Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

STUDI KESESUAIAN LAHAN UNTUK TANAMAN BUAH NAGA (DRAGON FRUIT) DI KECAMATAN BATANG ANAI KABUPATEN PADANG PARIAMAN Rikki Afrizal
JURNAL PLANOLOGI DAN SIPIL (JPS) Vol 1 No 1 (2019): JPS Volume 1 Nomor 1, Februari 2019
Publisher : LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (LPPM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to study and analiyze about 1) condition of land characteristics (effective slope on land, slope, elevation, drainage rainfall, soil texture, permeability, soil ph, nitrogen (N), phospohorus (P), kalium (K), for dragon fruit in research area.(2) The level of land suitable of Naga dragon Fruit (3)Spatial distribution of lands suitability. Analysis of the data used desriptive with the sampling area. The land units in research area consisted of two processes from the fluvial and volcanic land forms be samples study,the are : 1)The land form process of fluvial oringin (F) was F1.I.Sw.Qal.Al, F1.Teg.Qal.Al, F1.I.Pm.Qal.Al, F.I.KB.QTt.Reg. 2) the process area of volcanic origin is V1.III.Ht.QTt.Reg, V2.III.KB.QTt.Gle d, V2.III.KB.Qtau.Gle d. The mapping unit used is land units, from overlays of several maps, namely maps of land froms, slopes, land uses, land and geology. This land unit maps used for basic drawing research samples. The results of this study show 2(two) levels of land suitability, very suitable and suitable. Very suitable land unit found in F1 land unit. I.Sw.Qal.Al. found in Nagari Ketaping, Nagari Buayan, Nagari Sungai Buluh, Nagari Kasang and land units.F3.I.Kb.QTt.Al in Nagari Sungai Buluh, suitable land unit found F1 land unit Teg.Qal. Al found in Nagari Ketaping, Nagari Sunngai Buluh, and Nagari Kasang, F1.I.Pm.Qal.Al, found in Nagari Sungai Buluh, Nagari Kasang and Nagari Buayan. V1.III.Ht.QTt.Reg, found in Nagari Sungai Buluh, V2.III.KB.QTt.Gle d, in Nagari Kasang and Nagari Sungai Buluh, V2.III.KB.Qtau.Gle d, in Kasang and Nagari Sungai Buluh. The obstacle land factors are Phosphorus (P), Kalium (K), permeability and rainfall
POLA PERSEBARAN PERMUKIMAN PENDUDUK DI KECAMATAN PUCUK RANTAU KABUPATEN KUANTAN SINGINGI Rikki Afrizal; Agus Candra
JURNAL PLANOLOGI DAN SIPIL (JPS) Vol 1 No 2 (2019): JPS Volume 1 Nomor 2, Agustus 2019
Publisher : LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (LPPM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pertumbuhan penduduk yang tinggi menyebabkan meningkatnya aktivitas manusia dalam memanfaatkan sumber daya lahan yang didorong oleh meningkatnya kebutuhan, sandang, pangan dan perumahan. Permukiman merupakan salah satu bentuk tempat tinggal manusia.Umumnya manusia akan tinggal berdekatan atau berkelompok dengan manusia lain yang memiliki kesamaan. Kecamatan Pucuk Rantau adalah salah satu kecamatan pemekaran dari Kecamatan Mudik. Kecamatan ini mengalami peningkatan penduduk sehingga daerah ini mengalami pemekaran pada tahun 2012. Dengan adanya perubahan peningkatan penduduk, maka secara tidak lansung dapat merubah pola permukiman penduduk di suatu wilayah terutama pada wilayah Kecamatan Pucuk Rantau. Dalam penelitian yang dilakukan pada Kecamata Pucuk Rantau Kabupaten Kuantan Singingi dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Hasil dari pembahasan ini bahwa jenis pola permukiman yang terdapat di Kecamatan Pucuk Rantau yaitu pola permukiman memanjang dimana 50% dari jumlah desa/kelurahan yang ada di Kecamatan Pucuk Rantau permukiman penduduk rata-rata mengkuti pola arah jalan. Pola perkembangan menurut analisis data bahwa Kecamatan Pucuk Rantau polanya mengelompok karena daerah ini mempunyai topografi yang bervariasi.
ANALISIS PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG DI KECAMATAN KUANTAN TENGAH KABUPATEN KUANTAN SINGINGI Studi Kasus: Perizinan Lapangan Persatuan Olahraga Sungai Jering (Porsing) Kelurahan Sungai Jering Kecamatan Kuantan Tengah Kabupaten Kuantan Singingi Mitha Febrianda; Riki Ruspianda; Rikki Afrizal
JURNAL PLANOLOGI DAN SIPIL (JPS) Vol 2 No 2 (2020): JPS Volume 2 Nomor 2, Agustus 2020
Publisher : LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (LPPM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kecamatan Kuantan Tengah merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Kuantan Singingi yang menjadi pusat permukiman dan kegiatan penduduk. Semakin meningkatnya jumlah penduduk di Kuantan Tengah membuat para developer berlomba-lomba untuk membangun kawasan perumahan. Yang menjadi permasalahan adalah pembangunan kawasan perumahan tersebut tidak sesuai dengan detail rencana tata ruang Teluk Kuantan. Salah satu pembangunan yang tidak sesuai dengan rencana tata ruang adalah pembangunan kawasan perumahan yang dilakukan oleh developer yang terletak di lahan bekas lapangan bola yaitu lapangan Persatuan Olahraga Sungai Jering (Porsing). Untuk mencapai penataan ruang yang sesuai dengan peraturan yang berlaku maka dilakukan pengendalian pemanfaatan ruang. Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk mendeskripsikan bagaimana pengendalian pemanfaatan ruang di lahan lapangan Porsing dan bagaimana implementasi instrumen pengendalian pemanfaatan ruang di Kabupaten Kuantan Singingi. Untuk memperoleh data dalam penelitian ini, dilakukan dengan penelitian kepustakaan dan lapangan. Penelitian kepustakaan untuk mendapatkan data sekunder dilakukan dengan cara membaca peraturan perundang-undangan, karya ilmiah, buku-buku dan artikel. Penelitian lapangan untuk mendapatkan data primer melalui wawancara dengan informan terkait. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa pengendalian pemanfaatan ruang di lahan lapangan Porsing baru sampai pada tahap pemantauan karena belum adanya kegiatan pembangunan di lokasi tersebut dan pengawasan dalam pengendalian pemanfaatan ruang di Teluk Kuantan telah dilakukan sesuai dengan teori dan undang-undang yang berlaku. Sedangkan implementasi instrumen pengendalian pemanfaatan ruang di Teluk Kuantan, dari 4 instrumen yang berlaku hanya 3 instrumen saja yang baru di implementasikan yaitu perizinan, peraturan zonasi dan pemberian sanksi. Sedangkan pemberian insentif dan disinsentif belum diimplementasikan karena belum tercantum dalam Rencana Tata Ruang (RTRW) yang berlaku.
ANALISIS KETERSEDIAAN PRASARANA PERSAMPAHAN DI KELURAHAN BENAI KECAMATAN BENAI KABUPATEN KUANTAN SINGINGI PROVINSI RIAU Triwidia Ningsih; Rikki Afrizal; Retni Pratiwi
JURNAL PLANOLOGI DAN SIPIL (JPS) Vol 3 No 2 (2021): JPS Volume 3 Nomor 2, Agustus 2021
Publisher : LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (LPPM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ketersediaan prasarana persampahan masalah utama di Kelurahan Benai. Permasalahan sampah timbul karena tidak seimbangnya produksi sampah dengan pengelolaanya dan ketersediaan prasarana persampahan serta semakin menurunya daya dukung alam sebagai tempat pembuangan sampah. Pengelolaan persampahan belum dilaksanakan secara optimal, kurangnya ketersediaan prasarana persampahan di Kelurahan Benai, selain itu alat pengangkutan yang kurang memadai dan sering kali tidak tepat waktu dalam mengangkut sampah ke TPA. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana ketersediaan prasarana persampahan (Pewadahan, Pengumpulan, Pengangkutan) dan juga untuk mengetahui bagaimana pengelolaan persampahan dalam aspek kelembagaan, aspek retribusi dan aspek hukum/peraturan. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis kualitatif dan deskriptif. Analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif dengan ketentuan SNI 19-2454-2002 dan SNI 3243-2008. Hasil penelitian ini adalah ketersediaan prasarana persampahan dalam bentuk pewadahan sampah dan pengumpulan sampah tidak memadai akibatnya masyarakat lebih memilih mengelola sendiri sampahnya. Ketersediaan prasarana persampahan dalam bentuk pengangkutan yaitu armada pengangkutan sampah menggunakan container yang dijadwalkan 1-2 kali seminggu namun sering terjadi keterlambatan sampah yang mengakibatkan sampah menumpuk dan berserakan. Pengelolaan persampahan dalam aspek kelembagaan yaitu kurangnya perhatian pemerintah dalam menindaklanjuti permasalahan sampah di Kelurahan Benai. Retribusi yang tidak berjalan dikarenakan masyarakat tidak mau membayar iuran kebersihan karena merasa tidak adanya pelayanan pengelolaan persampahan. Permasalahan yang timbul tersebut Belum ada hukum/peraturan undang-undang yang membahas mengenai pengelolaan persampahan khusus untuk kabupaten kuantan singingi.
EVALUASI DAYA DUKUNG KAWASAN WISATA AIR PANAS DI DESA SUNGAI PINANG KECAMATAN HULU KUANTAN KABUPATEN KUANTAN SINGINGI DALAM MENDUKUNG PARIWISATA YANG BERKELANJUTAN Rikki Afrizal
JURNAL PLANOLOGI DAN SIPIL (JPS) Vol 4 No 1 (2022): JPS, Volume 4 Nomor 1, April 2022
Publisher : LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (LPPM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pariwisata merupakan salah satu kegiatan yang dapat menunjang pengembangan dan kemajuan suatu desa. Pengembangan pariwasata desa yang berkelanjutan merupakan hal yang harus dicapai. Keberlanjutan dalam mendukung pariwisata tidak hanya terfokus kepada objek wisata tetapi harus didukung oleh aspek sosial dan budaya dan lingkungan yang ekologis. Kawasan wisata yang objek utamanya adalah air panas terletak di Desa Sungai Pinang Kecamatan Hulu Kuantan Kabupaten Kuantan Singingi Provinsi Riau merupakan salah satu potensi yang dimiliki oleh Desa setempat dan dapat dikembangkan secara berkelanjutan. Walaupun objek wisata ini masih banyak kekurangan dari segala hal tapi objek wisata ini masih menjadi favorit masyarakat lokal untuk menikmati keindahan alam sembari menikmati objek air panas tersebut. Untuk menunjang tujuan itu, maka dalam studi ini dilakukan evaluasi daya dukung kawasan wisata air panas di Desa Sungai Pinang Kecamata Hulu Kuantan. Berdasarkan hasil evaluasi, bahwa kondisi penggunaan sumber daya yang berada di objek wisata ini tidak di ekploitasi secara berlebihan, bahkan kondisi alam disekitar lingkungan objek wisata masih terpelihara dengan baik. Untuk mewadahi tujuan dan aspirasi masyarakat,ini dilihat dari pengelola objek wisata ini menjalin hubungan yang baik dengan pemerintah setempat, pemangku adat, dan pengunjung yang datang di objek wisata. Di lihat dari daya dukung objek wisata ini memiliki kapasitas lahan yang luas, lingkungan yang asri tetapi ada beberapa yang belum terpenuhi diantara infrastruktur seperti musolla, tempat mandi bilas, dan jalan untuk akses ke lokasi wilayah tersebut masih belum ter aspal secara keseluruhan.
PEMANFAATAN DRONE DJI PHANTOM 4 PRO DAN APLIKASI SIG (ArcGIS) UNTUK IDENTIFIKASI BATAS ADMINISTRASI WILAYAH DI KEC. KUANTAN TENGAH KABUPATEN KUANTAN SINGINGI Rikki Afrizal; Riki Ruspianda; Retni Pratiwi
JURNAL PERANGKAT LUNAK Vol 4 No 3 (2022): Jurnal Perangkat Lunak
Publisher : Universitas Islam Indragiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32520/jupel.v4i3.2425

Abstract

Utilization of Drones, also known as UAV (unmanned aerial vehicles), is currently widely used to evaluate changes in land use, disasters, monitoring regional spatial planning, identifying regional changes, environmental changes, and mapping regional administrative boundaries. Administrative boundaries are boundaries or imaginary lines that are only found on maps and not on the ground in accordance with applicable legal provisions but are only marked with an object that can be recognized by the user, for example stakes, gates, walls, and so on. This study aims to provide information about the actual boundaries of the area according to the current situation and conditions by testing the level of accuracy of Drone photos and comparing them in the field. This study uses a survey method and manual interpretation. This research was conducted in parts of the administrative area of Kuantan Tengah District, namely Pasar Taluk Village and Simpang Tiga Village. The selection of the study area was due to several factors, such as the area's high population density, fast development growth, and being located in the center of Teluk Kuantan city. Aerial photos produced by the Phantom 4 Pro Drone in this study have a spatial resolution of 0.5 meters, thus providing clear and detailed object appearances that can be identified using the ArcGIS application in the Pasar Taluk Village and Simpang Tiga Village areas. Keywords: Drone, land, boundary, region, identification
PEMETAAN TEMPAT PEMBUANGAN SAMPAH TODAK RESMI DI BAGIAN WILAYAH KOTA (BWK I) KECAMATAN KUANTAN TENGAH KABUPATEN KUANTAN SINGINGI DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) Fikta Lieni Cici Gustira; Agus Candra; Rikki Afrizal
JURNAL PLANOLOGI DAN SIPIL (JPS) Vol 4 No 2 (2022): Jurnal Planologi dan Sipil (JPS)
Publisher : LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (LPPM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sampah merupakan ancaman yang serius bagi masyarakat, karena membuang sampah sembarangan dapat menyebabkan pencemaran lingkungan. Bagian Wilayah Kota I merupakan wilayah pusat pertumbuhan lebih cepat dibandingkan wilayah lainnya dan menjadi pusat perhatian penelitian yaitu yang berkaitan dengan persampahan. Pemetaan dilakukan menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG) dikarenakan SIG mampu menjadi acuan dalam menghasilkan tampilan data geografis yang akurat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui persebaran lokasi Tempat Pembuangan Sampah tidak resmi di BWK I dan untuk mengetahui faktor persebaran Tempat Pembuangan Sampah tidak resmi di BWK I Kecamatan Kuantan Tengah Kabupaten Kuantan Singingi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Deskriptif Dengan Menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG). Data penelitian diperoleh langsung dengan pengamatan dan pengukuran dilapangan serta studi pustaka. Semua data yang didapatkan baik itu bersifat geografis, deskriptif, numerik diolah dan dipetakan dengan menggunakan perangkat lunak ArcMap 10.8. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 6 Desa/Kelurahan yang menjadi objek penelitian yang ada di BWK I, Desa Beringin Taluk memiliki jumlah Tempat Pembuangan Sampah tidak resmi terbanyak dengan jumlah 4 Lokasi, Kelurahan Pasar Taluk ditemukan 3 Lokasi, Desa Koto Taluk dan Kelurahan Sungai Jering ditemukan 2 Lokasi, Kelurahan Simpang Tiga ditemukan 1 Lokasi, sedangkan Desa Sawah sama sekali tidak ditemukan Tempat Pembuangan Sampah tidak resmi. Total keseluruhan Tempat Pembuangan Sampah tidak resmi dari 6 Desa/Kelurahan yang ada di BWK I yaitu 12 lokasi yang sebarannya dipengaruhi oleh jarak dari sungai, jenis peruntukan lahan, jenis jalan, dan kepadatan penduduk.
IDENTIFIKASI KAWASAN RAWAN BANJIR DI KECAMATAN PANGEAN KABUPATEN KUANTAN SINGINGI Nurmila Syahyu; Rikki Afrizal; Riki Ruspianda
JURNAL PLANOLOGI DAN SIPIL (JPS) Vol 4 No 2 (2022): Jurnal Planologi dan Sipil (JPS)
Publisher : LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (LPPM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kecamatan Pangean berada pada Kabupaten Kuantan Singingi. Di Kecamatan Pangean terdapat beberapa desa yang sering sekali terkena banjir dan telah menjadi bencana tahunan terutama pada kawasan-kawasan yang berada dekat dengan aliran sungai kuantan. Berdasarkan fakta tersebut penelitian ini bertujuan untuk mengkaji tingkat kerawanan banjir dan bagaimana persebaranya. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif dan analisis data menggunakan metode overlay dan skoring parameter. Data yang diperlukan seperti data primer dan data sekunder berupa data jenis tanah, kemiringan lereng, curah hujan dan penggunaan lahan di Kecamatan Pangean. Hasil dari penelitian ini adalah tingkat kerawanan banjir dan persebaran kawasan rawan banjir di Kecamatan Pangean. Tingkat kerawanan banjir diklasifikasikan dalam tiga tingkat kerawanan banjir yang meliputi kelas rendah, sedang dan tinggi. Kelas kerawanan banjir rendah dengan cakupan wilayahnya seluas 5.693,19 Ha, sedangkan tingkat kerawanan banjir sedang seluas 2.272,20 Ha, dan tingkat kerawanan banjir tinggi seluas 2.252,85 Ha. Persebaran kawasan rawan banjir di Kecamatan Pangean dibagi menjadi dua klasifikasi kejadian banjir yaitu daerah tidak kejadian dan daerah kejadian banjir. Daerah tidak kejadian dengan luas 7.947,54 Ha dan daerah kejadian dengan luas 4.081,92 Ha.
EVALUASI PEMANFAATAN DAN PEMELIHARAAN PROGRAM PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI BERBASIS MASYARAKAT (PAMSIMAS) TAHUN 2017 Listi Raisa; Rikki Afrizal
JURNAL PERENCANAAN, SAINS DAN TEKNOLOGI (JUPERSATEK) Vol 5 No 2 (2022): Jurnal Perencanaan, Sains, Teknologi, dan Komputer (JuPerSaTek)
Publisher : FAKULTAS TEKNIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36378/jupersatek.v5i2.2750

Abstract

Program Penyediaan Air Minum Dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS) adalah salah satu program andalan pemerintah dalam menyediakan air bersih dan sanitasi bagi masyarakat perdesaan dan pinggiran kota melalui pendekatan berbasis masyarakat. Air marupakan kebutuhan yang sangat vital bagi kehidupan manusia, tanpa air manusia tidak mungkin dapat hidup, karena manusia selalu mengkonsumsi dan menggunakan air. Rumusan masalah untuk penelitian ini yaitu bagaimana hasil evaluasi pemanfaatan Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS) serta bagaimana Pemeliharaan Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS) di Desa Gunung, Pulau Rumput dan Desa Kampung Baru Kecamatan Gunung Toar. Dan tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi Pemanfaatan dan Pemeliharaan Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS) di Desa Gunung, Pulau Rumput dan Desa Kampung Baru Kecamatan Gunung Toar. Dengan variabel: peran badan pengelola, peran serta masyarakat dan ketersediaan sarana prasarana penunjang program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS). Dari hasil evaluasi pemanfaatan dan pemeliharaan program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS) di Desa Gunung, Pulau Rumput dan Desa Kampung Baru Kecamatan Gunung Toar, bahwa evaluasi pemanfaatan dan pemeliharaan program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS) di Desa Gunung, Pulau Rumput dan Kampung Baru di Kecamatan Gunung Toar sudah baik.
IDENTIFIKASI KAWASAN RAWAN BANJIR DI KECAMATAN PANGEAN KABUPATEN KUANTAN SINGINGI Nurmila Syahyu; Rikki Afrizal
JURNAL PERENCANAAN, SAINS DAN TEKNOLOGI (JUPERSATEK) Vol 6 No 1 (2023): Jurnal Perencanaan, Sains, Teknologi, dan Komputer (JuPerSaTek)
Publisher : FAKULTAS TEKNIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36378/jupersatek.v6i1.3221

Abstract

Kecamatan Pangean berada pada Kabupaten Kuantan Singingi. Di Kecamatan Pangean terdapat beberapa desa yang sering sekali terkena banjir dan telah menjadi bencana tahunan terutama pada kawasan-kawasan yang berada dekat dengan aliran sungai kuantan. Berdasarkan fakta tersebut penelitian ini bertujuan untuk mengkaji tingkat kerawanan banjir dan bagaimana persebaranya. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif dan analisis data menggunakan metode overlay dan skoring parameter. Data yang diperlukan seperti data primer dan data sekunder berupa data jenis tanah, kemiringan lereng, curah hujan dan penggunaan lahan di Kecamatan Pangean. Hasil dari penelitian ini adalah tingkat kerawanan banjir dan persebaran kawasan rawan banjir di Kecamatan Pangean. Tingkat kerawanan banjir diklasifikasikan dalam tiga tingkat kerawanan banjir yang meliputi kelas rendah, sedang dan tinggi. Kelas kerawanan banjir rendah dengan cakupan wilayahnya seluas 5.693,19 Ha, sedangkan tingkat kerawanan banjir sedang seluas 2.272,20 Ha, dan tingkat kerawanan banjir tinggi seluas 2.252,85 Ha. Persebaran kawasan rawan banjir di Kecamatan Pangean dibagi menjadi dua klasifikasi kejadian banjir yaitu daerah tidak kejadian dan daerah kejadian banjir. Daerah tidak kejadian dengan luas 7.947,54 Ha dan daerah kejadian dengan luas 4.081,92 Ha