Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Penelitian Kesehatan

Efektifitas Metode Ceramah dan Focused Group Discussion (FGD) dalam Meningkatkan Pengetahuan dan Sikap Wanita Usia Subur Mengenai Keluarga Berencana (KB) Evi Yunita Nugrahini; Titi Maharrani
Jurnal Penelitian Kesehatan SUARA FORIKES Vol 10, No 1 (2019): Januari 2019
Publisher : FORIKES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (34.791 KB) | DOI: 10.33846/sf10103

Abstract

The launching of the Family Planning program by the government has been going on for a long time, but the scope of this program in some regions is still low, one of which is influenced by knowledge and attitudes about family planning. The purpose of this study was to determine the effectiveness of health education with lecture methods and FGD to improve the knowledge and attitudes of fertile age women about family planning. This study used pre-post test group design. Data collection was done using a questionnaire, then analyzed using Paired sample T-Test. The results of data analysis showed that health education with lecture and FGD methods was able to increase the knowledge of reproductive age women about family planning, but for attitude changes, the FGD method was more effective. Keywords: lecture, focused group discussion, family planning ABSTRAK Pencanangan program Keluarga Berencana oleh pemerintah telah berlangsung lama, namun cakupan program ini di beberapa wilayah masih rendah, yang salah satunya dipengaruhi oleh pengetahuan dan sikap tentang keluarga berencana. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas pendidikan kesehatan dengan metode ceramah dan FGD untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap wanita usia subur tentang Keluarga Berencana. Penelitian ini menggunakan pre-post test group design. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner, lalu dianalisis menggunakan Paired sample T-Test. Hasil analisis data menunjukkan bahwa pendidikan kesehatan dengan metode ceramah maupun FGD mampu meningkatkan pengetahuan Wanita Usia Subur tentang keluarga berencana, tetapi untuk perubahan sikap, metode FGD lebih efektif Kata kunci: ceramah, focused group discussion, keluarga berencana
HUBUNGAN USIA, PARITAS DENGAN KETUBAN PECAH DINI DI PUSKESMAS JAGIR SURABAYA Titi Maharrani; Evi Yunita Nugrahini
Jurnal Penelitian Kesehatan SUARA FORIKES Vol 8, No 2 (2017): April 2017
Publisher : FORIKES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (167.855 KB) | DOI: 10.33846/%x

Abstract

Ketuban pecah dini merupakan masalah penting dalam penyulit kelahiran yang menyebabkan meningkatnya morbiditas dan mortalitas ibu dan bayi. Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan terjadinya KPD, beberapa diantaranya adalah umur dan paritas ibu bersalin. Berdasarkan studi pendahuluan di VK Puskesmas Jagir Surabaya menunjukan bahwa KPD terjadi peningkatan tiap tahunnya yaitu KPD tahun 2010 sejumlah 22,7%, jauh dari angka KPD yang diharapkan yaitu 5-8%. Judul penelitian ini adalah Hubungan Umur, Paritas dengan Kejadian Ketuban Pecah Dini pada Ibu Bersalin. Tujuan penelitian ini hanya untuk mengetahui hubungan umur, paritas dengan kejadian ketuban pecah dini di VK Puskesmas Jagir Surabaya. Jenis penelitian ini bersifat analitik observasional dan menggunakan metode cross sectional. Populasinya seluruh ibu bersalin di VK Puskesmas Jagir Surabaya periode tahun 2011 berjumlah 443 orang. Sampel berjumlah 144 dari ibu bersalin. Pengambilan sampel dilakukan dengan Simple Random Sampling. Variabel pada penelitian ini terdiri atas variabel bebas yaitu umur dan paritas ibu bersalin dan variabel tergantung yaitu kejadian ketuban pecah dini. Instrumen penelitian berupa lembar pengumpul data. Analisa data menggunakan uji khi kuadrat dari Yates untuk variabel usia dan uji khi kuadrat dari Pearson untuk variabel paritas dengan tingkat kemaknaan α = 0,05. Hasil penelitian didapatkan dari 144 ibu bersalin terdapat sebagian besar (53,47%) dengan usia beresiko dan sebanyak 64,93% terjadi KPD, ibu bersalin multipara yang sebagian besar (57,38%) terjadi ketuban pecah dini. dan pada ibu bersalin primipara sebagian besar (75,68%) tidak terjadi ketuban pecah dini. Hasil uji khi kuadrat dari Yates didapatkan pada variabel usia χ² hitung (91.514,38) > χ² tabel (3,84), dan pada variabel paritas χ² hitung (11,73) > χ² tabel (5,99), maka H_1 diterima. Pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa hubungan umur, paritas dengan kejadian ketuban pecah dini pada ibu bersalin.