Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

EVALUASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KESEHATAN (SIMKES) TERHADAP PELAPORAN KOMUNIKASI DATA (KOMDAT) ONLINE KEMENKES RI Widya Ariesanti; Asih Prasetyowati; Endah Widaningtyas
Jurnal Penelitian Kesehatan SUARA FORIKES Vol 9, No 1 (2018): Januari 2018
Publisher : FORIKES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (762.014 KB) | DOI: 10.33846/%x

Abstract

Guna meningkatkan kualitas data dan peningkatan penggunaan informasi maka diperlukan evaluasi kinerja terhadap Sistem Informasi Manajemen Kesehatan (SIMKES). Penelitian ini menggunakan metode studi kasus, dengan obyek input, proses, dan output SIMKES di DKK Brebes. Evaluasi terhadap faktor input menunjukkan bahwa sebagain besar teknologi telah tersedia, kejelasan tupoksi belum jelas, tersedianya dana SIMKES hanya digunakan hanya untuk pengiriman, semua puskesmas belum membuat kebijakan dan petunjuk teknis tentang penggunaan SIMKES. Perilaku SDM yang dilihat dari ketrampilan menunjukan bahwa petugas memerlukan pelatihan dan seluruh informan memiliki motivasi yang cukup baik. Evaluasi terhadap faktor proses menunjukkan bahwa pengumpulan dan penyajian data SIMKES sudah dilaksanakan sedangkan analisis laporan SIMKES belum sepenuhnya dilakukan. Sebagian besar puskesmas mengirimkan laporan secara manual ke Dinas Kesehatan. Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes belum pernah dilakukan umpan balik secara rutin kepada puskesmas. Diperlukan petunjuk teknis tentang pelaksanaan SIMKES serta SK Tim SIMKES mulai dari tingkat Kabupaten sampai puskesmas. Perlu adanya pelatihan secara menyeluruh untuk petugas pemegang program di puskesmas. Perlu dilakukan umpan balik secara rutin dan puskesmas perlu membuat struktur organisasi dan uraian tupoksi yang jelas.
ANALISIS DESAIN FORMULIR ASESMEN AWAL PASIEN RAWAT JALAN DI RS PKU MUHAMMADIYAH WONOSOBO TAHUN 2021 Meutia Sandra Ariani; Asih Prasetyowati; Reni Murnita; Maulina Latifah
Avicenna : Journal of Health Research Vol 4, No 2 (2021): OKTOBER
Publisher : STIKES Mamba'ul 'Ulum Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36419/avicenna.v4i2.532

Abstract

Perancangan Sistem Informasi Kader Keluarga Sehat (KADER-KS) Terintegrasi Asih Prasetyowati
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia (JMIKI) Vol 10, No 1 (2022)
Publisher : Asosiasi Perguruan Tinggi Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Indonesia- APTIRMIKI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33560/jmiki.v10i1.386

Abstract

Pengumpulan data tingkat RT dan kader kesehatan dilakukan secara manual dengan beberapa buku catatan. Cara manual ini dirasakan membebani petugas pencatat data karena banyak data yang harus dicatat. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan Rancangan Pendataan Kader Keluarga Sehat untuk kemudahan pengumpulan dan pelaporan kegiatan PKK dan Keluarga Sehat.  Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif bersifat cross sectional dengan obyek pendataan keluarga sehat. Subyek penelitian adalah pencatat data keluarga dari tiap RT di RW 12 Kelurahan Sukorejo Semarang sejumlah 14 orang.  Cara pengumpulan data yaitu wawancara dan observasi kepada subyek penelitian dan buku register pencatatan keluarga. Data dianalisis secara diskriptif untuk mendapatkan kebutuhan data dan informasi yang digunakan untuk merancang sistem informasi pendataan keluarga sehat. Sistem informasi pendataan keluarga dengan nama Sistem Informasi Kader Keluarga Sehat (Kader-KS) dirancang berbasis web dengan mengintegrasikan data keluarga, PHBS, dan keluarga sehat. Laporan yang dihasilkan adalah rekapitulasi kegiatan keluarga, PHBS, keluarga sehat, dan laporan kelahiran dan kematian ibu dan bayi. Kedepannya diperlukan dukungan sumber daya server dan pelatihan kader untuk keberlangsungan penggunaan sistem informasi pendataan keluarga.  
PENGARUH FAKTOR HOT (HUMAN, ORGANISASI, DAN TEKNOLOGI) TERHADAP KEPUASAN PENGGUNA SISTEM INFORMASI PRIMARY CARE DI WILAYAH KOTA SEMARANG Asih Prasetyowati; Roro Kushartanti
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia (JMIKI) Vol 6, No 1 (2018)
Publisher : Asosiasi Perguruan Tinggi Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Indonesia- APTIRMIKI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33560/.v6i1.188

Abstract

P-Care application user satisfaction becomes a necessity to ensure reporting service performance to BPJS. The purpose of this study is to look for HOT factors (human, organization, and technology) that affect user satisfaction P-Care applications. Quantitative research type is cross sectional with Primary Care information system object. The research subject is prime care information system operator, amount 61 operators. Data analysis used multivariate regression test. Descriptive analysis of HOT factor shows that human factor is good 100%, as much as 19,7% bad organizational policy, as much as 13,1% quality of service of less good technology. In general, users are satisfied with the p-care information system, but found 9.8% dissatisfaction on the timeliness. Regression test results show that there is influence of HOT factor to user satisfaction (0,829 - 0,222 factor human + 0,131 organizational factor + 0,224 technological factor). All three HOT factors will raise satisfaction by one level. Technological factors provide the greatest influence in increasing user satisfaction
ANALISIS KEAKURATAN KODE DIAGNOSIS FRACTURE FEMUR PADA DOKUMEN REKAM MEDIS PERIODE TAHUN 2012 DI RSUD TIDAR KOTA MAGELANG Asih Prasetyowati
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia (JMIKI) Vol 1, No 2 (2013)
Publisher : Asosiasi Perguruan Tinggi Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Indonesia- APTIRMIKI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33560/.v1i2.49

Abstract

ABSTRAKTujuan pene(itian ini ada(ah untuk mengetahui keakuratan kode diagnosis fractur femur. Jenis pene(itian yang dilakukan adalah penelitian deskrptif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh dokumen rekam medis dengan diagnosis fracture femur periode tahun 2012. Besar sampe( ada(ah 44 dokumen rekam medis yang diambil dengan teknik accidental sampling. Metode pengumpu(an data dengan cara observasi.Hasil penelitian menunjukkan bahwa kode diagnosis fracture femur pada seluruh dokumen rekam medis atau 100% tidak akurat. Ha( ini disebabkan karena petugas tidak menu(iskan kode diagnosis fracture femur hingga karakter kelima, pemilihan kode untuk multiple fracture menggunakan kode multiple body regions, hanya menggunakan buku bantu dalam pengodean.Upaya yang dapat dilakukan dalam penulisan kode yang benar adalah dengan cara melakukan langkah-langkah yang menye(uruh da(am mencari dan menentukan kode dengan menggunakan ICD-10.Simpulan dalam penelitian ini adalah penulisan kode pada diagnosis fracture femur tidak ditulis hingga karakter kelima sehingga dapat diketahui fracture yang terjadi adalah open fracture atau closed fracture.Kata kunci          : Keakuratan, Fracture femur, ICD-10Kepustakaan       : 10 (2001-2010)ABSTRAKTujuan pene(itian ini ada(ah untuk mengetahui keakuratan kode diagnosis fractur femur. Jenis pene(itian yang dilakukan adalah penelitian deskrptif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh dokumen rekam medis dengan diagnosis fracture femur periode tahun 2012. Besar sampe( ada(ah 44 dokumen rekam medis yang diambil dengan teknik accidental sampling. Metode pengumpu(an data dengan cara observasi.Hasil penelitian menunjukkan bahwa kode diagnosis fracture femur pada seluruh dokumen rekam medis atau 100% tidak akurat. Ha( ini disebabkan karena petugas tidak menu(iskan kode diagnosis fracture femur hingga karakter kelima, pemilihan kode untuk multiple fracture menggunakan kode multiple body regions, hanya menggunakan buku bantu dalam pengodean.Upaya yang dapat dilakukan dalam penulisan kode yang benar adalah dengan cara melakukan langkah-langkah yang menye(uruh da(am mencari dan menentukan kode dengan menggunakan ICD-10.Simpulan dalam penelitian ini adalah penulisan kode pada diagnosis fracture femur tidak ditulis hingga karakter kelima sehingga dapat diketahui fracture yang terjadi adalah open fracture atau closed fracture.Kata kunci          : Keakuratan, Fracture femur, ICD-10Kepustakaan       : 10 (2001-2010)
Pendampingan Pencatatan Dan Pelaporan Posbindu Sekar Wangi Kelurahan Sukorejo Kecamatan Gunung Pati Kota Semarang Asih Prasetyowati; Endah Widaningtyas; Maulina Latifah
Indonesian Journal of Health Information Management Services Vol. 3 No. 1 (2023): Indonesian Journal of Health Information Management Services (IJHIMS)
Publisher : APTIRMIKI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33560/ijhims.v3i1.51

Abstract

ABSTRAK.  Posbindu Penyakit Tidak Menular (PTM) merupakan bentuk peran serta masyarakat dalam upaya pengendalian faktor risiko secara mandiri dan berkesinambungan. Pengembangan Posbindu PTM dapat dipadukan dengan upaya yang telah terselenggara di masyarakat. Melalui Posbindu PTM, pencegahan faktor risiko PTM dapat ditingkatkan sehingga kejadian PTM di masyarakat dapat ditekan. Kelurahan Sukorejo memiliki Puskesmas Sekaran sebagai Pembina kegiatan kesehatan di masyarakat.  RW 12 Kelurahan Sukorejo baru saja membentuk Posbindu pada Bulan Maret 2021. Kader yang terkumpul sebanyak 14 orang dari tujuh RT. Posbindu ini masih membutuhkan banyak dukungan sumber daya dalam menggerakkan organisasi dan program kesehatan. Kader yang terbentuk belum dilatih dan belum bersertifikat. Sarana posbindu kit juga belum tersedia dan masih meminjam dari sarana posyandu remaja. Pembukuan data kegiatan juga belum terorganisir dengan baik. Pengabdian kepada masyarakat ini berkontribusi dalam pemberdayaan masyarakat khususnya pada program kesehatan usia produktif, sehingga penyakit-penyakit degeneratif dapat dicegah, pola hidup keluarga lebih sehat, dan derajat kesehatan masyarakat lebih meningkat. Luaran PkM ini adalah terbentuknya Pencatatan dan Pelaporan Posbindu Sekar Wangi RW 12 Kelurahan Sukorejo Semarang dengan sistem pencatatan yang memadai.   Kata kunci : Posbindu, Keluarga Sehat, Pencatatan dan Pelaporan   ABSTRACT. Posbindu Non-Communicable Diseases (PTM) is a form of community participation in efforts to control risk factors independently and continuously. PTM Posbindu development can be combined with efforts that have been held in the community. Through Posbindu PTM, prevention of PTM risk factors can be increased so that the incidence of PTM in the community can be reduced. Kelurahan Sukorejo has a Sekaran Health Center as the supervisor of health activities in the community. RW 12 Sukorejo Village has just formed Posbindu in March 2021. The cadres collected were 14 people from seven RTs. This Posbindu still needs a lot of resource support in driving health organizations and programs. The formed cadres have not been trained and have not been certified. Posbindu kit facilities are also not yet available and they are still borrowing from youth posyandu facilities. Bookkeeping of activity data is also not well organized. This community service contributes to community empowerment, especially in the productive age health program, so that degenerative diseases can be prevented, family life patterns are healthier, and the community's health status is improved. The output of this PkM is the establishment of Recording and Reporting for Posbindu Sekar Wangi RW 12, Kelurahan Sukorejo Semarang with an adequate recording system. Keywords: Posbindu, Healthy Families, Recording and reporting