Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Jurnal Penelitian Kesehatan

Gambaran Stigma dan Diskriminasi Masyarakat Banyuwangi terhadap Covid-19 Yusron Amin; Haswita Haswita
Jurnal Penelitian Kesehatan SUARA FORIKES Vol 12 (2021): Nomor Khusus November 2021
Publisher : FORIKES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/sf12nk322

Abstract

Covid-19 had been a global pandemic and had greater impact on global society including Indonesian. The highly incidents of positive cases and death cases, made covid-19 be a stigma and discrimination among society in Indonesia. The purpose of the study was to describe stigma and discrimination toward covid-19 among People in Banyuwangi. This study was descriptive with cross sectional approach. The sampling technique was simple random sampling. The sample was 216 participants required as inclusion criteria. Result showed that majority of participants had stigma toward covid-19 on moderate level (86.1%), and had discrimination toward covid-19 on moderate level (84.7%). Based on the result, need intervention to reducing stigma toward covid-19 among society and minimizing impact of discrimination toward people were stigmatized.Keywords: stigma; discrimination; Covid-19; BanyuwangiABSTRAKCovid-19 sudah menjadi pandemi global dan berdampak pada seluruh penduduk di dunia termasuk Indonesia, tingginya angka kejadian kasus positif dan tingginya angka kematian akibat penyakit ini, menimbulkan munculnya stigma dan diskriminasi masyarakat Indonesia terhadap covid-19. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran stigma dan diskriminasi masyarakat Banyuwangi terhadap covid-19. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Metode sampling penelitian ini menggunakan tehnik simple random sampling. Jumlah sampel sebanyak 216 responden yang memenuhi kriteria inklusi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden mengalami stigma terhadap covid-19 kategori sedang (86,1%), dan melakukan diskriminasi terkait covid-19 kategori sedang (84,7%). Berdasarakan hasil tersebut diharapkan ada upaya untuk menurunkan stigma masyarakat terhadap covid-19 dan meminimalisir dampak diskriminasi terhadap orang yang terstigma akibat covid-19.Kata kunci: stigma; diskriminasi; Covid-19, Banyuwangi 
Perilaku Remaja Putri dan Kejadian Flour Albus Siska Milya Anggraini; Firdawsyi Nuzula; Haswita Haswita
Jurnal Penelitian Kesehatan SUARA FORIKES Vol 13, No 1 (2022): Januari 2022
Publisher : FORIKES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/sf.v13i1.1718

Abstract

Flour albus in adolescent girls usually occurs due to lack of knowledge about preventive behavior. Fluor albus that occurs continuously can cause diseases that require special treatment. This study aims to determine the effect of knowledge and behavior of adolescent girls on the incidence of flour albus. The design of this study was cross-sectional. The research subjects were 80 adolescent girls who were selected by total population sampling technique. Data were collected through filling out a questionnaire, then analyzed using logistic regression test. The results of data analysis showed that the p-value for knowledge and behavior were 0.926 and 0.000, respectively. Thus, it is concluded that the incidence of fluor albus is influenced by the behavior of adolescent girls.Keywords: flour albus; behavior; adolescent girls ABSTRAK Flour albus pada remaja biasanya terjadi karena kurangnya pengetahuan tentang perilaku pencegahannya. Flour albus yang terjadi secara terus-menerus dapat menimbulkan penyakit yang memerlukan penanganan khusus. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh pengetahuan dan perilaku remaja putri terhadap kejadian flour albus. Rancangan penelitian ini adalah cross-sectional. Subyek penelitian adalah 80 remaja putri yang dipilih dengan teknik total population sampling. Data dikumpulkan melalui pengisian kuesioner, lalu dianalisis menggunakan uji regresi logistik. Hasil analisis data menunjukkan bahwa nilai p untuk pengetahuan dan perilaku, masing-masing adalah 0,931 dan 0,000. Dengan demikian disimpulkan bahwa kejadian fluor albus dipengaruhi oleh perilaku remaja putri. Kata kunci: flour albus; perilaku; remaja putri
Penerimaan Orang Tua tentang Vaksin Covid-19 pada Anak Usia 6-11 Tahun dengan Pendekatan Health Belief Model Abidah, Lusi Azizatil; Haswita, Haswita; Anggari, Roshinta Sony
Jurnal Penelitian Kesehatan SUARA FORIKES Vol 14, No 4 (2023): Oktober - Desember 2023
Publisher : FORIKES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/sf14411

Abstract

The government's Covid-19 vaccination program for children is still experiencing obstacles because parents still have doubts about the safety and effectiveness of the Covid-19 vaccine for children. The aim of this research was to determine parental acceptance of the Covid-19 vaccine using the Health Belief Model approach in Tegalwangi Village. This research applied a cross-sectional approach, involving 170 respondents selected using a purposive sampling technique. Data was collected by filling out a questionnaire, then analyzed using the Spearman correlation test. The results of the analysis showed that the p value for each factor was: perceived vulnerability = 0.000, perceived severity = 0.004, perceived benefits = 0.006, and perceived barriers = 0.009. It was concluded that there was a relationship between perceived susceptibility, perceived severity, perceived benefits and perceived barriers to children's acceptance of the Covid-19 vaccine.Keywords: health belief model; covid-19 vaccine; parental acceptance ABSTRAK Progam vaksinasi Covid-19 pada anak yang dilakukan pemerintah masih mengalami hambatan dikarenakan orang tua masih ragu tentang keamanan dan efektifitas dari vaksin Covid-19 pada anak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penerimaan orang tua tentang vaksin Covid-19 dengan pendekatan Health Belief Model di Desa Tegalwangi. Penelitian ini menerapkan pendekatan cross-sectional, dengan melibatkan 170 responden yang dipilih dengan teknik purposive sampling. Data dikumpulkan melalui pengisian kuesioner, lalu dilakukan analisis dengan uji korelasi Spearman. Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai p untuk masing-masing faktor adalah: persepsi kerentanan = 0,000, persepsi keparahan = 0,004, persepsi manfaat = 0,006, dan persepsi hambatan = 0,009. Disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara persepsi kerentanan, persepsi keparahan, persepsi manfaat dan persepsi hambatan dengan penerimaan vaksin Covid-19 pada anak. Kata kunci: health belief model; vaksin covid-19; penerimaan orangtua
Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Skabies di Pondok Pesantren menurut Pendekatan Teori Segitiga Epidemiologi Amin, Yusron; Haswita, Haswita
Jurnal Penelitian Kesehatan SUARA FORIKES Vol 14, No 4 (2023): Oktober - Desember 2023
Publisher : FORIKES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/sf14413

Abstract

The high incidence of scabies cases in Islamic boarding schools has a significant impact on reducing student learning productivity and quality of life. The aim of this study was to analyze factors related to the incidence of scabies in Islamic boarding schools, using the epidemiological triangle theory approach. This study was a literature review. The scientific databases used were Google Scholar, Neliti and GARUDA; using the keywords scabies, Islamic boarding school, factor analysis. The protocol used in this study was PRISMA. The study results obtained 15 articles that met the inclusion criteria. Next, a synthesis of the 15 articles was carried out. It was concluded that the risk factors for scabies in Islamic boarding schools are humans (host) and the environment. Human factors consist of knowledge, attitudes and personal hygiene behavior; while environmental factors consist of sanitation (lighting, air humidity, temperature, ventilation of students' rooms), and room occupancy density.Keywords: scabies; Islamic boarding school; hosts; environment ABSTRAK Tingginya kejadian kasus skabies di Pondok Pesantren berdampak signifikan terhadap penurunan produktivitas belajar dan kualitas hidup santri. Tujuan studi ini adalah menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian skabies di pondok pesantren, menggunakan pendekatan teori segitiga epidemiologi. Studi ini merupakan literatur review. Database ilmiah yang digunakan yaitu Google Scholar, Neliti dan GARUDA; dengan menggunakan kata kunci skabies, pondok pesantren, analisis faktor. Protokol yang digunakan dalam studi ini adalah PRISMA. Hasil studi mendapatkan 15 artikel yang memenuhi kriteria inklusi. Selanjutnya dilakukan sintesis terhadap 15 artikel tersebut. Disimpulkan bahwa faktor risiko kejadian skabies di pondok pesantren adalah manusia (host) dan lingkungan. Faktor manusia terdiri dari pengetahuan, sikap, dan perilaku personal hygiene; sedangkan faktor lingkungan terdiri dari sanitasi (pencahayaan, kelembaban udara, suhu, ventilasi kamar santri), dan kepadatan hunian kamar.Kata kunci: skabies; pondok pesantren; host; environment