Cep Juli
Departemen Neurologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Padjadjaran, Jawa Barat, Indonesia

Published : 10 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Jurnal Kedokteran Syiah Kuala

Karakteristik luaran klinis neurologis pasien stroke iskemik berdasarkan NIHSS Tiara - Maharani; Cep Juli; Asep Nugraha Hermawan
Jurnal Kedokteran Syiah Kuala Vol 21, No 3 (2021): Volume 21 Nomor 3 Desember 2021
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jks.v21i3.20646

Abstract

Stroke adalah salah satu penyebab utama kecacatan dan penurunan kualitas hidup akibat penurunan fungsi neurologis. Salah satu alat yang dapat mengukur penurunan fungsi neurologis adalah National Institute of Health Stroke Scale (NIHSS) dengan cara mengukur luaran stroke secara kuantitatif yang terdiri dari sebelas jenis pemeriksaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik luaran klinis neurologis pasien stroke iskemik berdasarkan NIHSS. Metode pada penelitian ini yaitu deskriptif retrospektif dengan data subjek stroke iskemik pada periode 2017-2019. Pada penelitian ini didapatkan 97 subjek yang terdiri atas 58 pasien aterotrombotik, 33 pasien stroke tromboemboli dan 6 pasien stroke lakunar. Jenis kelamin terbanyak pada subjek adalah perempuan untuk stroke aterotrombotik dan lakunar dan laki-laki untuk stroke tromboemboli. Dengan rentang usia untuk ketiga stroke yaitu ≤ 60 tahun. Lokasi infark yang dilihat berdasarkan CT scan yang terbanyak terletak di hemisfer kiri. Untuk sistem arteri yang terkena paling banyak yaitu arteri karotis. Faktor risiko yang paling sering terjadi pada penelitian ini yaitu hipertensi. Untuk derajat keparahan berdasarkan NIHSS masuk sebagian besar subjek mempunyai skor NIHSS derajat sedang, yaitu berturut-turut 41.4%, 69,7%, dan 16.7% pada stroke aterotrombotik, tromboemboli, dan lakuner. Pada saat pulang sebagian besar skor NIHSS derajat ringan. Pada stroke aterotrombotik 41 subjek (70,7%), stroke tromboemboli 18 subjek (54,5%) dan stroke lakunar 5 subjek (83,3%). Untuk luaran klinis neurologis pasien paling banyak yaitu kelumpuhan wajah, disartria, defisit neurologis motorik lengan dan defisit neurologis motorik tungkai. Pada penelitian ini stroke aterotrombotik merupakan jenis stroke yang paling sering terjadi.