p-Index From 2019 - 2024
0.983
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Sehat Masada
Yeni Suryamah
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Bandung

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Hubungan cara Pemberian Air Susu Ibu (ASI) terhadap Kejadian Diare pada Bayi 6-11 Bulan di Puskesmas Kota Cimahi Provinsi Jawa Barat Yeni Suryamah
Sehat MasadaJurnal Vol 13 No 2 (2019): Jurnal Sehat Masada
Publisher : stikes dharma husada bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38037/jsm.v13i2.103

Abstract

Diarrhea disease is still a public health problem in developing countries such as Indonesia because of morbidity and mortality which is still high. On Cimahi City in 2013 the incidence of diarrhea was on third place (10.69%) after acute respiratory infection and acute nasopharyngitis on patients age group 0 to less than one year. Number of less-one-year infants with diarrhea disease who came to the public health center in Cimahi City was 19.53% and the number of 1-4 years old toddlers was 13.41% in 2014.. Many factors play an important role against children under five's illness especially diarrhea which among its are breastfeeding (breast milk). Some ways of breastfeeding are by giving directly to the baby or give it indirectly through expressed breast milk. The purpose of this study was to determine the relationship between the way of breastfeeding and the incidence of diarrhea in infants 6-11 months in public health centers Cimahi City in 2015 before and after controlling for variables maternal education, maternal occupation, socio economic status, hygiene of food and drink, sex, age infant, complementary feeding, and nutritional status. The study design using case-control study in which cases were infants aged 6-11 months who come to the public health center and was diagnosed as a case of diarrhea while control is taken at the same public health center and in the same week and do not suffer from diarrhea or infants who visit for immunizations. Case control comparative is 1: 1 with 154 chosen samples from each group. Multivariate analysis using logistic regression. The survey results revealed significant correlation between expressed breast milk with the incidence of diarrhea in infants (p = 0.019). The expressed breast milk has a protective effect 0.546 times less protection against diarrhea compared with infants fed breast milk directly. While the not breast milk / formula milk is known that there are no significant relationship with the occurrence of diarrhea (p = 0.858). There was no significant relationship between how breastfeeding by the incidence of diarrhea in infants after the controlled variable hygiene of food and drinks with p value of 0.055 (95% CI 0.360-1.011) and 0.875 (95% CI 0.360-1.011). It is hoped that the department of health and public health centers can increase promotional efforts to expectant mothers and mothers of infants, especially on hygiene of food and drink for use by infants including handwashing, increased promotional efforts health on complementary feeding, and the need for socialization of giving expressed breast milk to the baby to support the movement of breastfeeding until the age of two years
Faktor yang berhubungan dengan Pelaksanaan Gerakan Ketuk Pintu di Puskesmas Arcamanik Gita Komara; Asri Handayani Solihin; Yeni Suryamah
Sehat MasadaJurnal Vol 13 No 2 (2019): Jurnal Sehat Masada
Publisher : stikes dharma husada bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38037/jsm.v13i2.105

Abstract

Arcamanik Community Health Centre launched a program namely “gerakan ketuk pintu” by the cadres of Tuberculosis (TB) in a bid to improve the control of TB disease. Based on the upshot in March 2017 had no significant impact on the coverage due to several factors that can be conttributed such as the knowledge, attitude, motivation, and working period of TB cadres. Therefore, this research aimed to determine which factors that related to the implementation of the gerakan ketuk pintu in Arcamanik Health Centre Care through correlation descriptive type with cross-sectional approach. The sample is 31 people. In this research, Questionnaires and standard operating procedures (SOP) lists were used as an instrument. Data analysis using Chi Square Test. The results that factors related to the implementation of “gerakan ketuk pintu” is motivation (p=0,005), attitude (p=0,02),and knowledge (p=0,031) and not correlated with working time period (p=1,000). From this results, Arcamanik Community Health Centre are expected to aid the roles of cadres within the “gerakan ketuk pintu” through the health education and training periodically, conducting a counseling and budgetary planning to support the implemented program
Penyelidikan Epidemiologi Kejadian Covid-19 di Wilayah Kerja Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi Tahun 2020 Yeni Suryamah
Sehat MasadaJurnal Vol 15 No 2 (2021): Sehat Masada Journal
Publisher : stikes dharma husada bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38037/jsm.v15i2.226

Abstract

COVID-19 merupakan penyakit jenis baru yang belum pernah diidentifikasi sebelumnya pada manusia yang dapat menular dari manusia ke manusia melalui kontak erat dan droplet, tidak melalui udara. WHO telah menetapkan sebagai Kedaruratan Kesehatan Masyarakat Yang Meresahkan Dunia / Public Health Emergency of International Concern (KKMMD/PHEIC). COVID-19 pertama dilaporkan di Indonesia pada tanggal 2 Maret 2020 sejumlah 2 kasus. Sampai dengan 31 desember 2020 di Indonesia sudah terdapat 743.198 konfirmasi kasus positif, meninggal sebanyak 22.138 dan sebanyak 611.097 kasus telah dinyatakan sembuh. Kasus pandemic COVID-19 yang masuk ke Indonesia bisa dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya lemahnya pengawasan terhadap pintu masuk wilayah negara maupun kegiatan surveilans epidemiologi yang belum maksimal. Bertujuan melakukan kegiatan kekarantinaan kesehatan pada situasi khusus COVID-19 yang pelaksanaannya dilakukan di wilayah kerja Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi. Desain studi ini menggunakan deskriptif Cross Sectional dengan batasan waktu bulan September hingga desember 2020. Alat pengumpul data menggunakan formulir pemeriksaan, Formulir PE COVID-19, Thermalgun, Spirometri dan Rapid Test COVID-19. Hasil penyelidikan epidemiologi didapatkan sebanyak 17 kapal yang datang ke Dermaga Palabuhanratu yang dikarantina (6,16%). Pemeriksaan rapid test antibody didapatkan 45 orang dengan hasil reaktif (Reactivity rate = 0,022%) dan 18 orang dari 45 orang reaktif tersebut diketahui positif COVID-19 (positivity rate = 0,40). Sebagian besar penderita COVID-19 adalah pria (89%) dan berusia 40-49 tahun (27,78%) yang berprofesi sebagai Mualim kapal (44,4%). Sebanyak 4 orang dirawat di ruang isolasi RSUD Palabuhanratu, 4 orang melakukan isolasi mandiri di hotel sekitar dermaga dan sisanya melakukan karantina mandiri.Rekomendasi yaitu memperketat surveilans di pintu masuk Palabuhanratu melalui konfirmasi kepada agen kapal agar setiap kapal yang akan masuk ke area Palabuhanratu membawa hasil pemeriksaan negatif swab RTPCR atau Swab antigen.
Monitoring Tes, Lacak, Isolasi (TLI) COVID-19 di Provinsi Kalimantan Utara Tahun 2022 Yeni Suryamah
Sehat MasadaJurnal Vol 17 No 1 (2023): Sehat Masada Journal
Publisher : stikes dharma husada bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38037/jsm.v17i1.412

Abstract

Coronavirus Disease 19 (COVID-19) telah ditetapkan sebagai pandemi global oleh WHO pada 11 Maret 2020. Kasus COVID-19 di Indonesia hingga 27 September 2022 berjumlah 6.429.767 total konfirmasi positif, dan 158.057 meninggal dunia. Salah satu Upaya pemutusan rantai penularan COVID-19 adalah dengan melalui kegiatan Tes, Lacak, dan Isolasi (TLI) ) secara cepat, disiplin dan berkesinambungan. Tujuan monitoring ini adalah untuk meninjau kapasitas daerah dalam pelaksanaan tes dan lacak COVID-19 di Provinsi Kalimantan Utara, terutama dalam hal pelacakan dan input di aplikasi SILACAK, tes dan input di aplikasi NAR antigen berdasarkan target pemeriksaan, pelacakan, karantina dan isolasi serta kriteria epidemiologi. Merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif analitik. Objek yang diteliti adalah data Tes, Lacak dan Isolasi (TLI) COVID-19 dalam satu bulan terakhir pada aplikasi SILACAK dan melakukan indepth interview pada pihak yang terlibat. Hasil menunjukan bahwa indikator testing di Provinsi Kalimantan Utara dan Kabupaten Bulungan belum dapat dicapai, namun Kota Tarakan sudah mencapai sekitar 50%. Indikator pelacakan di Provinsi Kalimantan Utara dan Kabupaten Bulungan belum dapat dicapai, namun Kota Tarakan sudah mencapai sekitar 35%. Indikator karantina dan isolasi di Provinsi Kalimantan Utara sudah mencapai 25% dan Kabupaten Bulungan belum dapat dicapai, namun Kota Tarakan sudah mencapai sekitar 95%. Indikator kriteria epidemiologi dapat di capai sekitar 50% di Provinsi Kalimantan Utara dan Kota Tarakan, namun di Kabupaten Bulungan sekitar 80%. Perlu dipertimbangkan penyusunan Standar Operasional Prosedur untuk pelayanan rawat jalan di fasilitas pelayanan kesehatan untuk mewajibkan pemeriksaan/skrining COVID-19 pada pasien dengan diagnosa ISPA, ILI dan Suspek COVID-19 untuk dilaporkan ke aplikasi lainnya. Memaksimalkan peran lintas sector dan pemerintah pada kegiatan penanganan COVID-19
MONITORING TES, LACAK, ISOLASI (TLI) COVID-19 DI PROVINSI JAMBI TAHUN 2022 Yeni Suryamah
Sehat MasadaJurnal Vol 17 No 2 (2023): Sehat Masada Journal
Publisher : stikes dharma husada bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38037/jsm.v17i2.430

Abstract

Coronavirus Disease 19 (COVID-19) telah ditetapkan sebagai pandemi global oleh WHO pada 11 Maret 2020. Kasus COVID-19 di Indonesia hingga 27 September 2022 berjumlah 6.429.767 total konfirmasi positif, dan 158.057 meninggal dunia. Salah satu upaya pemutusan rantai penularan COVID-19 adalah dengan melalui kegiatan Tes, Lacak, dan Isolasi (TLI) ) secara cepat, disiplin dan berkesinambungan. Tujuan monitoring ini adalah untuk meninjau kapasitas daerah dalam pelaksanaan tes dan lacak COVID-19 di Provinsi Jambi, terutama dalam hal pelacakan dan input di aplikasi SILACAK, tes dan input di aplikasi NAR antigen berdasarkan target pemeriksaan, pelacakan, karantina dan isolasi serta kriteria epidemiologi. Merupakan kajian kualitatif dengan pendekatan deskriptif analitik. Objek yang diteliti adalah data Tes, Lacak dan Isolasi (TLI) COVID-19 dalam satu bulan terakhir pada aplikasi SILACAK dan melakukan indepth interview pada pihak yang terlibat. Hasil menunjukan bahwa indikator testing di Provinsi Jambi dan Kabupaten Batanghari belum dapat dicapai, namun Kota Jambi sudah mencapai sekitar 50%. Indikator pelacakan di Provinsi Jambi dan Kabupaten Batanghari belum dapat dicapai, namun Kota Jambi sudah mencapai sekitar 35%. Indikator karantina dan isolasi di Provinsi Jambi sudah mencapai 30% dan Kabupaten Batanghari sudah dapat dicapai (diatas 80%), namun Kota Jambi sudah mencapai sekitar 300%. Indikator kriteria epidemiologi dapat di capai diatas 50% di Provinsi Jambi dan Kota Jambi, dan di Kabupaten Batanghari tidak tercapai dikarenakan sudah tidak ada kasus. Perlu dipertimbangkan penyusunan Standar Operasional Prosedur untuk pelayanan rawat jalan di fasilitas pelayanan kesehatan untuk mewajibkan pemeriksaan/skrining COVID-19 pada pasien dengan diagnosa ISPA, ILI dan Suspek COVID-19 untuk dilaporkan ke aplikasi lainnya. Memaksimalkan peran lintas sector dan pemerintah pada kegiatan penanganan COVID-19