Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan variasi fonologi dan leksikal di Desa Susuk Luar dan Desa Sungai Merah dengan menggunakan kajian dialektologi. Penggunaan bahasa Bugis dialek Pinrang yang digunakan pada Desa Susuk Luar dan Desa Sungai Merah terdapat variasi bahasa dalam aspek fonologi dan leksikal. Metode yang digunakan, yaitu deskriptif kualitatif dengan jenis penelitian lapangan. Data penelitian berupa bunyi dan kata dalam bahasa Bugis. Sumber data penelitian berupa hasil wawancara yang telah dilakukan terhadap informan. Teknik pengumpulan data dengan metode cakap, simak, rekam, dan tulis. Teknik analisis data menggunakan metode padan intralingual dengan teknik hubung banding.Hasil penelitian menunjukan terdapat variasi fonologi pada aspek perubahan bunyi vokal, bunyi konsonan, dan bunyi vokal serta konsonan. Terdapat gejala bahasa, seperti penambahan bunyi: epentesis dan paragog, pengurangan bunyi: aferesis, penurunan bunyi, penaikan bunyi, penggantian atau bunyi, diftongisasi, dan monoftongisasi. Sedangkan untuk variasi leksikal ditemukan beberapa Keragaman leksikon, yaitu penyebutan binatang, arah, gerak dan kerja, dan kata bilangan. Namun, beberapa kata masih sesuai dengan standar atau protobahasa Bugis Bone yang menjadi acuan. Terdapat gejala bahasa, yaitu sinonimi atau persamaan makna dengan kata yang berbeda. dan kata bilangan. Namun, beberapa kata masih sesuai dengan standar atau protobahasa Bugis Bone yang menjadi acuan.Terdapat gejala bahasa, yaitu sinonimi atau persamaan makna dengan kata yang berbeda. dan kata bilangan. Namun, beberapa kata masih sesuai dengan standar atau protobahasa Bugis Bone yang menjadi acuan. Terdapat gejala bahasa, yaitu sinonimi atau persamaan makna dengan kata yang berbeda. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan variasi fonologi dan leksikal di Desa Susuk Luar dan Desa Sungai Merah dengan menggunakan kajian dialektologi. Penggunaan bahasa Bugis dialek Pinrang yang digunakan pada Desa Susuk Luar dan Desa Sungai Merah terdapat variasi bahasa dalam aspek fonologi dan leksikal. Metode yang digunakan, yaitu deskriptif kualitatif dengan jenis penelitian lapangan. Data penelitian berupa bunyi dan kata dalam bahasa Bugis. Sumber data penelitian berupa hasil wawancara yang telah dilakukan terhadap informan. Teknik pengumpulan data dengan metode cakap, simak, rekam, dan tulis. Teknik analisis data menggunakan metode padan intralingual dengan teknik hubung banding.Hasil penelitian menunjukan terdapat variasi fonologi pada aspek perubahan bunyi vokal, bunyi konsonan, dan bunyi vokal serta konsonan. Terdapat gejala bahasa, seperti penambahan bunyi: epentesis dan paragog, pengurangan bunyi: aferesis, penurunan bunyi, penaikan bunyi, penggantian atau bunyi, diftongisasi, dan monoftongisasi. Sedangkan untuk variasi leksikal ditemukan beberapa Keragaman leksikon, yaitu penyebutan binatang, arah, gerak dan kerja, dan kata bilangan. Namun, beberapa kata masih sesuai dengan standar atau protobahasa Bugis Bone yang menjadi acuan. Terdapat gejala bahasa, yaitu sinonimi atau persamaan makna dengan kata yang berbeda. dan kata bilangan. Namun, beberapa kata masih sesuai dengan standar atau protobahasa Bugis Bone yang menjadi acuan.Terdapat gejala bahasa, yaitu sinonimi atau persamaan makna dengan kata yang berbeda. dan kata bilangan. Namun, beberapa kata masih sesuai dengan standar atau protobahasa Bugis Bone yang menjadi acuan. Terdapat gejala bahasa, yaitu sinonimi atau persamaan makna dengan kata yang berbeda. Kata kunci: variasi bahasa bugis, dialektologi, kutai timur