This Author published in this journals
All Journal Forum Arkeologi
I Wayan Badra
Balai Arkeologi Denpasar

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

HIASAN KEPALA KALA DI PURA BALE AGUNG DESA SUKAWANA, KINATAMANI, BANGLI I Wayan Badra
Forum Arkeologi VOLUME 25, NOMOR 3, NOVEMBER 2012
Publisher : Balai Arkeologi Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24832/fa.v25i3.608

Abstract

The forms of kala head ornaments at the upper plith (tugeh) of Bale Agung Sukawana Temple, Kintamani, Bangli resembles to the motive of karang bhoma which generally placed at the upper side of door frame or candi kurung’s niche. There are six ornaments and all of them are the same. There are no significant differences. The ornaments have shapes resembling a giant head with a very creepy face, because the head was the head of Banaspati raja (king of the jungle). Judging the character of the six ornaments, it seems that the sculpture is more likely a rather flat relief. The only element that stands out are the eyes and cheeks. The information of society leaders stated that the kala head ornaments functioned as repellent from danger, the building guard, and also the guard of the whole temple. In addition, the kala head ornaments are also have magic religious meaning and function. They also have aesthetic value and decorate of sacred building. Hiasan kepala kala pada alas tiang (tugeh) di Pura Bale Agung Sukawana, Kintamani, Bangli memiliki ciri-ciri dengan motif karang bhoma yang umumnya ditempatkan pada ambang atas pintu candi kurung. Dari enam buah hiasan kepala kala yang ditempatkan pada alas tiang (tugeh) tersebut memiliki persamaan satu dengan yang lainnya dan tidak nampak ada perbedaan yang signifikan. Memperhatikan karakter dari keenam buah hiasan kepala kala tersebut, memiliki bentuk menyerupai kepala raksasa dengan muka yang sangat menyeramkan, karena kepala kala ini berasal dari binatang penjaga hutan yang disebut dengan Banaspati raja (raja hutan). Dilihat dari karakter bentuk pahatan keenam buah hiasan kepala kala tersebut, tampak menunjukkan penggarapan lebih cenderung mirip dengan relief agak datar. Dimensi kedalamannya hanya elemen mata dan pipi yang menonjol. Hiasan kepala kala tersebut berfungsi sebagai penolak bala (bahaya), penjaga bangunan sekaligus penjaga pura secara keseluruhan di wilayah tersebut. Selain itu, juga hiasan kepala kala tersebut mempunyai fungsi dan makna religius magis dan memiliki juga nilai estetis dan penghias bangunan suci.
PEMANFAATAN DAN PENGEMBANGAN RAGAM HIAS KLASIK TERHADAP SENI KERAJINAN DI BALI I Wayan Badra
Forum Arkeologi VOLUME 19, NOMOR 2, OKTOBER 2006
Publisher : Balai Arkeologi Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (858.974 KB) | DOI: 10.24832/fa.v19i2.637

Abstract

RAGAM HIAS ARSITEKTUR KOLONIAL DI PURI KANGINAN, BULELENG I Wayan Badra
Forum Arkeologi VOLUME 21, NOMOR 2, JULI 2008
Publisher : Balai Arkeologi Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1106.625 KB) | DOI: 10.24832/fa.v21i2.624

Abstract