This Author published in this journals
All Journal Forum Arkeologi
Khadijah Thahir Muda
Departemen Arkeologi Universitas Hasanuddin Jl. Perintis Kemerdekaan Km. 10 Tamalanrea Kota Makassar 90245

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

BENTUK DAN TEKNOLOGI GERABAH DI SITUS DELUBANG DAN TOROAN PULAU MADURA Khadijah Thahir Muda
Forum Arkeologi VOLUME 29, NOMOR 1, APRIL 2016
Publisher : Balai Arkeologi Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (885.173 KB) | DOI: 10.24832/fa.v29i1.179

Abstract

Pottery has given impact both on people’s lives in the past, ranging from prehistoric time to the present. This research aims to reveal cultural aspects of people in the past such as social, economic, art, religion, language and behavior. The data were collected through random sampling method, then analized typologically refers to the formulation of E.Edward Mc.Kinnon in Buku Panduan Keramik (ceramic guide book). The finding of pottery fragments at Delubang and Toroan Site includes two types of textures namely coarse and fine pottery fragments. The parts of pottery are base, body, rim/lip which are parts of pots, jars and plates. The findings show technology which marked the beginning of neolithic culture at this site, reminiscent of the race Mongolid which regarded as a disseminator of culture of pottery in the area of Indonesia. Gerabah telah memberikan pengaruh secara kompleks terhadap kehidupan masyarakat pada masa lalu, mulai dari masa prasejarah sampai sekarang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aspek-aspek budaya kehidupan manusia masa lalu seperti; sosial, ekonomi, seni, religi, bahasa dan pola tingkah laku. Pengumpulan data dengan menggunakan random sampling yang kemudian dianalisis secara tipologi mengacu pada rumusan E. Edward Mc.Kinnon dalam Buku Panduan Keramik. Temuan fragmen gerabah di Situs Delubang dan Toroan, meliputi dua jenis tekstur yaitu fragmen gerabah kasar dan halus. Jenis fragmen gerabah yang ditemukan adalah dasar, badan, tepian/bibir dengan bentuk yang bervariasi seperti periuk, tempayan, dan piring. Hal ini menunjukan teknologi yang menandakan dimulainya budaya neolitik pada situs ini, mengingatkan mengenai ras Mongolid yang dianggap sebagai penyebar budaya gerabah di wilayah Indonesia.