Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pemetaan Daerah Penangkapan Ikan Tuna (Thunnus sp) Berbasis Sistem Informasi Geografis Di Perairan Utara Laut Flores Kabupaten Sikka Erfin Erfin; Elok Fathika Riyantho
AQUANIPA - Jurnal Ilmu Kelautan dan Perikanan Vol 2, No 1 (2020): Jurnal Aquanipa
Publisher : Universitas Nusa Nipa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penentuan daerah penangkapan ikan dapat diduga dari kondisi perairan yang merupakan habitat dari suatu spesies dan biasanya digambarkan dengan parameter oseanografi. Suhu permukaan laut (SPL) dan klorofil-a merupakan parameter oseanografi yang penting untuk mengetahui keberadaan ikan tuna dan mempermudah dalam menganalisis daerah penangkapan ikan yang potensial. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan memetakan daerah penangkapan ikan tuna berdasarkan parameter SPL dan sebaran klorofil-a, di perairan utara Laut Flores Kabupaten Sikka . Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode primer dan sekunder antara lain pengambilan titik koordinat dan data hasil tangkapan ikan tuna di lapangan secara langsung di lokasi penelitian , serta analisis SPL dan klorofil-a menggunakan data citra satelit Aqua Modis yang diolah dengan seaDas, Er mapper dan software ArCGIS. Hasil penelitian menunjukkan nilai SPL tertinggi mencapai 28,01 °C yang berada pada titik koordinat B, serta SPL terendah 27,94 °C yang berada pada titik koordinat A. Analisis sebaran klorofil-a di perairan perairan utara Laut Flores Kabupaten Sikka memiliki nilai klorofil-a tertinggi 0,174 mg/m3 yang berada pada titik koordinat B, sedangkan nilai klorofil-a terendah 0,170 mg/m3 yang berada pada titik koordinat A. Produktivitas hasil tangkapan ikan tuna tertinggi 10 ekor/trip dicapai pada nilai SPL 28,01 °C dan klorofil-a 0.174 mg/m3.
Optimasi Pemanfaatan Wilayah Pantai Desa Lela Kabupaten Sikka Provinsi NTT Menggunakan Proses Hierarki Analitik Maria Yuliati; Angelinus Vincentius; Erfin Erfin; Maria Imaculata Rume
AQUANIPA - Jurnal Ilmu Kelautan dan Perikanan Vol 2, No 1 (2020): Jurnal Aquanipa
Publisher : Universitas Nusa Nipa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pantai merupakan bagian dari wilayah pesisir, yang terletak antara daratan dan laut, dan menerima pengaruh dari proses-proses alamiah di laut maupun pengaruh dari daratan. Pantai menjadi wilayah penyangga yang menyokong aktifitas manusia di daratan, dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan penduduk setempat tanpa merugikan keberadaan dan kelestarian ekosistem pesisir dan laut. Pemerintah Desa Lela, Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur melakukan berbagai upaya pemanfaatan wilayah pantai, namun perlu dikaji, jenis-jenis aktifitas apa saja di wilayah pantai yang paling optimal yang dapat mengakomodir tuntutan berbagai sektor dan kepentingan pemanfaatan ruang. Oleh karena itu maka dalam pengambilan keputusan digunakan suatu metode yang melibatkan semua pemangku kepentingan (stakeholders) di wilayah pantai tersebut. Studi ini bertujuan untuk menentukan pilihan kegiatan usaha yang paling optimal untuk dilaksanakan di Desa Lela, yang dapat memberikan manfaat terbesar bagi masyarakat baik ditinjau dari aspek ekonomi, lingkungan maupun sosial budaya, dengan menggunakan metode Proses Hierarki Analitik (Analytical Hierarchy Process)/PHA Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari – April 2019 di Desa Lela. Metode wawancara dilakukan terhadap responden terpilih yaitu para pakar dan pemangku kepentingan sebanyak 19 orang, yang mewakili unsur masyarakat lokal, pemerintah desa, pemerintah kecamatan, investor, perbankan, koperasi, Lembaga Swadaya Masyarakat, tokoh agama, para guru/pendidik, dan pemuda.Data jawaban responden diolah menggunakan software Excel 2010. Struktur PHA yang dibangun terdiri dari 5 level yaitu level 1 tujuan (optimasi pemanfaatan pantai), level 2 stakeholders (Pemerintah Daerah, investor, masyarakat, LSM, bank/koperasi), level 3 aspek (lingkungan, ekonomi, sosial budaya), level 4 target (konservasi, lapangan kerja, income, pemerataan, sarana rekreasi), level 5 prioritas (daerah perlindungan penyu, pendaratan ikan, wisata pantai, budidaya rumput laut). Hasil analisis menunjukkan bahwa jenis usaha yang paling optimal untuk dikembangkan di wilayah Pantai Desa Lela yaitu prioritas pertama untuk pendaratan ikan (geomean 0,2853), ke-2 untuk budidaya rumput laut (geomean 0,2244), ke-3 untuk daerah perlindungan penyu (geomean 0,1751), dan ke-4 untuk wisata pantai (geomean 0,1349).