Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Konseling Kognitif-Behavioral : Suatu Pendekatan Berbantuan E-Counseling IKIP Siliwangi Untuk Meningkatkan Efikasi Diri Performa Akademik Siti Fatimah; Ardian Renata Manuardi; Rini Meilani
QUANTA Vol 5, No 3 (2021): VOL 5, NO 3 (2021): VOLUME 5, NUMBER 3, SEPTEMBER 2021
Publisher : STKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/q.v5i3p87-94.2814

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan konseling kognitif-behavioral berbantuan e-counseling dalam meningkatkan efikasi diri performa akademik yang merujuk pada fenomena mahasiswa yang memiliki kemampuan akademik baik namun cenderung memiliki konsep berfikir negatif yang dapat menurunkan efikasi diri dalam proses akademiknya di Perguruan Tinggi. Konseling kognitif-behavioral diharapkan dapat membantu mengoreksi self-beliefs yang salah atau menyimpang sehingga mengakibatkan cara berpikir tidak rasional dan juga membantu individu mengatasi masalah psikologis yang mengganggu keberfungsiannya secara sosial dan individual. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu desain pra eksperimen dengan One Group Pretest-Posttest Design. Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa Bimbingan dan Konseling IKIP Siliwangi yang terdiri dari 13 mahasiswa. Alat ukur pada penelitian ini menggunakan skala efikasi diri performa akademik yang diturunkan dari tiga dimensi menurut Bandura dengan kategori reliabilitas Guilford sedang yaitu 0,554. Berdasarkan hasil uji Wilcoxon dengan nilai Asyimp.Sig. (2-Tailed) bernilai 0,001 < 0,05, menunjukkan bahwa hipotesis penelitian diterima yaitu ada perbedaan tingkat efikasi diri performa akademik antara sebelum dan sesudah perlakuan dengan konseling kognitif-behavioral sehingga dapat disimpulkan bahwa konseling kognitif-behavioral berhasil dalam meningkatkan efikasi diri performa akademik mahasiswa Bimbingan dan Konseling IKIP Siliwangi.  
Kedudukan Penelitian Tindakan dalam Bimbingan dan Konseling: Konsep, Karakteristik, dan Prinsip Ardian Renata Manuardi
QUANTA Vol 3, No 3 (2019): VOLUME 3 NUMBER 3, SEPTEMBER 2019
Publisher : STKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (215.925 KB) | DOI: 10.22460/q.v3i3p%p.1495

Abstract

Klasifikasi penelitian tindakan (action research) Bimbingan dan Konseling masih dipandang sebagai penelitian independen, kuantitatif, hingga metode campuran (mix method), penelitian tindakan adalah salah satu model penelitian kritis yang dirancang dan dilaksanakan untuk dapat secara langsung memecahkan suatu masalah dan dapat diterapkan secara langsung secara partisipatif di tempat penelitian itu berlangsung. Penelitian tindakan (action research) dalam Bimbingan dan Konseling dikenal sebagai penelitian tindakan Bimbingan dan Konseling (PTBK) yang hingga hari ini masih menyimpan sebuah pertanyaan atas kedudukan tentang metode penelitian tersebut termasuk dalam klasifikasi yang kurang jelas. Bimbingan Konseling sebagai disiplin ilmu yang mengemban tugas untuk menjamin kemaslahatan konseli dengan cara menjawab setiap permasalahan-permasalahan yang ada dalam lingkungan sekitar sangat berkaitan erat dengan metode penelitian tindakan (action research). Banyak ahli kualitatif mengkatagorikan penelitian tindakan (action research) ke dalam penelitian kualitatif karena dalam penelitian ini pengumpulan data, analisis data, metode, validasi, serta jenis data dalam penelitian ini banyak bersifat kualitatif yaitu : (1) Penelitian tindakan dalam Bimbingan dan Konseling harus dilakukan secara tertruktur dan sistematis, (2) Penelitian tindakan dalam Bimbingan dan Konseling tidak hanya dilandasi problem solving, tetapi harus diiringi dengan keinginan untuk memperbaiki atau mencapai pelayanan yang lebih baik, (3) Penelitian tindakan dalam Bimbingan dan Konseling harus dilaksanakan dengan prinsip kolaboratif dan tidak dikerjakan oleh orang lain atau orang yang tidak terkait dengan penelitian, (4) Penelitian tindakan dalam Bimbingan dan Konseling bukan implementasi kebijakan Instani pendidikan atau amanat Undang-Undang, dan (5) Penelitian tindakan dalam Bimbingan dan Konseling bukan tentang penerapan metodologi ilmiah saja, tetapi juga memfokuskan hal-hal lain seperti kolaboratif, partisipatori, dan adanya perubahan kondisi tidak hanya menginterpretasikan kondisi.   
Isu-isu Aliran Konseling Posmoderen Narative Therapy : Kajian dalam Perspektif Multibudaya Reza Pahlevi; Ardian Renata Manuardi
QUANTA Vol 4, No 1 (2020): VOLUME 4, NUMBER 1, JANUARY 2020
Publisher : STKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/q.v4i1p38-43.1708

Abstract

ABSTRAKSejarah manusia telah mengenal tiga era atau zaman yang memiliki ciri khasnya masing-masing yaitu pra-moderen, moderen dan posmoderen. Zaman moderen ditandai dengan manusia yang dibimbing oleh rasionya sebagai subjek yang berorientasi pada dirinya sendiri sehingga rasional atau akal budi manusia menjadi pengendali manusia terutama tingkah lakunya. Dalam dunia konseling, pendekatan Narative Therapy (Konseling Naratif). mempunyai pandangan konstruktionist sosial, naratif, posmoderen yang menyoroti bagaimana kekuatan, pengetahuan dalam lingkungan dan kebenaran serta sosial lainnya. Dalam hal ini, penulis mencoba menelisik dari perspektif multi budaya dimana selain melahirkan berbagaimacam kemajuan, posmoderen juga melahirkan beberapa pendekatan konseling diantaranya konseling naratif yang memandang sebuah permasalahan sebagai sesuatu yang dapat diperdebadkan karena permasalahan sejatinya teletak pada diri individu apabila tidak dapat melakukan sesuatu sebagai kebutuhannya. 
KONSELING DENGAN STRATEGI RESTRUKTURISASI KOGNITIF : PENGARUHNYA TERHADAP EFIKASI DIRI PERFORMANSI AKADEMIK MAHASISWA PSIKOLOGI UNIVERSITAS NEGERI MALANG Muhammad Rezza Septian; Ardian Renata Manuardi
QUANTA Vol 5, No 2 (2021): VOL 5, NO 2 (2021): VOLUME 5, NUMBER 2, MAY 2021
Publisher : STKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/q.v5i2p46-55.2422

Abstract

This research based on the urgency of self efficacy academic performance level in psychology students University State of Malang which has the concept of wrong thinking. This study used one group pretest posttest design with six research subjects, and Wilcoxon test was chosen as data analysis in this study. The results showed that cognitive restructuring strategy in counseling process can improve self efficacy of student academic performance.
Tingkat Efikasi Diri Performa Akademik Mahasiswa Ditinjau Dari Perspektif Dimensi Bandura Siti Fatimah; Ardian Renata Manuardi; Rini Meilani
Prophetic : Professional, Empathy, Islamic Counseling Journal Vol 4, No 1 (2021): Juni
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/prophetic.v4i1.8753

Abstract

Efikasi diri performa akademik adalah keyakinan atas kemampuan diri sendiri dalam melakukan segala aktivitas yang menunjang proses belajar individu. Perkembangan efikasi diri dalam tiap fase dibutuhkan kompetensi dari individu itu sendiri untuk berhasil melalui tiap fase tersebut, meskipun tahap perkembangan yang dilalui individu tidaklah sama. Hal ini dikarenakan permasalahan dalam pendidikan sangat kompleks, dimulai dengan perubahan struktur kurikulum yang selalu berubah setiap pergantian pemangku kepentingan juga permasalahan teknis lainnya yang berimbas langsung kepada proses-proses pendidikan yang sedang berlangsung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat efikasi diri mahasiswa Bimbingan dan Konseling IKIP Siliwangi dari perspektif dimensi Bandura. Metode yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan menganalisis data yang diperoleh dari angket yang disebarkan secara daring. Hasil dari penelitiannya adalah 23,9% mahasiswa berada pada kategori efikasi diri performa akademik rendah, disusul sebanyak 61,2 % mahasiswa yang termasuk ke dalam kategori efikasi diri performa akademik sedang, dan terakhir terdapat 14,9% mahasiswa yang termasuk ke dalam kategori efikasi diri performa akademik tinggi. Kemudian, tingkat efikasi diri performa akademik ini lebih banyak dipengaruhi oleh tingkat kekuatan dan kemantapan individu terhadap keyakinannya serta kemampuan individu dalam menguasai suatu tugas.
SELF DISCLOSURE DALAM KOMUNIKASI INTERPERSONAL: KESETIAAN, CINTA, DAN KASIH SAYANG Dila Septiani; Putri Nabilla Azzahra; Sari Nurul Wulandari; Ardian Renata Manuardi
FOKUS (Kajian Bimbingan & Konseling dalam Pendidikan) Vol 2, No 6 (2019): Vol 2, No 6 November 2019
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (346.101 KB)

Abstract

Self disclosure dalam komunikasi interpersonal sangat berpengaruh bukan hanya pada  kehidupan sehari-hari tetapi juga di masa yang akan datang. Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak bisa bergantung hidup sendiri, pun manusia mempunyai fitrah tersendiri yang diciptakan Tuhan, seperti kesetiaan, cinta dan kasih sayang. Hal itu sangat penting ketika berkomunikasi berlangsung. Self disclosure sendiri juga berarti keterbukaan diri yang mana setiap makhluk sosial yakni manusia harus mempunyai keterbukaan dirinya. Setiap manusia seringkali menutupi atau merahasiakan informasi dirinya terhadap orang lain, sehingga sebagian manusia tidak percaya akan kepada dirinya sendiri. Melalui komunikasi individu dapat memenuhi kebutuhan emosional dan meningkatkan kesehatan mentalnya. Belajar untuk memaknai apa itu kesetiaan, cinta dan kasih sayang pun sangat perlu karena dapat seseorang dapat mengalami berbagai macam kualitas perasaan dan membandingkan perasaan dengan yang lainnya. Kata Kunci: Self Disclosure, Komunikasi Interpersonal, Kesetiaan, Cinta, dan Kasih Sayang
RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPY DALAM MENANGANI KECEMASAN SOSIAL KORBAN BULLYING Ayu Dwi Melati; Siti Fatimah; Ardian Renata Manuardi
FOKUS (Kajian Bimbingan & Konseling dalam Pendidikan) Vol 5, No 3 (2022): Vol 5, No 3 Mei 2022
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/fokus.v5i3.8642

Abstract

Rational Emotive Behavior Therapy (REBT) is one of the therapy to change irrational thoughts into rational ones. Purpose of this study is to determine the technique of rational emotive behavior therapy in dealing with social anxiety of victims of bullying on students. One of the consequences of bullying behavior is social anxiety, therefore victims of bullying must be dealth with immediately. Therapy lasted for six meetings with a time of 45 minutes each counseling. These research subjects were students of class XII SMA. The type of research was used descriptive qualitative with data collection through the observation, interviews, and documentation of counseling results. The results of this study are the use of rational emotive behavior therapy with three techniques can handle the anxiety of victims of bullying in students. This is evident from the changes after the implementation of counseling services, students can think more logically and want to go back school.Keywords: Anxiety Social, Bullying, Rational emotive behavior therapy.  
LAYANAN KONSELING KELOMPOK MELALUI ZOOM MEETING DENGAN TEKNIK CINEMATHERAPHY TERHADAP MOTIVASI BELAJAR KELAS XI Rini Nuraeni; Heris Hendriana; Ardian Renata Manuardi
FOKUS (Kajian Bimbingan & Konseling dalam Pendidikan) Vol 5, No 2 (2022): Vol 5, No 2 Maret 2022
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/fokus.v5i2.8375

Abstract

The purpose of this study is to find out the implementation, response of teachers and students, difficulties, and the impact of the implementation of group counseling services through Zoom Meeting with cinematheraphy techniques on the motivation of learning students of grade XI SMA Dar El-Fikri Cianjur. Research uses techniques by taking data through observations and interviews. Interviews were conducted to counseling guidance teachers, principals, deputy principals, teachers and students. This study found that 1) group counseling services stage formation of the transition stage, the stage of activities and closure and evaluation 2) The response of teachers and students is quite good, very comfortable, enthusiastic in learning, and can support from teachers, 3) Difficulties experienced by students, namely facilities and infrastructure and home conditions; and 4) Obstacles experienced by teachers, namely time, coordination, lack of knowledge of BK teachers, infrastructure facilities.Keywords: Cinematheraphy, Counseling, Motivational Learning
LITERASI DIGITAL BERBASIS VIDIOGRAFI TERHADAP TOXIC RELATIONSHIP SISWA SMA Ardian Renata Manuardi
QUANTA: Jurnal Kajian Bimbingan dan Konseling dalam Pendidikan Vol. 6 No. 2 (2022): VOLUME 6, NUMBER 2, MAY 2022
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/q.v6i2p%p.3041

Abstract

Literasi digital merupakan pengetahuan serta kecakapa pengguna dalam memanfaatkan media digital, seperti alat komunikasi, jaringan internet, dan sebagainya. Kecakapan pengguna dalam literasi digital mencakup kemmampuan untuk menemukan, mengerjakan, mengevaluasi, menggunakan, membuat, serta memanfaatkannya dengan bijak, cerdas, cermat, dan tepat sesuai dengan kegunaannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengembangan literasi digital dengan menggunakan vidiografi mengenai toxic relationship di kalangan siswa SMAN 4 Bandung. Pemilihan penelitian ini berdasarkan banyaknya permasalahan yang dihadapi oleh para siswa dalam fase remaja awal yang masih membentuk jati diri dengan mengadaptasi pengaruh-pengaruh lingkungan di sekitarnya. Dengan penggunaan literasi digital, diharapkan dapat membantu siswa untuk mampu memanfaatkan media digital dalam memecahkan permasalahannya, salah satunya yaitu masalah toxic relationship. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan deskriptif kualitatif untuk memberikan gambaran mengenai toxic relationship dengan menggunakan vidiografi dalam memecahkan masalah pribadi maupun sosialnya dengan mengadopsi 6 dari 10 langkah menurut Brog & Gall.
Pelatihan Kompetensi Berbasis FQoL bagi Guru BK dalam Pendampingan terhadap Orang Tua dengan Anak Berkebutuhan Khusus Tita Rosita; Ardian Renata Manuardi; Riesa Rahmawati Siddik
Jurnal AbdiMU (Pengabdian kepada Masyarakat) Vol. 2 No. 1 (2022): AbdiMU
Publisher : Ma'soem University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (704.293 KB) | DOI: 10.32627/abdimu.v2i1.448

Abstract

This community service activity aims to provide information and understanding to high school/equivalent Guidance and Counseling teachers in West Bandung Regency regarding the importance of Family Quality of Life (FQoL)-based counseling competencies for Guidance and Counseling teachers to improve counseling services in the process of mentoring parents who have children with special needs. Submission of material is done in the form of lectures and discussions. The results of this activity received a positive appreciation from Guidance and Counseling teachers that providing counseling services for parents of children with special needs based on FQoL can provide advocacy and strengthen parents' readiness in increasing interaction with children and optimizing parenting.