ratih kumala dewi
Program Studi Teknik Geodesi Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

STRATEGI PEMERINTAH INDONESIADALAM MEWUJUDKAN KEAMANAN MARITIM MELALUI KEBIJAKANPENENGGELAMAN KAPAL SECARA TERBUKA (2014-2017) Santoso, Syarifurohmat Pratama; Dewi, Ratih Kumala; Suwecawangsa, Adi
DIKSHI (DISKUSI ILMIAH KOMUNITAS HUBUNGAN INTERNASIONAL) Vol 1 No 2 (2018)
Publisher : Program Studi Hubungan Internasional FISIP Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (192.809 KB)

Abstract

ABSTRACT The purpose of this study was to determine the strategy of the Government of Indonesia in realizing maritime sovereignty through the sinking of the fishing boats openly from 2014 to 2017. This research is a descriptive qualitative research with the object of research, namely the Government of Indonesia policy. The data were collected by interviewing five informants from the Ministry of Maritime Affairs and Fisheries and the Ministry of Foreign Affairs. In addition, data are also supported by conducting documentary data collection and data search techniques online. The collected data is then analyzed using rational actor models and maritime security concept. Furthermore, the results of the analysis of this study are presented in narrative form. The results showed that the sinking of the fishing boats by the Indonesian Government had a positive impact in realizing Nawacita of President Joko Widodo. Keywords: Maritime Sovereignty, Nawacita, Sinking of The Fishing Boats
ADAPTASI BUDAYA DALAM PERNIKAHAN ETNIS TIONGHOA-JAWA Dewi, Ratih Kumala
Interaksi: Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 6, No 2 (2017): July 2017
Publisher : Master of Communication Science Program, Faculty of Social and Political Science, Diponego

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (317.036 KB) | DOI: 10.14710/interaksi.6.2.32-37

Abstract

ABSTRAKPernikahan beda etnis sudah menjadi fenomena yang banyak terjadi dalam masyarakat, apabila pasangan pernikahan yang beda etnis tidak saling beradaptasi maka akan timbul perpecahan diantara mereka. Penelitian ini bertujuan bagaimana adaptasi budaya pada pernikahan etnis Tionghoa-Jawa dalan membangun keharmonisan keluarga menggunakan teori Adaptasi (Judee Burgon) yang menjelaskan bahwa seseorang yang belum mengenal satu sama lain memiliki dua pola yaitu resiprokal serta kompensasi dan Teori Akomodasi (Mulac H. Giles) yang menjelaskan bahwa seseorang menggunakan strategi linguistik untuk menujukkan kemampuannya berinteraksi dengan orang yang memiliki perbedaan budaya dengannya. Tipe penelitian deskriptif kaulitatif dan pendekatan fenomenologi. Informan penelitian ini adalah tiga pasang suami istri berbeda etnis antara Tionghoa-Jawa yang ada di perkampungan Semawis, Semarang. Hasil penelitian menujukkan bahwa ketiga pasangan penelitian yang berbeda etnis dengan adanya proses adaptasi dan akomodasi lambat laun mereka mampu memahami perbedaan sifat satu sama lain, meskipun awalnya masing-masing pasangan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk melakukan adaptasi dari awal perkenalan, waktu berpacaran sampai pasangan tersebut menikah. Masing-masing pasangan mampu memberikan pemahaman kepada orang tuanya kalau perbedaan etnis dan agama bukanlah sesuatu yang menjadi penghalang bagi rumah tangga. Keberhasilan proses adaptasi akan membawa pada keharmonisan hubungan dalam rumah tangga.Keberhasilan proses adaptasi juga mencerminkan keberhasilan pasangan dalam membangun komunikasi dengan pasangannya sehingga disini terbentuk sebagai keluarga yang harmonis. Ketiga pasangan dapat menjadi keluarga yang harmonis karena mereka saling menghargai antar anggota keluarga, memiliki komunikasi yang baik, selalu menyempatkan waktu bersama keluarga, saling menghormati satu sama lain, memilki ikatan yang erat antar anggota keluarga yang ditunjukkan dengan saling membantu, serta minimnya konflik dalam rumah tangga. Masing-masing pasangan menggunakan pola gabungan antara resiprokal dan kompensasi dalam teori adaptasi, kerena semua infroman awalnya memiliki persepsi negatif saat baru menjalin hubungan namun karena adanya diantara mereka memiliki keingan untuk menjalin hubungan yang lebih dalam sehingga mereka memerlukan proses adaptasi untuk saling menyesuaikan diri satu sama lain.Kata Kunci : Adaptasi Budaya, Pernikahan Beda Etnis, Tionghoa-Jawa