kabupaten Soppeng), Desa Bekkae, Desa Walennae (Kabupaten Wajo), dan Desa Kalosi (Kabupaten Enrekang). Hasil pencandraan profil tanah, pengamatan sifat fisik dan sifat kimia tanah lahan murbei di beberapa kabupaten menunjukkan bahwa kondisi tanah yang paling baik untuk tanaman murbei adalah lahan di Desa Sering dengan kedalaman efektif perakaran sampai dengan 80 cm. Lapisan profil sampai kedalaman 100 cm masih berwarna hitam dengan sedikit berpasir dan liat dengan kualitas sifat kimia tanah baik. Pertumbuhan beberapa varietas murbei di Desa Sering, Kabupaten Soppeng menunjukkan bahwa KI 41 merupakan varietas murbei terbaik dengan tinggi rata rata tanaman 227,09 cm dan jumlah daun sebanyak 89,71. Korelasi antara tingkat pertumbuhan tinggi tanaman dan jumlah daun yang dihasilkan menunjukkan nilai positif dengan keeratan hubungan yang sangat kuat.