Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ANALISIS HUBUNGAN BEBAN KERJA DAN PRODUKTIVITAS KERJA TERHADAP KINERJA KEPERAWATAN DI INSTALASI RAWAT INAP RUANG INTERNIS RSUD BANTEN Iis Mulyasih; Wahyu Sulistiadi; Syafiul A Sjaaf
JURNAL BIDANG ILMU KESEHATAN Vol 9, No 1 (2019): Jurnal Bidang Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (937.587 KB) | DOI: 10.52643/jbik.v9i1.346

Abstract

Instalasi rawat inap internis RSUD Banten adalah ruang rawat inap yang digunakan oleh pasien dengan gangguan penyakit dalam.Jumlah kunjungan pasien di instalasi rawat inap internis ini rata-rata tiap hari adalah kurang lebih 27 pasien yang membutuhkan kinerja keperawatan yang baik.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Hubungan Kinerja Keperawatan di Instalasi Rawat Inap Ruang Internis RSUD Banten; serta Hubungan beban kerja dan produktivitas kerja tenaga perawat pelaksana secara bersama-sama terhadap Kinerja Keperawatan di Instalasi Rawat Inap Ruang Internis RSUD Banten.Penelitian dilakukan di Instalasi Rawat Inap Ruang Internis RSUD Banten dengan metode Cross Sectional. Dengan populasi dan sampel berjumlah 33 orang.Instrumen pengumpul data menggunakan kuesioner dengan skala likert, Teknik analisis data yaitu menggunakan analisis univariat, bivariat dan multivariat.Hasil penelitian menunjukkan beban kerja memiliki hubungan positif, signifikan terhadap kinerja keperawatan, dengan korelasi sebesar 0.862, besar pengaruh 74.3%. Produktivitas kerja memiliki hubungan positif dan signifikan dibuktikan dengan korelasi sebesar 0.975, besar pengaruh 95.1%.Kemudian beban kerja dan produktivitas kerja secara bersama-sama memiliki hubungan positif dan signifikan terhadap kinerja keperawatan, dibuktikan dengan korelasi sebesar 0.975, besar pengaruh sebesar 95.1%.Hal ini berarti baik secara parsial maupun secara simultan beban kerja dan produktivitas kerja memiliki hubungan sangat kuat yang positif dan signifikan terhadap kinerja keperawatan. Dari hasil ini dapat disimpulkan bahwa baik variabel beban kerja maupun produktivitas kerja adalah faktor yang memiliki hubungan dengan kinerja keperawatan, jika faktor tersebut meningkat akan meningkat pula kinerja keperawatan tetapi jika menurun maka akan menurun pula kinerja keperawatan.Kata Kunci : Beban Kerja, Produktivitas Kerja, Kinerja Keperawatan
HUBUNGAN PERENCANAAN DAN PENGADAAN OBAT TERHADAP QUALITY ASSURANCE KEFARMASIAN DI RSUD BANTEN Wahyutomo Wahyutomo; Wahyu Sulistiadi; Syafiul A Sjaaf
JURNAL BIDANG ILMU KESEHATAN Vol 9, No 1 (2019): Jurnal Bidang Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (818.847 KB) | DOI: 10.52643/jbik.v9i1.348

Abstract

Manajemen logistik kefarmasian adalah manajemen dan pengendalian barang-barang, layanan dan perlengkapan mulai dari akuisisi sampai disposisi. Pelayanan Kefarmasian adalah tolok ukur yang dipergunakan sebagai pedoman bagi tenaga kefarmasian dalam menyelenggarakan pelayanan kefarmasian. Beberapa kegiatan dalam manajemen logistik adalah perencanaan dan pengadaan obat yang terkait dengan quality assurance kefarmasian. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan  perencanaan dan pengadaan obat dalam manajemen logistik terhadap quality assurance kefarmasian di RSUD Banten. Penelitian dilakukan di Instalasi Farmasi RSUD Banten dengan metode Cross Sectional. Populasi dan sampel berjumlah 32 orang. Instrumen pengumpul data menggunakan kuesioner dengan skala likert, yang diujicobakan untuk mengukur validitas dan reabilitas instrument dengan menggunakan program statistik. Dengan teknik analisis data yaitu menggunakan analisis univariat, bivariat dan multivariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perencanaan memberikan pengaruh sebesar 17.9% terhadap quality assurance kefarmasian, pengadaan memberikan pengaruh sebesar 41.9% terhadap quality assurance kefarmasian, perencanaan dan pengadaan memberikan pengaruh sebesar 43.6% terhadap quality assurance kefarmasian. Hal ini berarti perencanaan dan pengadaan memiliki hubungan yang kuat terhadap quality assurance kefarmasian baik secara parsial maupun secara simultan, sehingga dapat disimpulkan bahwa untuk meningkatkan quality assurance kefarmasian maka diperlukan peningkatan pengelolaan perencanaan dan pengadaan obat dalam manajemen logistik di Instalasi Farmasi RSUD Banten. Kata Kunci : Perencanaan, Pengadaan, Quality Assurance Kefarmasian