Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Perbedaan Jumlah Trombosit Pada Darah EDTA Yang Segera Diperiksa dan Penundaan Selama 1 Jam di Laboratorium RSJ Grhasia Yogyakarta sujud sujud; ratih hardiasari; anik nuryati
Medical Laboratory Technology Journal Vol. 1 No. 2 (2015): December
Publisher : Poltekkes Kemenkes Banjarmasin Jurusan Analis Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (602.628 KB) | DOI: 10.31964/mltj.v1i2.21

Abstract

Pre-analytical phases is a very important stage and need to be considered properly. Pre-analytical phases of which is the process of blood sampling, sample delivery, the inclusion of the type of inspection, sample preparation and selection tools. A fact which still often the case that their neglect by nurses or laboratory personnel in taking and processing the blood samples. Blood samples for examination platelet counts as much as possible is done properly and the sample must be examined in less than 1 hour after taking blood. Delays checks can cause a decrease in platelet count. Delays often occur for over an hour due to the shipment of samples from wards that are not immediately performed or work shift lab personnel. The aim of research to determine the difference in the number of platelets in the blood EDTA is immediately checked and a delay of 1 hour by using KX-21 Hematology analyzer. Experimental study design with pre- and post-test study without control. The study was conducted at the Laboratory of RSJ Grhasia Yogyakarta, with the object of research is venous blood from patients RSJ Grhasia between the ages of 20-50 years of both men - men and women. Data were analyzed parametric statistical tests Paired samples t-test. The results of significant research value of the results of parametric statistical tests Paired samples t-test was 0,000 (sig
PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU KEJAHATAN KORUPSI PAJAK Pph 21 DAN 23 KHUSUSNYA DI KANTOR CAMAT PELAYANGAN TAHUN 2014 (Studi Kasus Penyimpangan Dana Pajak Pph 21 dan 23 oleh Bendahara pada Kantor Camat Pelayangan) Sujud Sujud; Ibrahim Ibrahim
Legalitas: Jurnal Hukum Vol 9, No 2 (2017): Desember
Publisher : Universitas Batanghari Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (233.849 KB) | DOI: 10.33087/legalitas.v9i2.150

Abstract

Tindak pidana perpajakan dewasa ini lagi semarak dikalangan pemerintahan maupun perusahaan baik dalam skala lingkup yang kecil maupun yang besar, dikarenakan lemahnya pengawasan dibidang perpajakan sehingga sering kali terjadi kecurangan-kecurangan dibidang perpajakan. Saat ini pemerintah sangat ekstra menjaga dan mengawasi dibidang perpajakan, dimana dampak tindak pidana perpajakan sangat  dirasakan selain dapat menggangu pemasukan uang ke Kas Negara yang  sangat diperlukan untuk pembiayaan pembangunan dan juga menghambat kesejahteraan masyarakat. Berdasarkan latar belakang masalah yang dipaparkan di atas, maka dapatdirumuskan permasalahan yang akan penulis teliti, yaitu: 1).Bagaimana penegakanhukumterhadappelakukejahatankorupsipajak 21 dan 23 di Kantor CamatPelayanganTahun 2014, 2).Faktor apa sajakah yang menyebabkan bendahara melakukan tindak pidana korupsi pajak Pph 21 dan 23 dan Upaya Penanggulang?. Metode penelitian yang digunakan penelitian yuridis normative dan empiris. Penegakan hukum terhadap pelaku kejahatan korupsi pajak 21 dan 23 di Kantor Camat Pelayangan Tahun 2014 adalah perkara dugaan tindak pidana korupsi anggaran kecamatan Pelayangan Kota Jambi Tahun Anggaran 2014 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, Pasal 3 dan Pasal 8 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001. Faktor yang menyebabkan bendahara melakukan tindak pidana korupsi yaitu faktor internal yang meliputi sifat tamak dan rakus,moral yang kurang kuat, gaya hidup konsumtif, aspek sosialdan faktor eksternal meliputi sikap masyarakat, kurang memadainya sistem akuntabilitas, aspek organisasi, aspek politis, dan aspek ekonomi.