Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Pelayanan Bantuan Sosial Di Tengah Pandemi Covid-19 Kabupaten Soppeng Resky Amalia P; Humaidid Muhajir; Saddam Husain Tamrin; Sirnan Sirnan; Eka Fitra Ramadani Salam; Aswar Annas
Jurnal Ilmiah Tata Sejuta STIA Mataram Vol 7 No 2 (2021): JURNAL ILMIAH Tata Sejuta STIA Mataram
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32666/tatasejuta.v7i2.220

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengukur kepuasan masyarakat terhadap pelayanan bantuan sosial di masa pandemi Covid-19. Bantuan tersebut terdiri dari lima program: PKH, BPNT, RASTRA, BSNT, dan BSP. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif yang bersifat eksploratif yang terdiri dari 250 responden, masing-masing 50 respoden setiap program. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap layanan bantuan sosial pada Dinas Sosial Kabupaten Soppeng tertinggi ke terendah: BPNT, BST, BSP & PKH, dan RASTRA. Secara keseluruhan, masyarakat penerima bantuan sosial menilai baik pelayanan program bantuan sosial di tengah pandemi Covid-19.
Kinerja Layanan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bulukumba Nursafitra M; Andi Agustang; Andi Muhammad Idkhan; Aswar Annas
JISIP: Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan Vol 6, No 1 (2022): JISIP (Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan)
Publisher : Mandala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/jisip.v6i1.2744

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengukur kinerja layanan sekertariat DPRD Kabupaten Bulukumba. Layanan sekertariat tersebut terdiri dari bagian umum dan keuangan, bagian persidangan dan perundang-undangan, dan bagian fasilitas penganggaran dan pengawasan. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan teknik non-probability sampling, pengukuran dengan skala likert terdiri dari 30 responden yaitu anggota DPRD Kabupaten Bulukumba periode 2019-2024, penentuan sampel dilakukan secara purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja layanan sekertariat DPRD Kabupaten Bulukumba yaitu 73,62 dengan mutu kurang baik. Sedangkan kinerja layanan bagian umum dan keuangan yaitu 73,13 dengan mutu layanan kurang baik. Kinerja layanan bagian persidangan dan perundang undangan yaitu 74,35 dengan mutu layanan kurang baik. Dan kinerja layanan bagian fasilitas penganggaran dan pengawasan yaitu 73,37 dengan mutu layanan kurang baik pula.
Perbandingan Implementasi Kebijakan Kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Perguruan Tinggi Swasta (PTS) Kota Makassar Aswar Annas; Humaidid Muhajir
Journal of Government and Politics (JGOP) Vol 4, No 2 (2022): Desember
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jgop.v4i2.11152

Abstract

Kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang dirancang pemerintah berupaya membentuk hard dan soft skills mahasiswa secara kompetitif yang diterapkan di satuan Perguruan Tinggi. Dengan cara melaksanakan 9 Bentuk Kegiatan Pembelajaran (BKP) Yaitu; Pertukaran mahasiwa, Magang/praktik kerja, Mengajar di sekolah, Penelitian/riset, Proyek kemanusian, Kegiatan wirausaha, Studi independen, Membangun desa/Pengabdian masyarakat, dan Bela negara. Penelitian ini bertujuan untuk memahami dan menganalisa perbandingan penerapan Kurikulum MBKM dari berbagai perguruan tinggi swasta di Kota Makassar meliputi; Universitas Muhammadiyah, Universitas Bosowa, dan Universitas Pepabri. Metode penelitian yang digunakan ialah deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data yaitu; wawancara/partisipasi langsung, observasi dan Telaah dokumen. Hasil penelitian menunjukkan implementasi Kurikulum MBKM di Unismuh dan Unibos telah menerapkan 7 kegiatan pembelajaran dari kurun waktu 2 tahun terakhir dan partisipasi Dosen, Mahasiswa, dan Program Studi cenderung pada kegiatan Pertukaran Pelajar dan Kampus Mengajar. Terdapat bentuk pembelajaran yang belum terlaksana yaitu; Proyek Kemanusiaan, dan Bela Negara. Sedangkan di Universitas Pepabri hanya menerapkan 5 bentuk pembelajaran, 4 diantaranya belum terlaksana yaitu; Kampus Mengajar, Kegiatan Wirausaha, Proyek Kemanusian, dan Bela Negara. Partisipasi Mahasiswa, Dosen, dan Program Studi cenderung pada kegiatan Magang/Praktik Kerja.
Kebijakan Adaptif Terhadap Penanganan Pandemi Covid-19 Aswar Annas
Dialogue : Jurnal Ilmu Administrasi Publik Vol 5, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/dialogue.v5i1.16089

Abstract

Penyebaran covid-19 tiga tahun terakhir di Kota Makassar telah menimbulkan berbagai perubahan kondisi aktivitas kota. Hilangnya mata pencaharian masyarakat, anggaran pendapatan daerah menurun, tingginya angka kematian secara tiba-tiba, dan lumpuhnya ekonomi masyarakat menengah. Berbagai upaya dilakukan mulai dari pemberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar atau (PSBB) beberapa kali mengalami perpanjangan waktu, pemberlakuan Work From Home (WFH) bagi seluruh aktivitas masyarakat dan pemerintah, pelaksanaan protokol kesehatan secara ketat, hingga pelaksanaan kebijakan Makassar Recover. Oleh karenanya, penelitian ini bertujuan mengidentifikasi dan menganalisa dampak pelaksanaan program Makassar Recover terhadap penanggulangan covid-19 bagi masyarakat. Metode penelitian digunakan kualitatif deskriptif, dengan pendekatan wawancara dan telaah dokumen. Penelitian ini menunjukkan bahwa dampak program Makassar Recover dari: Dimensi Imunitas Kesehatan sebanyak 1.259.049 masyarakat telah merasakan peningkatan imunitas melalui vaksinasi. Pemerintah juga membentuk satuan tugas khusus Detektor, Raika, dan Covid Hunter sebanyak 15.306 orang. Memberikan bantuan 12.000 pack alat PCR, 4.000 pack jamu tradisional, 100.000 lembar masker medis, dan menyediakan 1.166 posko recover. Pemerintah juga senantiasa memastikan pelaksanaan penanganan triase, testing, tracing, dan treatment dilakukan oleh Satgas Recover. Dimensi Adaptasi Sosial pemerintah kota telah melakukan sterilisasi dengan penyemprotan disinfektan sebanyak 509 fasilitas sosial dan fasilitas umum, menyiapkan 1.500 tempat cuci tangan gratis, alat pengukur suhu tubuh, scan QR Code Card, dan scan QR Card Handphone, dan menyediakan media edukasi dan call center siaga covid-19 bagi warga. Dimensi Pemulihan Ekonomi membentuk 5.000 strart up lorong sebagai pelaku usaha baru, sebanyak 13.277 pelaku UMKM, dan 1.604 unit koperasi diaktifasi dan pemberian pemodalan.
The Impact of the Makassar Recover Program on COVID-19 Response Humaidid Muhajir; Aswar Annas
JKAP (Jurnal Kebijakan dan Administrasi Publik) Vol 27, No 1 (2023): May
Publisher : Magister Administrasi Publik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jkap.77905

Abstract

The spread of COVID-19 in Makassar City has increased the death rate, affected people's behavior, and crippled the economy. Various efforts have been made to mitigate it, including by implementing the Makassar Recover policy. Using a qualitative descriptive approach, this research will provide an overview of the impact of the Makassar Recover program on handling COVID-19. Primary data sources are collected through interviews with informants while secondary data sources are collected through document review of Recover Ecosystem documents. The results showed that the Makassar Recover program from the Health Immunity dimension impacted increasing community immunity through vaccination and the presence of a COVID hunter task force involved in providing social assistance and establishing treatment posts. The government also handles triage, testing, tracing, and treatment through the Recovery Task Force. The Social Adaptation Dimension impacts changing people's lifestyles to be healthier. Activities are carried out, namely sterilizing 509 social facilities and public facilities by spraying disinfectants, preparing 1,500 free handwashing stations and body temperature measuring devices, and providing educational media and a COVID-19 call center for citizens. The Economic Recovery Dimension impacts the formation of new business actors. Activities are carried out to form 5,000 start-up halls as new business actors, as many as 13,277 MSME players, and 1,604 cooperative units are activated and given capital.
The Impact of the Makassar Recover Program on COVID-19 Response Humaidid Muhajir; Aswar Annas
JKAP (Jurnal Kebijakan dan Administrasi Publik) Vol 27, No 1 (2023): May
Publisher : Magister Ilmu Administrasi Publik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jkap.77905

Abstract

The spread of COVID-19 in Makassar City has increased the death rate, affected people's behavior, and crippled the economy. Various efforts have been made to mitigate it, including by implementing the Makassar Recover policy. Using a qualitative descriptive approach, this research will provide an overview of the impact of the Makassar Recover program on handling COVID-19. Primary data sources are collected through interviews with informants while secondary data sources are collected through document review of Recover Ecosystem documents. The results showed that the Makassar Recover program from the Health Immunity dimension impacted increasing community immunity through vaccination and the presence of a COVID hunter task force involved in providing social assistance and establishing treatment posts. The government also handles triage, testing, tracing, and treatment through the Recovery Task Force. The Social Adaptation Dimension impacts changing people's lifestyles to be healthier. Activities are carried out, namely sterilizing 509 social facilities and public facilities by spraying disinfectants, preparing 1,500 free handwashing stations and body temperature measuring devices, and providing educational media and a COVID-19 call center for citizens. The Economic Recovery Dimension impacts the formation of new business actors. Activities are carried out to form 5,000 start-up halls as new business actors, as many as 13,277 MSME players, and 1,604 cooperative units are activated and given capital.