Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Hubungan Komunikasi Terapeutik Perawat dengan Tingkat Kepuasan Pasien Rawat Inap di Ruang Bung Karno RSU Proklamasi Rengasdengklok Tahun 2020 Hilda Meriyandah Agil; Taufik Rohman; Puji Raharja Santosa
JURNAL BIDANG ILMU KESEHATAN Vol 12, No 1 (2022): Jurnal Bidang Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52643/jbik.v12i1.2024

Abstract

Latar Belakang: Komunikasi berperan penting dalam menjalankan proses pelayanan yang berkaitan dengan antar elmen pada suatu kelompok. Tanpa adanya komunikasi yang baik dalam menjalankan proses pelayanan kemungkinan besar dalam suatau pelayanan tersebut tidak akan berjalan dengan maksimal, seorang perawat wajib memiliki keterampilan khusus dalam berkomunikasi karena perawat sebagai ujung tombak pelayanan terhadap pasien dan keluarganya. Komunikasi terapeutik menjadi sangat penting karena dapat mempengaruhi tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan kesehatan yang diberikan.  Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kepuasan dalam pelayanan kesehatan adalah komunikasi terapeutik. Tujuan Penelitian: Mengetahui hubungan komunikasi terapeutik perawat dengan kepuasan pasien diruang Iawat Inap Bung Karno RSU Proklamasi Rengasdengklok. Metode Penelitian: Penelitian ini termasuk dalam penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian korelasional menggunakan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 108 responden yang diambil dengan teknik purposive sampling. Uji statistik yang digunakan adalah Chi Square Hasil Penelitian: Komunikasi terapeutik perawat dinyatakan sebagian besar efektif (87%), Kepuasan pasien sebagian besar dinyatakan puas (93.5%). Hipotesis menunjukan H0 ditolak dan H1 diterima. Berdasarkan hasil uji statistik dengan chi-square di peroleh nilai P Value sebesar 0,016, karena nilai p<0,05 berarti hipotesis diterima. Kesimpulan: Ada hubungan komunikasi terapeutik perawat dengan kepuasan pasien Rawat Inap di ruang Bung Karno RSU Proklamasi Rengasdengklok 2020.
PENGEMBANGAN KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN BERBASIS KEARIFAN LOKAL DI SMK NEGERI 10 BANDUNG Taufik Rohman
UNTIRTA CIVIC EDUCATION JOURNAL Vol 4, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30870/ucej.v4i2.7179

Abstract

Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengembangan kurikulum dan pembelajaran PKn berbasis kearifan lokal. Sementara itu, tujuan khususnya untuk mengetahui: 1) Model kurikulum dan pembelajarann pkn yang dilakukan oleh guru dengan perspektif kajian akademik, 2) Strategi pengembangan kurikulum pembelajaran pkn berbasis kearifan lokal di sekolah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan metode etnopedagogik. Secara umum kesimpulan penelitian ini adalah pengembangan kurikulum dan pembelajaran PPKn berbasis kearifan lokal di SMKN 10 Bandung merupakan intergrasi dari nilai-nilai budaya Sunda yang diarahkan menjadi warga negara Indonesia yang baik. Titik temu antara pembejalaran PPKn dan seni budaya kearifan lokal yakni PPKn menguatkan nilai etika dan seni budaya sebagai pengembangan nilai estetika. Sementara itu, secara kesimpulan khusus dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 2) Model kurikulum dan pembelajaran PPKn yang dilakukan oleh guru dengan perspektif kajian akademik kurikulum dan pembelajaran PPKn di SMKN 10 Kota Bandung didesain dengan mengembangkan nilai-nilai seni, kultur kelas sebagai bahan dalam mengarahkan siswa untuk cinta tanah air. Kebudayaan Sunda baik yang berupa seni pertunjukan maupun nilai-nilai yang berupa lisan dan sikap seperti “budaya Punten” orang Sunda dijadikan sebagai penguatan karakter pembentukan warga negara. 2) Strategi pengembangan kurikuulm pembelajaran PPKn yang berbasis kearifan lokal dilakukan melalui keuletan serta kreativitas guru. Banyak seni tradisi yang berupa pertunjukan yang sejalan dengan tujuan PKn, seperti gotong royong dalam memainkan gamelan, disiplin dalam pencak silat, atau pemahan sosial politik dalam seni dalang yang dapat membentuk siswa yang kritis dan peka terhadap kehidupan bangsa dan negara.