Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Journal Of Business, Finance, and Economics (JBFE)

Bunga efektif (Eff*) dan bunga flat Indahwati Indahwati
Journal Of Business, Finance, and Economics (JBFE) Vol 3, No 2 (2022): Journal Of Business, Finance, and Economics (JBFE)
Publisher : Universitas Veteran Bangun Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/jbfe.v3i2.3437

Abstract

Perkembangan teknologi informasi dengan industri 4,0 yang menyajikan berbagai kemudahan, mulai dari belanja sampai dengan pembayaran, yang memudahkan kita melakukan transaksi. Membawa masyarakat pada perilaku konsumerisme, dan tentu hal ini ditangkap oleh perbankan untuk memberikan berbagai kemudahan diantaranya kartu kredit, pengajuan kredit yang lebih dipermudah. Kondisi ini mengharuskan masyarakat mempertimbangkan berbagai faktor, diantaranya biaya bunga yang harus ditanggung, jangka waktu, kemudahan akses dan yang terpenting adalah lembaga pemberi pinjaman. Kehadiran pinjol ilegal atau pinjaman online sangat menggiurkan, seperti diberitakan Ernawati, Jujuk, 2021, bahwa pinjaman online atau fintech peer to peer lending ilegal masih menjadi suatu alternatif keuangan yang cukup menggiurkan bagi masyarakat terlebih ketika masa pandemi tahun 2019-2021. Permasalahan kredit yang sering dihadapi dan membingungkan masyarakat adalah bunga efektif atau yang sering ditulis eff*, Permasalahan kredit yang sering dihadapi dan membingungkan masyarakat adalah bunga efektif atau yang sering ditulis eff*, banyak nasabah yang mempertanyakan, “apa yang dimaksud dengan eff*, apakah lebih mahal atau lebih murah?”.Studi ini berusaha membahas secara deskriptif kuantitatif dan bahwa bunga efektif dihitung berdasarkan perhitungan TVOM sementara bunga tunggal dengan mengalikan langsung suku bunga dengan periode pinjaman. Hasil pembahasan menunjukkan bahwa sebenarnya bunga efektif lebih murah dibandingkan dengan bunga flat.
Bunga efektif (Eff*) dan bunga flat Indahwati Indahwati
Journal Of Business, Finance, and Economics (JBFE) Vol. 3 No. 2 (2022): Journal Of Business, Finance, and Economics (JBFE)
Publisher : Universitas Veteran Bangun Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/jbfe.v3i2.3437

Abstract

Perkembangan teknologi informasi dengan industri 4,0 yang menyajikan berbagai kemudahan, mulai dari belanja sampai dengan pembayaran, yang memudahkan kita melakukan transaksi. Membawa masyarakat pada perilaku konsumerisme, dan tentu hal ini ditangkap oleh perbankan untuk memberikan berbagai kemudahan diantaranya kartu kredit, pengajuan kredit yang lebih dipermudah. Kondisi ini mengharuskan masyarakat mempertimbangkan berbagai faktor, diantaranya biaya bunga yang harus ditanggung, jangka waktu, kemudahan akses dan yang terpenting adalah lembaga pemberi pinjaman. Kehadiran pinjol ilegal atau pinjaman online sangat menggiurkan, seperti diberitakan Ernawati, Jujuk, 2021, bahwa pinjaman online atau fintech peer to peer lending ilegal masih menjadi suatu alternatif keuangan yang cukup menggiurkan bagi masyarakat terlebih ketika masa pandemi tahun 2019-2021. Permasalahan kredit yang sering dihadapi dan membingungkan masyarakat adalah bunga efektif atau yang sering ditulis eff*, Permasalahan kredit yang sering dihadapi dan membingungkan masyarakat adalah bunga efektif atau yang sering ditulis eff*, banyak nasabah yang mempertanyakan, “apa yang dimaksud dengan eff*, apakah lebih mahal atau lebih murah?”.Studi ini berusaha membahas secara deskriptif kuantitatif dan bahwa bunga efektif dihitung berdasarkan perhitungan TVOM sementara bunga tunggal dengan mengalikan langsung suku bunga dengan periode pinjaman. Hasil pembahasan menunjukkan bahwa sebenarnya bunga efektif lebih murah dibandingkan dengan bunga flat.