Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Utilization of MS-222 and Salt Solution on The Transportation of Jelawat (Leptobarbus hoevenii Blkr.) Fingerling Hendry Yanto
Jurnal Ilmu-Ilmu Perairan dan Perikanan Indonesia Vol. 16 No. 1 (2009): Juni 2009
Publisher : Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (223.63 KB)

Abstract

The research about utilization of MS-222 and salt solution was conducted on the transportation of jelawat fingerling. The objective of this research was to find the optimum concentration of MS-222 (tricaine methanesulfonate) in water with similar salinity as transport medium of jelawat fingerling. These triplicate experiments consisted of 8 levels of MS-222 combined with NaCl; and the ratio of MS-222 (mg L-1) and salt (gL-1). Treatment A only salt 3 g L-1, without MS-222 in order to evaluate the important of salt in the transportation. Treatment B (MS-222 0.0; salt 3.0), C (10.0;3.0), D (20.0;3.0), E (30.0;3.0), F (40.0;3.0), G (50.0;3.0) and H (60.0;3.0). The size of jelawat were 10-12 cm in total length. the experimental unit, was a plastic bag filled with 1 L water, 3 L of oxygen and 25 fish. Those plastic bags had been placed in styrofoam box and transported by car for 18 hours. The results showed that the induction time, sedative duration and survival life of fish were significant (p < 0.05) among all those the treatments. The level of MS-222 40 mg L-1 and 50 mg L-1 were not different significantly (p > 0.05) difference on induction time, sedative duration and survival life. The best concentration of MS-222 was 40.02 mg L-1 for survival rate of jelawat fingerling transportation.Keywords: Tricaine Methanesulfonate, salt, transportation, and Leptobarbus hoevenii Blkr.
TEPUNG SILASE KEPALA UDANG SEBAGAI PENGGANTI TEPUNG IKAN PADA PAKAN BENIH IKAN JELAWAT (Leptobarbus hoevenii Blkr.) Hendry Yanto
Berkala Perikanan Terubuk Vol 38, No 2 (2010): Juli 2010
Publisher : Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (685.003 KB) | DOI: 10.31258/terubuk.38.2.%p

Abstract

A feeding trial was conducted for 50 days to determain the optimal headshrimp silage meal as subtitues for fish meal in diets of jelawat (Leptobarbushoevenii Blkr.) The fries jelawat that had mean body weight of 1.11±0.04 gdistributed in 9 experimental treatments having 3 replicates each followingcompleted randomized design. The nine isocaloric (estimated digestibility energy360 kkal 100 g-1) and isonitrogenous (estimated 37% crude protein) diets wereprepared with 45% of fish meal and different head shrimp silage meal (0, 5, 10,15, 20, 25, 30, 35, and 40% of total fish meal). Feed was given to each treatmentat 5% of their body weight three times a day. The result showed that the proteinand lipid body, protein and lipid retention, feed consumption, feed efficiency anddaily growth rate is different significantly (P<0.05). The diet contained 30% ofhead shrimp silage meal was the highest daily gowth rate, but it wasunsignificantly (P>0.05) with the diet contained 35% of head shrimp silage meal.Jelawat fries could 35% of head shrimp silage meal in diet. The optimal level ofhead shrimp silage meal is 18,58% of total fish meal 45% in diet for optimal dailygrowth rate.
DOMESTIKASI IKAN SEMAH TERHADAP PAKAN BUATAN DENGAN JENIS SUMBER PROTEIN YANG BERBEDA Hendry Yanto; Hastiadi Hasan
Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan Vol 3, No 1 (2014): Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (212.992 KB) | DOI: 10.29406/rya.v3i1.279

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan jenis sumber protein pakan hewani yang dapat meningkatkan jumlah konsumsi pakan dan pertumbuhan ikan semah (Tor douronensis).  Ada 7 jenis pakan yang mengandung berbagai jenis sumber protein hewani yang berbeda yaitu: tepung ikan (A); tepung rebon (B); tepung cumi-cumi (C); tepung ikan dan tepung rebon (D); tepung ikan dan tepung cumi (E); tepung rebon dan tepung cumi (F) dan tepung ikan, tepung rebon dan tepung cumi (G). Seluruh pakan diformulasi dengan kadar potein dan energi tercerna yang sama (35% dan 3.000 kkal  kg-1 pakan) tersebut diberikan pada benih ikan semah hasil tangkapan nelayan dari alam yang berbobot awal rata-rata 0,56±0,02 g. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis sumber protein pakan berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap kandungan protein dan lemak tubuh, retensi protein dan lemak tubuh, laju pertumbuhan harian, jumlah konsumsi pakan dan efisiensi pemberian pakan, tetapi tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap laju konsumsi pakan harian dan kelangsungan hidup ikan semah. Jumlah konsumsi pakan tertinggi (30,99±0,48 g) dan laju pertumbuhan harian tertinggi (2,06±0.23%) dihasilkan oleh pakan yang mengandung sumber protein yang berasal dari tepung ikan dan tepung rebon. Sumber protein hewani pakan ikan semah sebaiknya berasal dari mengandung tepung tepung ikan dan tepung rebon.Kata Kunci: domestikasi, pakan buatan, protein, dan Tor douronensis,
DOMESTIKASI IKAN SEMAH TERHADAP PAKAN BUATAN DENGAN JENIS SUMBER PROTEIN YANG BERBEDA Hendry Yanto; Hastiadi Hasan
Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan Vol 3, No 1 (2014): Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (212.993 KB) | DOI: 10.29406/rya.v3i1.279

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan jenis sumber protein pakan hewani yang dapat meningkatkan jumlah konsumsi pakan dan pertumbuhan ikan semah (Tor douronensis).  Ada 7 jenis pakan yang mengandung berbagai jenis sumber protein hewani yang berbeda yaitu: tepung ikan (A); tepung rebon (B); tepung cumi-cumi (C); tepung ikan dan tepung rebon (D); tepung ikan dan tepung cumi (E); tepung rebon dan tepung cumi (F) dan tepung ikan, tepung rebon dan tepung cumi (G). Seluruh pakan diformulasi dengan kadar potein dan energi tercerna yang sama (35% dan 3.000 kkal  kg-1 pakan) tersebut diberikan pada benih ikan semah hasil tangkapan nelayan dari alam yang berbobot awal rata-rata 0,56±0,02 g. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis sumber protein pakan berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap kandungan protein dan lemak tubuh, retensi protein dan lemak tubuh, laju pertumbuhan harian, jumlah konsumsi pakan dan efisiensi pemberian pakan, tetapi tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap laju konsumsi pakan harian dan kelangsungan hidup ikan semah. Jumlah konsumsi pakan tertinggi (30,99±0,48 g) dan laju pertumbuhan harian tertinggi (2,06±0.23%) dihasilkan oleh pakan yang mengandung sumber protein yang berasal dari tepung ikan dan tepung rebon. Sumber protein hewani pakan ikan semah sebaiknya berasal dari mengandung tepung tepung ikan dan tepung rebon.Kata Kunci: domestikasi, pakan buatan, protein, dan Tor douronensis,