This Author published in this journals
All Journal Jurnal Ternak
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Pengaruh Penggunaan Campuran Tepung Kunyit dan Jahe Sebagai Feed Aditif Terhadap Munculnya Gejala Penyakit Chronic Respiratory Disearce(CRD) dan Snot pada Ayam Pedaging Amiril Huda; Nuril Badriyah; Ratna Kumala Dewi
Jurnal Ternak : Jurnal Ilmiah Fakultas Peternakan Universitas Islam Lamongan Vol 7, No 1 (2016): Jurnal Ternak
Publisher : UNIVERSITAS ISLAM LAMONGAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (171.472 KB) | DOI: 10.30736/jy.v7i1.2

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 20 Mei sampai 24 Juni 2016 di peternakan mandiri Dusun Belud, Desa Mojosari, Kecamatan Mantup, Kabupaten Lamongan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan campuran tepung kunyit dan jahe sebagai feed aditif terhadap penyakit Chronic Respiratory Disease (CRD) dan Snot pada ayam pedaging. Materi yang digunakan di penelitian ini menggunakan 60 ekor ayam pedaging dari strain loghman, campuran kunyit dan jahe dalam bentuk tepung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode percobaan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), pola tersarang. Dimana penambahan campuran tepung kunyit dan jahe 1%, 2%, 3%. Setiap perlakuan diulang 3 kali dan setiap ulangan berisi 5 ekor. Variabel yang diamati dalam penelitian ini adalah Kejadian gejala penyakit CRD dan Snot pada ayam pedaging. Data hasil penelitian dianalisis dengan analisis statistik RAL. Hasil penelitian yang diteliti, dapat disimpulkan bahwasannya pengaruh pemberian campuran tepung kunyit dan jahe tidak berpengaruh terhadap terjadinya penyakit CRD dan Snot pada ayam broiler . Akan tetapi angka kejadian CRD dan Snot pada ayam broiler yang mengkonsumsi kunyit dan jahe lebih bagus dari pada kontrol. Hal ini disebabkan kunyit banyak mengandung minyak atsiri dan kurkumin, dan pada jahe terdapat kandungan zingiberol dan zingiberen juga terdapat minyak atsiri dan kandungan senyawa aktif lainnya yang ada dalamnya.Keywords: Kunyit, Jahe, Feed Aditif, CRD, Snot
Kesesuaian Rumus Schrool dan Pita Ukur Terhadap Bobot Badan Sapi Brahman Cross Di Kelompok Ternak Sumber Jaya Dusun Pilanggot Desa Wonokromo Kecamatan Tikung Kabupaten Lamongan Moh. Romadhona Adi Susanto; Ratna Kumala Dewi; Mufid Dahlan
Jurnal Ternak : Jurnal Ilmiah Fakultas Peternakan Universitas Islam Lamongan Vol 8, No 1 (2017): Jurnal Ternak
Publisher : UNIVERSITAS ISLAM LAMONGAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (486.297 KB) | DOI: 10.30736/jy.v8i1.13

Abstract

Usaha peternakan Sapi Brahman Cross (BX) hingga saat ini masih didominasi oleh peternakan rakyat dengan skala usaha kecil dan sistem pemeliharaannya bersifat tradisional. Sistem pemasaran Sapi di wilayah Kabupaten Lamongan masih menggunakan metode taksiran. Salah satu cara untuk memperkirakan bobot badan adalah dengan mengukur lingkar dada ternak karena lingkar dada seekor ternak memiliki korelasi yang sangat kuat untuk menduga bobot hidup ternak. Beberapa cara yang dapat digunakan untuk menentukan bobot hidup ternak adalah menggunakan rumus Schoorl dan pita ukur. Penelitian ini dilaksanakan di Kelompok Ternak Sumber Jaya Kecamatan Tikung Kabupaten Lamongan. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Sapi Brahman Cross (BX) sebanyak 30 ekor. Data hasil penelitian dianalisis menggunakan Uji-T. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai T hitung (t) antara rumus Schoorl dengan timbangan Digital lebih besar dari T tabel (t0,05) yaitu (t = 76,26 ≥ t0,05 = 2,056), nilai T hitung (t) antara pita ukur dengan timbangan Digital lebih besar dari T tabel (t0,05) yaitu (t=52,5 ≥ t0,05 = 2,056 ). Hasil tersebut menandakan bahwa terdapat penyimpangan yang signifikankan dalam pendugaan bobot badan Sapi Brahman Cross di Kelompok Ternak Sumber Jaya Kecamatan Tikung Kabupaten Lamongan.Keywords: bobot badan, pita ukur, rumus Schoorl, Sapi Brahman Cross (BX)
Hubungan Antara Bobot Badan Awal dan Bobot Badan Akhir Itik Hibrida Jantan dan Betina Dwi Ainur Rahmah; Muridi Qomaruddin; Ratna Kumala Dewi
Jurnal Ternak : Jurnal Ilmiah Fakultas Peternakan Universitas Islam Lamongan Vol 7, No 1 (2016): Jurnal Ternak
Publisher : UNIVERSITAS ISLAM LAMONGAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30736/jy.v7i1.3

Abstract

Banjarejo Kecamatan Sukodadi Kabupaten Lamongan, mulai tanggal 01Mei sampai dengan 28 Mei 2016. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji hubungan antara bobot badan awal dan bobot badan akhir itik hibrida jantan dan betina yang meliputi bobot badan awal dan bobot badan akhir. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Itik hibrida jantan dan betina masing masing 30 ekor umur 5 minggu. Data dianalisis menggunakan analisa regresi korelasi sederhana. Hubungan bobot badan awal dan bobot badan akhir jantan dan betina. Pakan yang digunakan adalah tepung roti, bekatul halus, jagung dan konsentrat. Kandang yang digunakan adalah kandang kelompok sebanyak 12 unit kandang setiap battery berisi lima ekor itik dan dilengkapi dengan tempat pakan, dan tempat minum. Pemberian pakan dilakukan dua kali sehari pagi dan sore, pemberian minum secara adlibitum. Guna mengetahui perbedaan antar perlakuan menggunakan Uji analisa regresi korelasi sederhana. Variabel yang diamati adalah bobot badan awal itik hibrida jantan, bobot akhir itik hibrida jantan, bobot awal itik hibrida betina, dan bobot akhir itik betina hibrida. Hasil penelitian menunjukan bahwa pada itik jantan yaitu y = 966,25+1,02x dapat diartiakan kenaikan bobot badan sebesar 1,02 gram bobot terendahnya 966,25 gram yang dipelihara selama 28 hari serta koefisien korelasi sebesar 0,37 koeefisien determinasi 13,7%. Pada itik betina y = 1054,6+0,65x dapat diartiakan kenaikan bobot badan sebesar 0,65 gram bobot terendahnya 1054,6 gram sehingga pada betina tidak terdapat hubungan yang positif. Itik jantan F Hitung lebih besar dari F tabel(P >0,05) memberikan pengaruh yang beda nyata pada itik hibrida betina F Hitung lebih kecil dari F tabel sehingga tidak terdapat pengaruh karena hasilnya tidak beda nyata. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pada perhitungan analisa regresi pada itik jantan terdapat pengaruh yang beda nyata pada level 5 %.Keywords: itik hibrida, bobot badan, jenis kelamin
KUALITAS FISIK DAN PALATABILITAS SILASE BATANG PISANG (MUSA PARADISIACA) SEBAGAI PAKAN TERNAK DOMBA EKOR GEMUK Somad Qo'iyum; Ratna Kumala Dewi; Dyanovita Al Kurnia
Jurnal Ternak : Jurnal Ilmiah Fakultas Peternakan Universitas Islam Lamongan Vol 10, No 1 (2019): Jurnal Ternak
Publisher : UNIVERSITAS ISLAM LAMONGAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (782.238 KB) | DOI: 10.30736/jy.v10i1.38

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai Mei tahun 2018 berlokasi di Desa Pangkaterjo Dusun Tuyuh Kecamatan Lamongan Kabupaten Lamongan. Tujuan dari prenelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kualitas fisik dan palatabilitas presentasi pemberian pakan silase batang pisang (Musa paradisiaca) sebagai pakan ternak domba ekor gemuk. Kegunaan dari penelitian ini diharapkan agar digunakan sebagai bahan informasi dan bahan alternatif tentang pemanfaatan limbah pertanian berupa batang pisang. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 8 ekor domba ekor gemuk, batang pisang, dedak padi, pollard, garam, EM4, mollases dan air. Variabel yang di amati kualitas fisik silase batang pisang yang meliputi (tekstur, warna, aroma dan pH) dan palatabilitas pakan per hari dan per minggu. Data yang dihasilkan dari penelitian dianalisis dengan mengunkan analisis statistik RAK (Rancangan Acak Kelompok). Hasil penelitian yang dapat disimpulkanbahwa pengaruh kualitas fisik silase batang pisang sangat baik, sedangkan pengaruh palatabilitas pada ternak domba ekor gemuk tidak berbeda nyata memberikan (Thitung  ≤0,05) berbeda nyata dengan (Thitung ≤0,01), namun untuk penegelompokan yang berdasarkan jenis kelamin menunjukan yang sangat nyata.
Pengaruh Konsentrasi dan Lama Perendaman Ekstrak Kulit Nanas Terhadap Kualitas Fisik dan Kualitas Organoleptik Daging Bebek Petelur Afkir Musabihatul Maghfiroh; Ratna Kumala Dewi; Edy Susanto
Jurnal Ternak : Jurnal Ilmiah Fakultas Peternakan Universitas Islam Lamongan Vol 8, No 1 (2017): Jurnal Ternak
Publisher : UNIVERSITAS ISLAM LAMONGAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (496.407 KB) | DOI: 10.30736/jy.v8i1.14

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 23 Mei sampai dengan 14 Juni 2016 dilakukan di Laboratorium Fakultas Peternakan Universitas Islam Lamongan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi dan lama perendaman ekstrak kulit nanas terhadap kualitas fisik dan organoleptik daging bebek petelur afkir. Materi Penelitian adalah daging bebek petelur afkir sebanyak 3 kg bagian dada dan paha tanpa tulang dan kulit nanas sebanyak 2 kg. metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah percobaan dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial (3x3) dengan 2 faktor dan 3 kali ulangan. Perlakuan yang diterapkan adalah fakor A terdiri dari A1 = konsentrasi ekstrak kulit nanas 0% (tanpa perendaman), A2 = konsentrasi ekstrak kulit nanas 20% (20 ml ekstrak kulit nanas), A3 = konsentrasi ekstrak kulit nanas 40% (40 ml ekstrak kulit nanas), faktor B terdiri dari B1 = perendaman dengan waktu 0 menit, B2 = perendaman dengan waktu 30 menit, B3 = perendaman dengan waktu 60 menit. Data yang diperoleh dianalisis dengan sidik ragam Analysis Of Variace (ANOVA) dan dilanjutkan dengan Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) bila terdapat pengaruh nyata. Variabel yang diamati meliputi kualitas fisik (uji nilai pH dan susut masak) dan kualitas organoleptik (warna, aroma dan tekstur). Hasil penelitian menujukkan bahwa perendaman bebek afkir dalam ekstrak kulit nanas memberikan pengaruh tidak nyata (P>0.05) terhadap uji nilai pH, susut masak, warna, aroma dan tekstur. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengaruh konsentrasi dan lama perendaman ekstrak kulit nanas terhadap kualitas fisik dan organoleptic daging bebek afkir tidak terjadi interaksi yang nyata (P<0,05) antara lama perendaman ekstrak kulit nanas dan konsentrasi yang berbeda terhadap pengempukan daging bebek petelur afkir, karena Fhitung < Ftabel (P<0,05), tetapi berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap pH, warna dan tekstur, karena Fhitung > Ftabel (P<0,05). Pada konsentrasi 20 % selama 60 menit dapat meningkatkan presentasi tingkat kesukaan terhadap warna dengan nilai rata-rata (31,88) dan tekstur dengan nilai rata-rata (30,77). Tetapi belum mampu memperbaiki nilai aroma, susut masak dan pengempukan ekstrak kulit nanas mampu menurunkan nilai pH daging bebek afkir dengan nilai rata-rata (5,76).Keywords: daging bebek afkir, kulit nanas, uji nilai pH