Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

SELF EFFICACY WANITA USIA SUBUR UNTUK MELAKUKAN PAP SMEAR DITINJAU DARI PENGETAHUAN DAN DUKUNGAN SUAMI Suci Anggraeni
Viva Medika Vol 10 No 1 (2017)
Publisher : Universitas Harapan Bangsa Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (264.394 KB) | DOI: 10.35960/vm.v10i1.145

Abstract

Pemeriksaan pap smear merupakan keharusan bagi wanita usia subur sebagai sarana pencegahan dan deteksi dini kanker serviks. Sebagian besar wanita usia subur belum memiliki pengetahuan tentang pap smear sehingga tidak memiliki kesadaran memeriksakan dirinya. Dukungan suami dapat menjadi faktor penguat seseorang melakukan pemeriksaan pap smear. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh pengetahuan dan dukungan suami terhadap self efficacy wanita usia subur untuk melakukan pap smear di Desa Sumber Wilayah Kerja Puskesmas Karangan Trenggalek. Desain penelitian adalah penelitian kuantitatif menggunakan pendekatan cross sectional. Teknik sampling adalah simple random sampling dengan analisa data menggunakan uji regresi ordinal. Hasil penelitian 96 responden yang diteliti diketahui sebagian besar responden memiliki pengetahun yang kurang 58 responden (60,4%) tentang pap smear , sebanyak 78 responden (81,3%) mendapat dukungan rendah dari suami untuk melakukan pap smear , dan sebanyak 57 (59,4%) responden kadang-kadang yakin/percaya diri untuk melakukan pap smear. Hasil analisis statistik menunjukan nilai signifikansi sebesar 0,000<(α=0,05) bahwa H1 diterima yaitu pengaruh pengetahuan dan dukungan suami terhadap self eficacy wanita usia subur di Desa Sumber Wilayah Kerja Puskesmas Karangan Trenggalek. Pengetahuan dan dukungan suami mempengaruhi self eficacy sebesar 51,9% dan dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti sebesar 48,1%. Perlu peningkatan pengetahuan tentang pap smear kepada responden agar responden lebih paham manfaat pap smear dan lebih yakin lagi untuk melakukan pap smear. Sasaran edukasi bukan hanya pada istri tetapi juga suami sehingga suami bisa memahami dan akhirnya mendukung pasangannya untuk melakukan pap smear. Kata kunci : Pengetahuan, Dukungan Suami, Self Efficacy, Wanita Usia Subur, Pap Smear
PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE (TPS) DENGAN TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) PADA MATERI KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP DI KELAS X SMA SWASTA ESA PRAKARSA SELESAI Suci Anggraeni; Tri Harsono
Jurnal Pelita Pendidikan Vol 4, No 4 (2016): Jurnal Pelita Pendidikan Desember 2016
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jpp.v4i4.6645

Abstract

Penelitian yang dilakukan di SMA Swasta Esa Prakarsa Selesai Kabupaten Langkat ini bertujuan untukmengetahui apakah ada perbedaan hasil belajar siswa menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif TipeThink-Pair-Share (TPS) dan Tipe Numbered Head Together (NHT). Jenis penelitian yang digunakan adalaheksperimen dengan memberikan perlakuan kepada kedua kelompok sampel penelitian. Populasi dalampenelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Swasta Esa Prakarsa Selesai Kabupaten Langkat yaitu sebanyak2 kelas dengan rata-rata jumlah siswa 30 orang. Sampel penelitian diambil dua kelas yaitu sampel total, yaitukelas eksperimen I dan kelas eksperimen II masing-masing sebanyak 30 siswa. Instrumen yang digunakan dalampenelitian ini adalah tes dalam bentuk objektif tes, yaitu untuk soal postes sebanyak 20 soal yang masingmasingtelah dinyatakan valid dan reliabel. Sebelum pengujian hipótesis terlebih dahulu diuji normalitas danhomogenitas tes. Normalitas diuji dengan menggunakan teknik Lilliefors dan homogenitas denganmenggunakan uji F. Dari pengujian yang dilakukan diperoleh bahwa kedua sampel berdistribusi normal danhomogen. Hasil belajar siswa kelas Eksperimen I diperoleh rata-rata postes sebesar 74 ± 10,859. Sedangkanhasil belajar siswa kelas Eksperimen II rata-rata postes sebesar 68,17 ± 9,51. Hasil penelitian diperoleh bahwarata-rata hasil belajar siswa menggunakan Think-Pair-Share (TPS) lebih tinggi dari hasil belajar siswa yang diajardengan Numbered Head Together (NHT). Dengan hasil pengujian hipótesis diperoleh thitung>ttabel yaitu 2,22 >2,002 pada taraf  0,05.Kata Kunci: Hasil Belajar, Thing-Pair-Share (TPS), Numbered Head Together (NHT),Model PembelajaranKooperatif, Eksperimen
Semiotik & Dinamika Sosial Budaya: Ferdinand de Saussure, Roland Barthes, Julia Kristeva, Jacques Derrida, Charles Sanders Peirce, Marcel Danesi & Paul Perron, dll. Suci Anggraeni
Metalingua: Jurnal Penelitian Bahasa Vol 15, No 1 (2017): METALINGUA EDISI JUNI 2017
Publisher : Balai Bahasa Jawa Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (297.548 KB) | DOI: 10.26499/metalingua.v15i1.160

Abstract

Manusia adalah makhluk yang selalumencari makna dari berbagai hal yang ada disekitarnya. Oleh karena itu, manusia dapatdisebut sebagai homo signans (Danesi danPerron 1999 dalam Hoed 2014). Dalam hal inimanusia dipandang memiliki kemampuan untukmemberikan makna pada berbagai gejala sosialbudaya dan gejala alamiah. Dengan demikian,dapat disimpulkan bahwa tanda adalah bagiandari kebudayaan manusia (Hoed, 2014).
The Successful Implementation of Early Breastfeeding Initiation Judging From The Level Of Knowledge and Family Support At R.S Prasetya Husada Karangploso Malang Mutmainah Mutmainah; Suci Anggraeni; Nur Yeny Hidajaturrokhmah
Open Access Health Scientific Journal Vol. 1 No. 1 (2020): February 2020
Publisher : PT. Griya Eka Sejahtera

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (287.814 KB) | DOI: 10.55700/oahsj.v1i1.4

Abstract

Background: Early Initiation of Breastfeeding (EIB) is the process of letting the baby suckle on its own after birth. The baby is placed on the mother's chest and the baby himself with all his efforts to find a nipple to feed immediately. Method: The design of this study used an analytic observational method with a cross sectional approach. The number of respondents was 55 people. The instrument used is a questionnaire. The results of data analysis from statistics show that respondents have good knowledge of early breastfeeding initiation as many as 44 people (80%), which provide good support as many as 45 respondents' families (81.8%) and 50 respondents (90.9%) implemented early breastfeeding initiation). Results: the results of the chis-quare analysis between the knowledge variable and the success variable early breastfeeding initiation obtained p-value = 0.002. it means that there is a significant relationship between knowledge about early breastfeeding initiation and the success of implementing early breastfeeding initiation. the results of the chis-quare analysis between the family support variable and the success variable early breastfeeding initiation obtained p-value = 0.001. Conclusion: there is a significant relationship between family support with the successful implementation of early breastfeeding initiation. the existence of a relationship between knowledge, family support and the success of early breastfeeding initiation can be influenced by age status where the majority of the respondents are early adulthood and can also be influenced by the level of education where the education level of the respondents is high school is also influenced by the parity of the respondents where most of the respondents are multiple parity
Level Knowledge of Mother's About Side Effects of Immunization on Compliance with Completeness Immunization for Toddlers in the Posyandu Area of Pakisaji Health Center Ani Susanti; Suci Anggraeni
Open Access Health Scientific Journal Vol. 2 No. 1 (2021): February 2021
Publisher : PT. Griya Eka Sejahtera

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (305.125 KB) | DOI: 10.55700/oahsj.v2i1.12

Abstract

Background: The number of mothers whose babies do not get complete immunizations because mothers do not bring their babies to the posyandu or at the puskesmas for immunization because some of the heat when immunization will be carried out and the availability of time for working mothers so that they always delay immunization for toddlers so that there are still some mothers who have low levels of immunization. Low knowledge is one of the factors that cause mother's level of education to be anxious about bringing her baby to immunization. Method: The population was 35 respondents, namely mothers of children under five in the posyandu area of the Pakisaji Public Health Center. The sampling technique in this research is Simple Random Sampling. for research results using the contingency coefficient. Results: Data management and analysis using the coefficient of congruence test. The results of this study indicate that the mother's knowledge level (50%) and maternal compliance are 23 people (71.9%). The results of the coefficient of congruence test showed that the P-value = 0.014. Conclusion: There is a significant relationship between mother's knowledge about immunization side effects and compliance with the completeness of basic immunization for toddlers in the Posyandu area of Puskesmas Pakisaji
The Effectiveness of Abdominal Stretching Exercises and Dysmenorrhea Gymnastics Against Dysmenorrhea Pain Intensity in Adolescent Girls: Literature Review Septi Prastiwi; Nur Yeny Hidajaturrokhmah; Suci Anggraeni
Open Access Health Scientific Journal Vol. 2 No. 2 (2021): August 2021
Publisher : PT. Griya Eka Sejahtera

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55700/oahsj.v2i2.17

Abstract

Background: Abdominal pain during menstruation (dysmenorrhea) that is felt by every woman is different, some are slightly disturbed but some are so disturbed that they cannot carry out daily activities and make them have to rest and even have to be absent from school or work. This study aimed to explore the differences between abdominal stretching exercises and dysmenorrhea exercises to reduce dysmenorrhea in adolescent girls. Method: the researcher used a literature review design. This literature study uses two databases (Proquest & Google Scholar) with the majority of the research design using quasi-experimental, randomized control, case-control, cross-sectional, qualitative studies, literature/systematic reviews. Picos is used to select studies which include, journals of the last ten years and in both English and Indonesian languages, titles, and abstracts. With a total of 11 journals identified. Results: Abdominal stretching exercises can be done anywhere and anytime so it is not difficult for teenagers who want to do the exercises. Conclusion: This exercise is also very suitable to be applied to teenagers who have a high desire for motion, where this exercise if done regularly can also burn calories which can help shape the body.
Skrining Kesehatan Anak Sekolah sebagai upaya deteksi Kesehatan sejak dini Shanty Natalia; Suci Anggraeni
Journal of Community Engagement in Health Vol 5 No 1 (2022): Maret
Publisher : Institut Ilmu Kesehatan STRADA Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30994/jceh.v5i1.340

Abstract

Kesehatan anak merupakan hal yang penting, mengingat anak merupakan generasi penerus bangsa yang meneruskan pembanguanan bangsa ke arah yang lebih baik . dalam bidang kesehatan saat ini, masaah kesehatan anak merupakan masalah yang utama. Penyelenggaraan upaya kesehatan mempunyai tujuan untuk mencapai kemampuan hidup sehat bagi setiap manusia. Penjaringan Kesehatan Anak Sekolah (Screening) merupakan salah satu bentuk dari pelayanan kesehatan yang bertujuan untuk mendeteksi dini siswa yang memiliki masalah kesehatan agar segera mendapatkan penanganan sedini mungkin serta tersedianya data atau informasi untuk menilai perkembangan kesehatan peserta didik. Meliputi Pemeriksaan kebersihan perorangan (rambut, kulit dan kuku) pemeriksaan status gizi melalui pengukuran antropometri, pemeriksaan ketajaman indera (penglihatan dan pendengaran), pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut. Setelah selesai pemeriksaan siswa diberikan penyuluhan tentang UKGS (Usaha Kesehatan Gigi Anak Sekolah). Kegiatan yang dilakukan unuk meningkatkan kewaspadaan terhadap masalah kesehatan anak sekolah dasar maka dilaksanakan screening atau penjaringan kesehatan anak sekolah dasar. Kegiatan dilaksanakan dalam waktu selama 4 hari yaitu tanggal 4,5,6 dan 7 Februari 2022 pada murid kelas 1- 6 di SD Blabak II dan IV Kabupaten Kediri . Kegiatan dilaksanan dengan metode pemeriksaan klinis berupa anamnesa dan pemeriksaan dengan mengukur tinggi badan menggunakan pengukur tinggi badan. Mengukur berat badan degan timbangan, kemudian melakukan pemeriksaan dari kebersihan rambut, mata, hidung, gigi, dan mulut, telinga dengan menggunakan penlight kemudian memeriksa kebersihan kulit dan kuku.