Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PEMBINAAN KELOMPOK REMAJA MELALUI EDUKASI & PEER EDUCATORS KESEHATAN REPRODUKSI DI DESA TANJUNG REJO Agnes Purba; Eva Kartika; Dewi R Bancin
MONSU'ANI TANO Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 3, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Luwuk

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32529/tano.v3i1.509

Abstract

Remaja mempunyai permasalahan yang sangat kompleks seiring dengan masa transisi yang dialaminya. Masalah yang menonjol di masa remaja yaitu permasalahan seksualitas, HIV dan AIDS, Napza, rendahnya pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi dan usia pernikahan yang relatif masih muda. Permasalahan ini muncul sebagai konsekuensi dari rendahnya pendidikan, lingkungan sosial yang tidak baik serta pendidikan seks yang tidak diinformasikan oleh orang terdekat. Pemberian edukasi dan pembentukan peer educator dilakukan sebagai wadah bagi remaja untuk memperoleh lingkungan sosial yang baik mengingat bahwa secara psikologis remaja suka berkumpul dengan teman sebaya. Selain itu kegiatan ini dapat meningkatkan pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi/pendidikan seks dini bagi remaja, pergaulan bebas dan kenakalan remaja.
Hubungan Pemberian MP-ASI dengan Status Gizi Anak 6-12 Bulan di Kelurahan Gedung Johor Medan : The Relationship Between the of MP-ASI and the Nutritional Status of Children 6-12 Months in Kelurahan Gedung Johor Medan Friska Sitorus; Surya Anita; Dewi R Bancin
Jurnal Kesmas Untika Luwuk : Public Health Journal Vol. 14 No. 1 (2023): Jurnal Kesmas Untika Luwuk : Public Health Journal
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Tompotika Luwuk

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51888/phj.v14i1.149

Abstract

Asupan MP-ASI yang baik secara langsung akan mempengaruhi status gizi anak. Gizi sangat berperan penting untuk pertumbuhan dan perkembangan anak dan berkaitan dengan kesehatan maupun kecerdasan anak. Setelah bayi berusia lebih dari 6 bulan, pemberian MP-ASI sangat penting untuk meningkatkan energi maupun zat gizi bagi bayi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pemberian MP-ASI dengan status gizi bayi usia 6-24 bulan di Kelurahan Gedung Johor Kecamatan Medan Johor Kota Medan tahun 2022. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan desain cross sectional. Sampel penelitian menggunakan teknik total sampling sebanyak 42 orang. Pengumpulan data menggunakan lembar kuesioner yang dianalisa dengan menggunakan chi-square test. Hasil penelitian menunjukkan dari 26 orang (61,9 persen) responden yang sesuai dalam pemberian MP-ASI, terdapat 3 orang (7,1 persen) yang mengalami gizi kurang dan 23 orang (54,8 persen) status gizinya baik. Sedangkan dari 16 orang (38,1 persen) yang tidak sesuai dalam pemberian MP-ASI, terdapat 1 orang (2,4 persen) mengalami gizi buruk, 10 orang (23,9 persen) mengalami gizi kurang dan 5 orang (11,8 persen) status gizinya baik hasil uji statistiknya p-value 0,001. Kesimpulannya adalah ada hubungan pemberian MP-ASI dengan status gizi bayi usia 6-24 bulan di Kelurahan Gedung Johor Kecamatan Medan Johor Kota Medan tahun 2022. Untuk itu diharapkan kepada ibu, hendaknya memberikan MP-ASI yang tepat dan benar serta sesuai dengan usianya agar terpenuhinya asupan nutrisi yang seimbang. Karena pemberian MP-ASI yang sesuai sangat berhubungan dengan status gizi anak.  Good MP-ASI intake will directly affect the nutritional status of children. Nutrition plays an important role for the growth and development of children and is related to the health and intelligence of children. After the baby is more than 6 months old, giving MP-ASI is very important to increase energy and nutrition for the baby. This study aims to determine the relationship between giving MP-ASI and the nutritional status of infants aged 6-24 months in Gedung Johor Village, Medan Johor District, Medan City in 2022. This type of research is a descriptive study with a cross-sectional design. The research sample used a total sampling technique of 42 people. Data collection used a questionnaire sheet which was analyzed using the chi-square test. The results showed that of the 26 people (61.9 percent) who were suitable for giving MP-ASI, there were 3 people (7.1 percent) who were malnourished and 23 people (54.8 percent) whose nutritional status was good. Meanwhile, out of 16 people (38.1 percent) who were not suitable for complementary feeding, 1 person (2.4 percent) experienced malnutrition, 10 people (23.9 percent) experienced malnutrition and 5 people (11.8 percent) had good nutritional status with a p-value of 0.001. The conclusion is that there is a relationship between giving MP-ASI and the nutritional status of infants aged 6-24 months in Gedung Johor Village, Medan Johor District, Medan City in 2022. For this reason, it is hoped that mothers should provide MP-ASI that is correct and correct and according to their age so that it is fulfilled. balanced nutritional intake. Because the provision of appropriate MP-ASI is closely related to the nutritional status of children
Pemberdayaan Kader Posyandu Dalam Upaya Menggalakan ASI Ekslusif di Desa Tanjung Morawa B Deli Serdang Surya Anita; Friska Sitorus; Dewi R Bancin
KOMUNITA: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol 2 No 1 (2023): Februari
Publisher : PELITA NUSA TENGGARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.60004/komunita.v2i1.44

Abstract

Upaya pemberian ASI eksklusif memiliki manfaat yang besar bagi bayi dalam meningkatkan kekebalan tubuh dan sebagai nutrisi, hal tersebut dikarenakan kandungan zat gizi dalam ASI mengandung protein, karbohidrat, lemak dan mineral yang dibutuhkan bayi dalam jumlah yang seimbang serta berperan dalam menekan angka kematian bayi. Pemberian ASI saja dalam usia 6 bulan dapat mempengaruhi angka kematian bayi (AKB) dikarenakan kandungan dalam ASI yang dapat meningkatkan dan mempertahankan sistem kekebalan tubuh pada bayi. Kandungan yang luar biasa pada ASI dapat menghindari bayi dari tidak mudah terserang penyakit infeksi (Kemenkes RI, 2015) Berdasarkan hasil/nilai pre dan post tes pada pelatihan yang diberikan kepada kader posyandu ternyata ada peningkatan pengetahuan kader posyandu tentang ASI Ekslusif dalam upaya meningkatkan cakupan pemberian ASI Eksklusif oleh ibu-ibu yang akan melahirkan. Pada peroses pelatihan mitra berperan aktif mengikuti kegiatan pelatihannya. Untuk luaran yang akan dicapai adalah peningkatan informasi dan cakupan tentang ASI Eksklusif. Metode pelatihan sangat efektif untuk meningkatkan keterampilan dalam menyampaikan informasi tentang ASI Eksklusif kepada kader yang merupakan perpanjangan tangan bidan metode pelatihan diartikan cara penyajian pengalaman belajar dengan menggunakan situasi tiruan untuk memahami konsep, prinsip, atau keterampilan tertentu.
Upaya Peningkatan Pemanfaatan Kelas Ibu Hamil di Desa Tembung Deli Serdang Surya anita; Dewi R Bancin; Friska Sitorus
KREASI : Jurnal Inovasi dan Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 3 No. 2 (2023): Agustus
Publisher : BALE LITERASI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58218/kreasi.v3i2.630

Abstract

Program kelas ibu hamil adalah salah satu bentuk pendidikan prenatal yang dapat meningkatkan pengetahuan ibu hamil, terjadi perubahan perilaku positif sehingga ibu memeriksakan kehamilan dan melahirkan ke tenaga kesehatan dengan demikian akan meningkatkan persalinan ke tenaga kesehatan dan menurunkan angka kematian ibu dan Anak (Kepmenkes, 2016). Kegiatan Kelas Ibu Hamil merupakan sarana untuk belajar kelompok tentang kesehatan bagi ibu hamil, dalam bentuk tatap muka yang bertujuan meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan ibu-ibu mengenai kehamilan, persalinan, perawatan nifas dan perawatan bayi baru lahir, melalui praktik dengan menggunakan buku KIA (Kesehatan Ibu anak) Sasaran kegiatan PkM ini yaitu ibi-ibu hamil yang ada di Desa Tembung sejumlah 20 orang dan kader posyandu sejumlah 10 orang, beserta bidan desa ada 2 orang Dari kegiatan Pengabdian Masyarakat yang dilaksanakan kepada ibu-ibu hamil, kader dan bidan desa masih ada 35% ibu-ibu hamil yang belum mengetahui tentang pelaksanaan kelas ibu hamil dan manfaat. Materi yang diberikan dalam penyuluhan ini memberikan wawasan dan pengetahuan yang baru bagi ibu-ibu hamil dan kader tentang efektifitas pemanfaatan kelas ibu hamil yang bisa berdampak terhadap perilaku ibu-ibu hamil