This Author published in this journals
All Journal Sehat Masada
Desi Utami Helisarah
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Dharma Husada Bandung

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Faktor Risiko Kejadian Presbiopia Dini Nur Hajri Rabbani1; Desi Utami Helisarah; Suparni Suparni; Motris Pamungkas
Sehat MasadaJurnal Vol 15 No 1 (2021): Sehat Masada Journal
Publisher : stikes dharma husada bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38037/jsm.v15i1.172

Abstract

Faktor risiko paling signifikan untuk presbiopia adalah usia. Namun, ketika gejala presbiopia terjadi lebih awal dari biasanya, itu disebut dengan presbiopia dini. Presbiopi dini adalah berkurangnya kemampuan akomodasi penglihatan jarak dekat mata yang lebih cepat dari perkiraan. Penelitian ini merupakan upaya untuk mengetahui apa saja faktor risiko yang dapat menyebabkan terjadinya presbiopia dini. Melakukan kajian literatur untuk mengetahui distribusi usia kejadian presbiopia dini dan mengetahui faktor risiko yang berhubungan dengan presbiopia dini. Penelitian ini dilakukan dengan metode study literature yaitu cara yang dipakai untuk menghimpun data-data atau sumber-sumber yang berhubungan dengan topik yang diangkat dalam suatu penelitian. Berdasarkan hasil kajian literatur dari beberapa jurnal dan hasil penelitian menunjukan bahwa kisaran usia penderita presbiopia dini berada pada jarak usia 36-39 tahun. Adapun faktor risiko yang mempengaruhi kejadian presbiopia dini yaitu : jenis kelamin (gender), penggunaan gadget dan aktivitas melihat dekat, kebiasaan merokok dan penggunaan tembakau, dan kelainan refraksi. Diharapkan kajian literatur ini dapat digunakan sebagai prediksi awal dalam penatalaksanaan pemeriksaan mata dasar dilihat dari aktivitas kesehariannya dan pola hidupnya dan juga diharapkan kajian literatur dapat ini menjadi acuan bagi refraksionis optisien dalam menangani pasien yang memiliki keluhan melihat dekat agar tidak ragu dalam memberikan koreksi addisi kepada pasien dengan usia <40 tahun. Diharapkan kajian literatur ini dapat digunakan sebagai prediksi awal dalam penatalaksanaan pemeriksaan mata dasar dilihat dari aktivitas kesehariannya dan pola hidupnya.