. Nofrizal
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

HASIL TANGKAPAN SAMPINGAN (BYCATCH DAN DISCARD) PADA ALAT TANGKAP GOMBANG (FILTER NET) SEBAGAI ANCAMAN BAGI KELESTARIAN SUMBERDAYA PERIKANAN . Nofrizal; Romie Jhonnerie; Alit Hindri Yani; . Alfin
Marine Fisheries : Journal of Marine Fisheries Technology and Management Vol. 9 No. 2 (2018): Marine Fisheries: Jurnal Teknologi dan Manajemen Perikanan Laut
Publisher : Bogor Agricultural University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (903.992 KB) | DOI: 10.29244/jmf.9.2.221-233

Abstract

ABSTRACTFilter net has a mesh size in small size pockets of the net. This allows filter net has the potential to be non-selective fishing gear about the fish size and the target species catch. If the fishing gear allowed, hence its existence will ultimately have a negative impact on the sustainability of fisheries resources, especially in coastal waters. The objective of this research is to calculate compositions and proportions of the main catch, bycatch and discard of the filter net. It is expected by knowing  the composition and proportion of the main catch, bycatch and discard can provide an overview  of the pressure on the stock and sustainability of fisheries resources in  waters where it is operated. This research was used survey method. A series of survey activities was conducted directly in the field to identify and count species of filter net‘s fishing catches. Based on the main catch, bycatch and discard of the filter net, it shows that Sergetes similis is the dominant species caught bythe filter net(98.455%).  The main catch for Escualosa thoracata reaches 1.354%. Besides, the main catches that were caught were Metapenaus monocerus, Parapenaeopsis sp, Panulirus sp and Paneeus monodon with the catch percentage ranging from 0.011 to 0.024%. Percentage of by-catches reached 0.04-0.00004% of the 24 species caught and the catch removed was around 0.001-0.0005% of the 3 species caught.Keywords: bycatch, discard, filter net, fisheries resources, main catchABSTRAKGombang memiliki ukuran mata jaring pada kantong berukuran kecil. Hal ini memungkinkan alat tangkap gombang berpotensi menjadi alat tangkap yang tidak selektif terhadap ukuran ikan dan jenis yang menjadi sasaran tangkapannya. Apabila alat tangkap ini dibiarkan, maka keberadaannya pada akhirnya akan memberikan dampak yang negatif terhadap keberlanjutan sumberdaya ikan terutama di perairan pantai. Tujuan penelitian ini adalah untuk menghitung komposisi dan proporsi hasil tangkapan utama (main catch), hasil tangkapan sampingan (bycatch) dan hasil tangkapan yang dibuang (discard).Diharapkan dengan mengetahui komposisi dan proporsi hasil tangkapan utama, sampingan dan yang dibuang dapat memberikan gambaran tentang tekanan terhadap stok dan kelestarian sumberdaya perikanan di perairan dimana gombang dioperasikan.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei.Serangkaian aktivitas survei dilakukan secara langsung di lapang untuk mengidentifikasi dan menghitung jenis spesies yang tertangkap oleh alat tangkap gombang.Berdasarkan persentase hasil tangkapan utama, sampingan dan buangan per jenis, menunjukkan  Sergetes similis merupakan spesies yang dominan tertangkap oleh alat tangkap gombang (98,455%). Hasil tangkapan utama untuk Escualosa thoracata mencapai 1,354%. Selain itu hasil tangkapan utama yang tertangkap ialah Metapenaus monocerus, Parapenaeopsis sp, Panulirus sp dan Paneeus monodon dengan persentase hasil tangkapan berkisar 0,011-0,024%. Persentase hasil tangkapan sampingan mencapai 0,04-0,00004% dari 24 spesies yang tertangkap dan hasil tangkapan yang dibuang berkisar 0,001-0,0005% dari 3 spesies yang tertangkap.Kata kunci: bycatch, discard, gombang, sumberdaya perikanan, main catch
SEBARAN SPL KAITANNYA DENGAN HASIL TANGKAPAN IKAN CAKALANG (KATSUWONUS PELAMIS) DI PERAIRAN ACEH M. Habib EY; . Nofrizal; Mubarak .
Marine Fisheries : Journal of Marine Fisheries Technology and Management Vol. 10 No. 1 (2019): Marine Fisheries: Jurnal Teknologi dan Manajemen Perikanan Laut
Publisher : Bogor Agricultural University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1217.974 KB) | DOI: 10.29244/jmf.10.1.11-22

Abstract

ABSTRACTSkipjack (Katsuwonus pelamis) has high economic value and many catched in Aceh waters. This study aims to calculate the catch of skipjack, compare the Sea-Surface Temperature (SST) on satellite image with real sea-surface temperature, and determine the effect of sea-surface temperature for the skipjack catch in Aceh waters. This study used data of skipjack catch, sea-surface temperatureon satellite image and real sea-surface temperature (on field) that was conducted in September 2017, using survey method in 32 points of fishing ground with 3 trips. Average of sea-surface temperature was around 27.24 oC, while the sea-surface temperature in Aqua MODIS images was around 28.21 oC in the transition of east-west season. There was differences in real sea-surface temperature and image sea-surface temperature of satellite, but it is not significant. Total catch of skipjack fish in September 2017 was 51,409 kg, and average of CPUE was 1,658 kg/setting. The highest catch of skipjack was 13,280 kg with sea-surface temperature at 27,4 oC because that temperature is the optimum temperature for skipjack. Temperature is affects to the skipjack distribution.Keywords: Katsuwonus pelamis, MODIS, SSTABSTRAKIkan cakalang (Katsuwonus pelamis) merupakan salah satu jenis ikan yang mempunyai nilai ekonomis tinggi, dan banyak tertangkap di Perairan Aceh. Penelitian ini bertujuan untuk menghitung hasil tangkapan ikan cakalang, membandingkan antara SPL citra dan SPL di lapangan,  dan untuk mengetahui pengaruh SPL terhadap hasil tangkapan ikan cakalang di Perairan Aceh, dengan menggunakan data hasil tangkapan ikan cakalang, SPL citra dan SPL lapangan. Penelitian dilakukan pada bulan September 2017. Metode yang digunakan adalah metode survei dengan 32 titik stasiun lokasi penangkapan dengan melakukan 3 trip pelayaran dengan rata-rata SPL lapangan sekitar 27,24 oC. Adapun SPL pada citra Aqua MODIS sekitar 28,21 oC pada musim peralihan timur – barat. Walaupun terdapat perbedaan SPL lapangan dan citra tetapi tidak terlalu signifikan. Total hasil tangkapan ikan cakalang pada bulan September 2017 sebanyak 51,409 kg, dengan rata-rata CPUE 1,658 kg/setting. Hasil tangkapan ikan cakalang paling banyak tertangkap pada suhu 27,4 0C sebanyak 13.280 kg. Hal ini disebabkan pada suhu tersebut merupakan suhu optimum ikan cakalang karena suhu mempengaruhi distribusi penyebaran ikan.Kata kunci: Katsuwonus pelamis, MODIS, SPL