Chrisantya Angelita
Universitas Udayana

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGARUH BANGUNAN UMA LENGGE TERHADAP KEHIDUPAN SOSIAL DAN BUDAYA MASYARAKAT DESA MARIA KECAMATAN WAWO KABUPATEN BIMA Chrisantya Angelita; Renhard Fernandus Manurung; Ni Made Yuni Sugiantari; Adinda Sanita Putri Khinari; Rochtri Agung Bawono
Forum Arkeologi VOLUME 32, NOMOR 1, APRIL, 2019
Publisher : Balai Arkeologi Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2268.371 KB) | DOI: 10.24832/fa.v32i1.552

Abstract

Uma Lengge building is traditional building in Bima District West Nusa Tenggara which functions as the residence of Mbojo tribe and place to store food. The study aims to analyze the characteristics and relation of Uma Lengge buildings with the social and cultural life of Maria Village. The approach used in this study is archaeological approach with qualitative descriptive method. The study began with collecting data through literature study, direct observation, and interviews. The trapezoidal part of the roof with legs, has two pieces of crossing each other at each end of the ridge with bamboo material. The door leads to Mecca. The front part of the house may not be faced with another houses. Uma Lengge has three main parts such as the foundation, the first floor and second floors. The building of Uma Lengge has links with social values such as the value of mutual cooperation, value of hospitality, value of deliberation, value of helping and cultural values in Ampa Fare ceremony and inter dowry ceremony. Bangunan Uma Lengge merupakan bangunan tradisional di Kabupaten Bima Nusa Tenggara Barat. Bangunan ini berfungsi untuk tempat tinggal masyarakat suku Mbojo sekaligus tempat menyimpan bahan makanan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik serta keterkaitan bangunan Uma Lengge terhadap kehidupan sosial dan kebudayaan masyarakat Desa Maria. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan arkeologi dengan metode deskriptif kualitatif. Penelitian dimulai dengan melakukan pengumpulan data melalui studi pustaka, pengamatan secara langsung di lapangan, melakukan wawancara untuk data penelitian melalui informan. Diperoleh data pada bagian atap bangunan berbentuk trapesium sama kaki serta memiliki dua buah wanga yang saling menyilang pada setiap ujung bubungan atap dengan bahan bambu. Bagian pintu bangunan arah hadap mengarah ke Mekah, bagian depan bangunan tidak boleh berhadapan dengan bagian depan bangunan di sekitar tetapi bertolak belakang terhadap bangunan lainnya. Bangunan Uma Lengge memiliki tiga bagian utama seperti bagian pondasi, lantai satu dan lantai dua sekaligus atap. Bangunan Uma Lengge memiliki keterkaitan dengan nilai sosial kehidupan masyarakat Maria seperti; nilai gotong royong; nilai silahturrahmi; nilai musyawarah; nilai tolong menolong dan keterkaitan pada nilai kebudayaan dalam kehidupan masyarakat Desa Maria seperti; upacara Ampa Fare dan upacara mengantar mahar.
Fungsi Sekaa Janger Kolok sebagai Pemberdayaan Kelompok Disabilitas di Desa Bengkala Chrisantya Angelita
Sunari Penjor : Jurnal of Anthropology Vol 4 No 2 (2020)
Publisher : Department of Anthropology Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (768.122 KB) | DOI: 10.24843/SP.2020.v4.i02.p02

Abstract

Pada umumnya kelompok disabilitas dianggap tidak mempunyai kualitas sumber daya manusia yang setara dengan masyarakat normal. Asumsi tersebut terbentuk karena minimnya wawasan masyarakat terhadap kelompok disabilitas. Dampaknya, kelompok disabilitas tidak dapat berdaya seperti masyarakat normal. Perbandingan yang mencolok dapat dilihat dari kesempatan bekerja. Padahal kelompok disabilitas menginginkan kesempatan yang adil agar dapat hidup mandiri dan tidak menjadi tanggungan orang lain. Namun diskriminasi terhadap kelompok disabilitas tidak terjadi di Desa Bengkala. Desa Bengkala terletak di Kecamatan Kubutambahan, Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali. Terdapat 43 warga tuli bisu (kolok) yang menetap di sana. Warga kolok Desa Bengkala memiliki kesenian khas yaitu Sekaa Janger Kolok. Sekaa Janger Kolok didirikan oleh Bapak Nedeng pada tahun 1967. Didirikannya Sekaa Janger Kolok awalnya bertujuan untuk memberdayakan warga kolok di Desa Bengkala. Maka dari itu penelitian ini hendak mengungkapkan bagaimana perkembangan serta fungsi Sekaa Janger Kolok. Setelah adanya sekaa, warga kolok kini sudah berdaya dalam bidang kesenian maupun ekonomi. Di bidang kesenian, Sekaa Janger Kolok berfungsi sebagai hiburan, serta wadah bagi warga kolok untuk menyalurkan bakat. Sementara di bidang ekonomi, Sekaa Janger Kolok membantu warga kolok mendapatkan penghasilan tambahan. Keberadaan Sekaa Janger Kolok harus didukung oleh semua elemen masyarakat karena Sekaa Janger Kolok memiliki fungsi penting bagi pemberdayaan warga kolok di Desa Bengkala.