Hilmiy ila Robbihi
Jurusan Keperawatan Gigi Politeknik Kesehatan Kemenkes Tasikmalaya

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENGARUH TEDI’S BEHAVIOUR CHANGE TERHADAP PENGETAHUAN IBU DAN KEMANDIRIAN ANAK PAUD TUNASPERTIWI : THE EFFECT OF TEDI'S BEHAVIOUR CHANGE ON MOTHER'S KNOWLEDGE AND INDEPENDENCE OF TUNASPERTIWI PAUD CHILDREN Ela Rosdiana; Hidayat Miko; Hilmiy ila Robbihi
JDHT Journal of Dental Hygiene and Therapy Vol. 3 No. 1 (2022): JDHT Journal of Dental Hygiene and Therapy
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes RI Jakarta I

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36082/jdht.v3i1.275

Abstract

Latar belakang: Masalah kesehatan gigi anak prasekolah lebih tinggi dibandingkan dengan sekolah dasar, hal ini disebabkan anak belum mampu melakukan aktivitas mandiri dalam menggosok gigi. Strategi perubahan perilaku yang tepat dapat dilakukan dengan memberikan pendidikan kesehatan gigi oleh orang tua menggunakan metode dan media pembelajaran disesuaikan perkembangan anak. Pelatihan Tedi’s Behavior Change pada orang tua merupakan model pembelajaran menggosok gigi dalam upaya pembentukan perilaku menggosok gigi anak prasekolah dengan waktu 10 hari. Tujuan penelitian: Penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penerapan Tedi’s Behavior Change terhadap pengetahuan ibu dan kemandirian anak PAUD Tunas Pertiwi Kelurahan Karangsari Kota Tangerang. Metode: menggunakan penelitian quasi-experimental dengan rancangan one group pretest-postest design. Populasi adalah seluruh orang tua dan anak PAUD Tunas Pertiwi Kelurahan Karangsari Kota Tangerang yang berjumlah 48 orang dengan sampel total sampling. Data dianalisis menggunakan uji analisis Wilcoxon Signed Rank Test yang sebelumnya sudah dilakukan uji normalitas terlebih dahulu. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan tingkat pengetahuan orang tua sebelum penerapan Tedi’s Behavior Change sebesar 5,83 dan sesudah menjadi 9,42, dan adanya peningkatan kemandirian anak dalam menggosok gigi selama 10 hari sebelum penerapan Tedi’s Behavior Change sebesar 5,83 dan sesudah menjadi 10,00. Hasil penelitian: analisis menunjukkan terdapat pengaruh Penerapan Tedi’s Behavior Change terhadap pengetahuan ibu dan kemandirian anak di PAUD Tunas Pertiwi Kelurahan Karangsari Kota Tangerang dengan nilai signifikansi 0,000.
HUBUNGAN USIA DAN JENIS KELAMIN DENGAN PERIODONTITIS PADA LANSIA PUSKESMAS PABUARANTUMPENG TANGERANG : RELATIONSHIP OF AGE AND GENDER WITH PERIODONTITIS IN LANSIA PUSKESMAS PABUARANTUMPENG TANGERANG Titin Setiawati; Hilmiy Ila Robbihi; Tita Kartika Dewi
JDHT Journal of Dental Hygiene and Therapy Vol. 3 No. 1 (2022): JDHT Journal of Dental Hygiene and Therapy
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes RI Jakarta I

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36082/jdht.v3i1.309

Abstract

Latar belakang: Lansia merupakan tahap akhir siklus kehidupan manusia. Perubahan yang terjadi pada lansia yaitu perubahan fisik, sosial dan psikologis. Perubahan fisiologis rongga mulut pada lansia salah satunya adalah kasus kehilangan gigi. lansia rata-rata memiliki gigi yang tersisa dalam rongga mulutnya  sebanyak 9-12 gigi. Sedangkan standar WHO menetapkan lansia umur ?65 tahun memiliki minimal 20 buah gigi berfungsi.  Penyebab utama kehilangan gigi pada lansia adalah karies dan penyakit periodotal. Penyakit periodontal secara sederhana dibagi atas gingivitis dan periodontitis. Data kasus periodontitis diperoleh pada usia 45-59 tahun sebanyak 47,31% (44 orang), usia 60-74 tahun sebanyak 47,6% (47 orang) dan pada usia 75-90 tahun keatas sebanyak 2,15% (2 orang). Tujuan penelitian: Penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan usia dan jenis kelamin dengan kejadian periodontitis pada lansia. Metode: menggunakan penelitian  dengan rancangan Cross sectional. Populasi adalah lansia yang berkunjung ke BPG UPT Puskesmas Pabuaran Tumpeng dengan sampel nonprobability sampling sebanyak 79 orang. Data dianalisis menggunakan uji analisis Rank Spearman. Hasil penelitian: menunjukkan jumlah responden terbanyak (54,4%) berusia 60-74 tahun dengan jenis kelamin laki-laki lebih besar (57%) daripada perempuan (43%). Lansia yang mengalami poket dalam > 6mm sebanyak 64,6%. Hasil analisis menunjukkan adanya hubungan yang kuat antara usia dan jenis kelamin dengan terjadinya periodontitis pada lansia yang berkunjung ke BPG UPT Puskesmas Pabuaran Tumpeng Kota Tangerang dengan nilai signifikansi 0,000. Kesimpulan: Ada hubungan kuat antara usia dan jenis kelamin dengan terjadinya periodontitis pada lansia yang berkunjung ke Balai Pengobatan Gigi (BPG) UPT Puskesmas Pabuaran Tumpeng Kota Tangerang. Semakin usia bertambah semakin parah kondisi periodontal.
PENGARUH TEDI’S BEHAVIOUR CHANGE TERHADAP PENGETAHUAN IBU DAN KEMANDIRIAN ANAK PAUD TUNASPERTIWI : THE EFFECT OF TEDI'S BEHAVIOUR CHANGE ON MOTHER'S KNOWLEDGE AND INDEPENDENCE OF TUNASPERTIWI PAUD CHILDREN Ela Rosdiana; Hidayat Miko; Hilmiy ila Robbihi
JDHT Journal of Dental Hygiene and Therapy Vol. 3 No. 1 (2022): JDHT Journal of Dental Hygiene and Therapy
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes RI Jakarta I

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36082/jdht.v3i1.275

Abstract

Latar belakang: Masalah kesehatan gigi anak prasekolah lebih tinggi dibandingkan dengan sekolah dasar, hal ini disebabkan anak belum mampu melakukan aktivitas mandiri dalam menggosok gigi. Strategi perubahan perilaku yang tepat dapat dilakukan dengan memberikan pendidikan kesehatan gigi oleh orang tua menggunakan metode dan media pembelajaran disesuaikan perkembangan anak. Pelatihan Tedi’s Behavior Change pada orang tua merupakan model pembelajaran menggosok gigi dalam upaya pembentukan perilaku menggosok gigi anak prasekolah dengan waktu 10 hari. Tujuan penelitian: Penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penerapan Tedi’s Behavior Change terhadap pengetahuan ibu dan kemandirian anak PAUD Tunas Pertiwi Kelurahan Karangsari Kota Tangerang. Metode: menggunakan penelitian quasi-experimental dengan rancangan one group pretest-postest design. Populasi adalah seluruh orang tua dan anak PAUD Tunas Pertiwi Kelurahan Karangsari Kota Tangerang yang berjumlah 48 orang dengan sampel total sampling. Data dianalisis menggunakan uji analisis Wilcoxon Signed Rank Test yang sebelumnya sudah dilakukan uji normalitas terlebih dahulu. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan tingkat pengetahuan orang tua sebelum penerapan Tedi’s Behavior Change sebesar 5,83 dan sesudah menjadi 9,42, dan adanya peningkatan kemandirian anak dalam menggosok gigi selama 10 hari sebelum penerapan Tedi’s Behavior Change sebesar 5,83 dan sesudah menjadi 10,00. Hasil penelitian: analisis menunjukkan terdapat pengaruh Penerapan Tedi’s Behavior Change terhadap pengetahuan ibu dan kemandirian anak di PAUD Tunas Pertiwi Kelurahan Karangsari Kota Tangerang dengan nilai signifikansi 0,000.
HUBUNGAN USIA DAN JENIS KELAMIN DENGAN PERIODONTITIS PADA LANSIA PUSKESMAS PABUARANTUMPENG TANGERANG : RELATIONSHIP OF AGE AND GENDER WITH PERIODONTITIS IN LANSIA PUSKESMAS PABUARANTUMPENG TANGERANG Titin Setiawati; Hilmiy Ila Robbihi; Tita Kartika Dewi
JDHT Journal of Dental Hygiene and Therapy Vol. 3 No. 1 (2022): JDHT Journal of Dental Hygiene and Therapy
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes RI Jakarta I

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36082/jdht.v3i1.309

Abstract

Latar belakang: Lansia merupakan tahap akhir siklus kehidupan manusia. Perubahan yang terjadi pada lansia yaitu perubahan fisik, sosial dan psikologis. Perubahan fisiologis rongga mulut pada lansia salah satunya adalah kasus kehilangan gigi. lansia rata-rata memiliki gigi yang tersisa dalam rongga mulutnya  sebanyak 9-12 gigi. Sedangkan standar WHO menetapkan lansia umur ?65 tahun memiliki minimal 20 buah gigi berfungsi.  Penyebab utama kehilangan gigi pada lansia adalah karies dan penyakit periodotal. Penyakit periodontal secara sederhana dibagi atas gingivitis dan periodontitis. Data kasus periodontitis diperoleh pada usia 45-59 tahun sebanyak 47,31% (44 orang), usia 60-74 tahun sebanyak 47,6% (47 orang) dan pada usia 75-90 tahun keatas sebanyak 2,15% (2 orang). Tujuan penelitian: Penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan usia dan jenis kelamin dengan kejadian periodontitis pada lansia. Metode: menggunakan penelitian  dengan rancangan Cross sectional. Populasi adalah lansia yang berkunjung ke BPG UPT Puskesmas Pabuaran Tumpeng dengan sampel nonprobability sampling sebanyak 79 orang. Data dianalisis menggunakan uji analisis Rank Spearman. Hasil penelitian: menunjukkan jumlah responden terbanyak (54,4%) berusia 60-74 tahun dengan jenis kelamin laki-laki lebih besar (57%) daripada perempuan (43%). Lansia yang mengalami poket dalam > 6mm sebanyak 64,6%. Hasil analisis menunjukkan adanya hubungan yang kuat antara usia dan jenis kelamin dengan terjadinya periodontitis pada lansia yang berkunjung ke BPG UPT Puskesmas Pabuaran Tumpeng Kota Tangerang dengan nilai signifikansi 0,000. Kesimpulan: Ada hubungan kuat antara usia dan jenis kelamin dengan terjadinya periodontitis pada lansia yang berkunjung ke Balai Pengobatan Gigi (BPG) UPT Puskesmas Pabuaran Tumpeng Kota Tangerang. Semakin usia bertambah semakin parah kondisi periodontal.