Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : J-3P (Jurnal Pembangunan Pemberdayaan Pemerintahan)

PEMBERDAYAAN PENGRAJIN BAMBU SABUK SEMERU DI DESA SUMBERMUJUR KECAMATAN CANDIPURO KABUPATEN LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR Hasminanda Yuniasari; Juliati Prihatini; Syaefulloh Syaefulloh
J-3P (Jurnal Pembangunan Pemberdayaan Pemerintahan) J-3P (Jurnal Pembangunan Pemberdayaan Pemerintahan) Vol. 6, No. 1, Juni 2021
Publisher : ipdn

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33701/j-3p.v6i1.1580

Abstract

Bamboo handicrafts in Sumbermujur Village use bamboo waste, but the quality of this handicraft product is quite good. The problem that arises is when there is a lot of production but it is difficult to access marketing, plus there is no capital assistance, so bamboo craftsmen need to be empowered. This research was conducted from January 5, 2021 to February 5, 2021. The purpose of this study was to empower bamboo craftsmen in Sumbermujur village, the inhibiting factors and efforts to overcome the inhibiting factors. The research method used is descriptive qualitative. Data collection techniques through observation, interviews and documentation. Technical analysis of data is carried out through Human Development, Business Development, Environmental Development and Institutional Development. The results show that of the four development programs, three of them are good, namely human development, environmental development and institutional development. While business development still needs to be improved, this is because the quality of products from bamboo craftsmen in Sumbermujur Village must compete with other bamboo craftsmen's products that already have a market share. The recommendation of this research is the need for government facilitation through the Department of Tourism and Culture to find work partners to be able to access market share. In addition, the agency must provide capital facilitation in the form of soft loans. Keywords: bamboo craftsmen, community empowerment, tourism village
PEMBERDAYAAN KELOMPOK NELAYAN MELALUI PROGRAM SENTRA KELAUTAN DAN PERIKANAN TERPADU DI DESA DALUM KECAMATAN SALIBABU KABUPATEN KEPULAUAN TALAUD Juliati Prihatini; Preisy Celin Elungan; M. Rifai
J-3P (Jurnal Pembangunan Pemberdayaan Pemerintahan) J3P (Jurnal Pembangunan Pemberdayaan Pemerintahan) Vol. 7, No. 1, Juni 2022
Publisher : ipdn

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33701/j-3p.v7i1.2489

Abstract

Dalum Village is one of the villages in the Talaud Islands Regency with its residents mostly living as fishermen, however, fishermen in Dalum Village are fishermen who are not fully empowered or have not been developed even though the government through the Fisheries Service of the Talaud Islands Regency has empowered fishermen groups in Dalum Village through the Integrated Marine and Fisheries Center Program. This study aims to describe and analyze the empowerment of fishermen groups through the Integrated Marine and Fisheries Center Program, inhibiting factors and supporting factors for the implementation of empowerment and efforts made in overcoming inhibiting factors. The design of this study is descriptive qualitative with an inductive approach. Data collection techniques are carried out through interviews, observations and documentation. Data analysis techniques are carried out by data reduction, data presentation and drawing conclusions. The results showed that the Empowerment of Fishermen Groups through the Integrated Marine and Fisheries Center Program in Dalum Village, Salibabu District, Talaud Islands Regency, Fishermen Group Study at the Teluk Lawasan Indah Cooperative conducted by the Fisheries Service of the Talaud Islands Regency was carried out with four indicators, namely human development, business development, environmental development and institutional development. Through these four indicators, the empowerment process has been running, but there are still many shortcomings that are obstacles in the implementation of empowerment such as: the low level of education of fishermen groups related to the technology used, the facilities and infrastructure used by fishermen groups are still simple, the dependence of fishermen groups on assistance provided by the government, and the lack of sufficient availability of electricity in the Island Regency area Talaud. Keywords: Fishing Group, Empowerment, Integrated Marine and Fisheries Center Program
PEMBERDAYAAN KELOMPOK BUDIDAYA IKAN PATIN OLEH DINAS PERIKANAN DI DESA BAPEANG KECAMATAN MENTAWABARU KETAPANG KABUPATEN KOTAWARINGIN TIMUR PROVINSI KALIMANTAN TENGAH Juliati Prihatini; Ahmat Bukori; M. Rifai
J-3P (Jurnal Pembangunan Pemberdayaan Pemerintahan) J3P (Jurnal Pembangunan Pemberdayaan Pemerintahan) Vol. 7, No. 2, November 2022
Publisher : ipdn

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33701/j-3p.v7i2.2813

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan dan menganalisis pemberdayaan kelompok budidaya ikan patin, untuk mengetahui faktor pendukung dan faktor penghambat, serta upaya yang dilakukan untuk mengatasi faktor penghambat tersebut. Desa Bapeang merupakan pusat kawasan pengembangan budidaya ikan patin yang ada di Kabupaten Kotawaringin Timur. Banyaknya kolam-kolam tanah yang ada dari hasil penggalian tanah untuk pembuatan batu bata, memiliki potensi untuk dikembangkan dan dimanfaatkan dalam bidang perikanan guna meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat. Tetapi potensi perikanan yang dimiliki belum dimanfaatkan secara maksimal. Desain penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan induktif. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi. Kemudian teknik analisis data dilakukan melalui mereduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa upaya yang dilakukan oleh Dinas Perikanan Kabupaten Kotawaringin dilaksanakan dengan empat indikator yaitu bina manusia, bina usaha, bina lingkungan dan bina kelembagaan. Namun dalam pelaksanaan terkait pemberdayaan belum berjalan secara maksimal, hal ini karena terdapat faktor penghambat dalam pelaksanaan pemberdayaan antara lain kurangnya partisipasi aktif anggota kelompok, kurangnya keahlian tentang budidaya ikan patin, masalah curah hujan yang tinggi, banyaknya hama dan penyakit, ketergantungan dengan pakan pabrik, serta kurangnya permodalan. Kata kunci : Pemberdayaan, Budidaya ikan patin, Komunitas
PEMBERDAYAAN INDUSTRI KECIL KERAJINAN ROTAN OLEH DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN DI DESA TELUK WETAN KECAMATAN WELAHAN KABUPATEN JEPARA PROVINSI JAWA TENGAH Juliati Prihatini; Niken Aza Aldila
J-3P (Jurnal Pembangunan Pemberdayaan Pemerintahan) J-3P (Jurnal Pembangunan Pemberdayaan Pemerintahan) Vol. 8, No. 1, Juni 2023
Publisher : ipdn

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33701/j-3p.v8i1.3320

Abstract

Industri kecil kerajinan rotan menjadi salah satu sektor industri yang memiliki peran penting dalam pengembangan perekonomian di Kabupaten Jepara, terutama Desa Teluk Wetan yang merupakan kawasan sentra industri kecil kerajinan rotan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mendeskripsikan pemberdayaan, faktor penghambat serta upaya untuk mengatasi hambatan pada pemberdayaan industri kecil kerajinan rotan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan meliputi reduksi data, penyajian data dan verifikasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberdayaan industri kecil kerajinan rotan di Desa Teluk Wetan berdasarkan empat dimensi yang terdiri dari bina manusia, bina usaha, bina lingkungan dan bina kelembagaan telah dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Jepara melalui pembinaan secara langsung dengan memberikan pelatihan, bimbingan teknis, sosialisasi dan monitoring untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan serta memberikan modal usaha berupa peralatan produksi dan bantuan dalam promosi. Adapun faktor penghambat pemberdayaan industri kecil kerajinan rotan di Desa Teluk Wetan yaitu minimnya tenaga kerja yang terlatih, kurangnya pengembangan sarana prasarana dan keterbatasan dalam promosi. Upaya pada pemberdayaan industri kecil kerajinan rotan di Desa Teluk Wetan yaitu dengan meningkatkan kegiatan pelatihan kepada tenaga kerja, meningkatkan sarana dan prasarana serta memberikan bantuan promosi kepada industri kecil kerajinan rotan. Kata Kunci: Industri Kecil, Kerajinan Rotan, Pemberdayaan