Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Ketuban Pecah Dini (KPD) di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Prabumulih Gustika Anggriani
JURNAL BIDANG ILMU KESEHATAN Vol 12, No 2 (2022): Jurnal Bidang Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52643/jbik.v12i2.2184

Abstract

        Ketuban pecah dini (KPD) adalah pecahnya selaput ketuban sebelum waktunya melahirkan dimana pada primipara kurang dari 3 cm dan pada multipara kurang dari 5 cm.  Tujuan penelitian adalah faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya ketuban pecah dini (KPD) di RSUD Kota Prabumulih  Tahun 2021.         Metode penelitian bersifat analitik, dengan mengunakan pendekatan Cross Sectional. Populasi penelitian ini adalah keseluruhan ibu yang melahirkan di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Prabumulih tahun 2021. Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan tehnik sampel random sampling yaitu sebanyak 326 responden. Instrumen penelitian berupa checklist.         Hasil penelitian berdasarkan analisa univariat diketahui bahwa dari 326 responden terdapat 174 responden  (53,4%) yang mengalami ketuban pecah dini dan 152 responden (46,6%) yang tidak mengalami ketuban pecah dini. terdapat 83 responden (25,5%) yang memiliki hemoglobin normal  dan  243 orang (74,5%) yang memiliki  hemoglobin tidak normal. terdapat 60 responden (18,4%) yang memiliki presentasi janin normal dan 266 orang (81,6%) yang memiliki presentasi janin tidak normal. terdapat 160 responden (49,1%) yang memiliki riwayat penyakit penyerta dan 166 orang (50,9%) yang tidak memiliki riwayat penyakit penyerta. Dari analisa bivariat diketahui bahwa dari 83 responden  yang memiliki hemoglobin normal terdapat 11 orang (3,4%) mengalami ketuban pecah dini, dari 60 responden yang memiliki presentasi janin  normal terdapat 10 orang (3,1%) mengalami ketuban pecah dini, dari 160 responden yang memiliki riwayat penyakit penyerta terdapat 111 orang (34%) mengalami ketuban pecah dini. Simpulan ada hubungan yang bermakna antara hemoglobin dengan ketuban pecah dini dengan nilai P value 0,000< α 0,05, ada hubungan yang bermakna antara presentasi janin dengan ketuban pecah dini dengan nilai P value 0,000< α 0,05, ada hubungan yang bermakna antara riwayat penyakit penyerta dengan ketuban pecah dini dengan nilai P value 0,000 < 0,05. abstractPremature rupture of membranes (PROM) is a rupture of the membranes before the time of delivery which is less than 3 cm in primiparas and less than 5 cm in multiparas. The research objective is the factors that influence the occurrence of premature rupture of membranes (PROM) in Prabumulih City Hospital in 2021.The research method is analytic, using a Cross Sectional approach. The population of this study were all mothers who gave birth at the Prabumulih City Regional General Hospital in 2021. The sampling in this study used a random sampling technique, namely 326 respondents. The research instrument is a checklist.The results of the study based on univariate analysis showed that from 326 respondents there were 174 respondents (53.4%) who experienced premature rupture of membranes and 152 respondents (46.6%) who did not experience premature rupture of membranes. there were 83 respondents (25.5%) who had normal hemoglobin and 243 people (74.5%) who had abnormal hemoglobin. There were 60 respondents (18.4%) who had a normal fetal presentation and 266 people (81.6%) who had an abnormal fetal presentation. there are 160 respondents (49.1%) who have a history of comorbidities and 166 people (50.9%) who do not have a history of co-morbidities. From the bivariate analysis, it was found that of the 83 respondents who had normal hemoglobin, 11 (3.4%) experienced premature rupture of membranes, from 60 respondents who had normal fetal presentations, there were 10 (3.1%) experienced premature rupture of membranes, from 160 respondents who have a history of comorbidities there are 111 people (34%) experiencing premature rupture of membranes. The conclusion is there is a significant relationship between hemoglobin and premature rupture of membranes with a P value of 0.000 < 0.05, there is a significant relationship between fetal presentation and premature rupture of membranes with a P value of 0.000 < 0.05, there is a significant relationship between a history of comorbidities with premature rupture of membranes with a P value of 0.000 <0.05. 
HUBUNGAN RIWAYAT KURETASE DAN OPERASI SECTIO CAESAREA DENGAN KEJADIAN PLASENTA REVIA DI RSUD KOTA PRABUMULIH Gustika Anggriani
JURNAL SMART ANKES Vol 6 No 2 (2022): Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat STIKES Abdi Nusa Pangkalpinang
Publisher : Program Studi Ilmu Kesehatan STIKES  Abdi Nusa Pangkalpinang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52120/jurnal.v6i2.88

Abstract

Placenta Previa is Abnormalities during pregnancy are characterized by the presence of placental tissue covering the cervix. Determine the history of curettage and sectio caesarea surgery the occurrence of placenta previa. method analytic, using a cross sectional approach. The population of this study were all mothers giving birth in the midwifery room at the Prabumulih City. General Hospital, which were 1778 people. This study using a random sampling technique as many as 326 respondents. The research instrument is a checklist. univariate analysis showed that from 326 respondents there were 123 respondents (37.7%) who had placenta previa and 203 respondents (62.3%) who did not experience placenta previa. there were 80 respondents (24.5%) who had a history of curettage and 246 people (75.5%) who did not have a history of curettage. there were 64 respondents (19.6%) who underwent cesarean section and 262 (80.4%) did not undergo cesarean section. Bivariate analysis it was found that of the 80 respondents who had a history of curettage, 62 (19%) had placenta previa and of the 61 respondents who did not have a history of curettage, 61 (18.7%) had placenta previa, from 63 respondents who had surgery. sectio caesarea there are 47 people (14.4%) experienced placenta previa and of 303 respondents who underwent sectio caesarea surgery there were 76 people (23.3%) experienced placenta previa. 0.000 < 0.05, there is a significant relationship between cesarean section surgery and placenta previa with a P value of 0.000 < 0.05. Keywords: Placenta previa, history of curettage, sectio caesarea operasi
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEKURANGAN ENERGI KRONIK PADA IBU HAMIL Gustika Anggriani
Babul Ilmi Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan Vol 13, No 2 (2021): Babul Ilmi Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan
Publisher : STIKES 'Aisyiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36729/bi.v13i2.736

Abstract

Latar Belakang: Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan bahwa prevelensi KEK (Kekurangan Energi Kronik) pada kehamilan global 35-75% dimana secara bermakna tinggi pada trimester ketiga dibandingkan trimester pertama dan kedua kehamilan. Kurangnya pengetahuan ibu hamil terhadap gizi akan mempengaruhi seseorang dalam memahami konsep dan prinsip serta informasi yang berhubungan dengan gizi sebagai faktor yang paling dominan penyebab KEK. Tujuan: Untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan Kekurangan Energi Kronik di Puskesmas Pasar Kota Prabumulih tahun 2021.  Metode: Penelitian ini menggunakan survei analitik dengan menggunakan pendekatan Cross Sectional. Populasi penelitian ini adalah keseluruhan semua ibu hamil yang berjumlah 252 orang. Sampel berjumlah 56 responden di Puskesmas Pasar Kota Prabumulih periode Mei-Juni2021. Hasil:  Pada analisa univariat didapatkan bahwa dari 252 responden didapatkan 197 (78.2%) responden yang usia tidak berisiko, jarak kehamilan kurang dari dua tahun sebanyak 186 (73.8) responden, responden yang bekerja sebanyak 183 (72.6%) responden. Terdapat hubungan yang bermakna antara usia ibu, jarak kehamilan, dan pekerjaan dengan Kekurangan Energi Kronik dengan nilai p semua variabel 0,000. Saran: Agar masyarakat lebih memahami tentang pentingnya pemeriksaan gizi pada ibu hamil di tenaga kesehatan. Kata Kunci: KEK, Hamil, Faktor Prediposisi 
Proses Persalinan Dan Status Gizi Dengan Kejadian Abortus Gustika Anggriani; Turiyani
Cendekia Medika: Jurnal Stikes Al-Ma`arif Baturaja Vol. 8 No. 1 (2023): Cendekia Medika : Jurnal STIKes Al-Ma'arif Baturaja
Publisher : LPPM STIKES Al-Ma'arif Baturaja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52235/cendekiamedika.v8i1.222

Abstract

Abortus adalah tindakan penghentian kehamilan sebelum janin dapat hidup di luar kandungan sebelum usia 20 minggu kehamilan. Tujuan penelitian ini hubungan antara proses persalinan dan status gizi dengan kejadian abortus di Rumah Sakit Umum Daerah. Metode penelitian bersifat analitik, dengan mengunakan pendekatan Cross Sectional. Populasi penelitian ini adalah seluruh ibu hamil diruang maternitas di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Prabumulih. Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan tehnik sampel random sampling yaitu sebanyak 254 responden. Instrumen penelitian berupa checklist. Hasil penelitian berdasarkan analisa bivariat, dari 93 responden  yang mengalami proses persalinan spontan terdapat 60 orang (23,6%) mengalami kejadian abortus, dari 132 responden yang mengalami proses persalinan tindakkan terdapat 53  orang (20,9%) mengalami kejadian abortus, dari 29 responden  yang belum pernah mengalami proses persalinan terdapat 9 orang (3,5%) mengalami kejadian abortus, dari 114 responden yang memiliki status gizi normal terdapat 8 orang (3,1%) mengalami abortus.  Simpulan ada hubungan yang bermakna antara proses persalinan dengan abortus dengan  nilai Pvalue 0,000< α 0,05, ada hubungan yang bermakna antara status gizi dengan abortus dengan  nilai Pvalue 0,000< α 0,05.
1035325 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Perdarahan Pasca Persalinan di RSUD Kota Prabumulih Tahun 2019 Gustika Anggriani
JURNAL KEBIDANAN AKADEMI KEBIDANAN BUDI MULIA PALEMBANG Vol 10 No 2 (2020): Jurnal Kebidanan : Jurnal Medical Science Ilmu Kesehatan Akademi Kebidanan Budi
Publisher : STIKes Budi Mulia Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (383.481 KB) | DOI: 10.35325/kebidanan.v10i2.235

Abstract

Perdarahan pasca persalinan yaitu adalah perdarahan atau hilangnya darah sebanyak lebih dari 500 ml yang terjadi setelah anak lahir baik sebelum, selama, atau sesudah kelahiran plasenta. Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya perdarahan pasca persalinan di Rumah Sakit Umum Daerah Tahun 2019. Penelitian ini digunakan metode survey analitik dan pendekatan Cross Sectional. Penelitian bersifat analitik, dengan mengunakan pendekatan Cross Sectional. Populasi penelitian ini adalah seluruh ibu bersalin di ruang kebidanan Rumah Sakit Umum Daerah Kota Prabumulih dari tanggal 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2019 yaitu sebanyak 1712 orang. Sampel penelitian adalah sebagian dari populasi yaitu 324 orang. Instrumen penelitian berupa kuesioner. Analisa yang digunakan adalah analisa univariat dan bivariat. Dari analisa bivariat diketahui bahwa dari 14 responden yang mengalami partus lama terdapat 11 responden (3,4%) didiagnosa perdarahan pasca persalinan sedangkan dari 310 responden yang tidak mengalami partus lama terdapat 76 responden (23,5%) didiagnosa perdarahan pasca persalinan, dari 27 responden yang memiliki janin dengan makrosomia terdapat 19 responden (5,9%) yang didiagnosa perdarahan pasca persalinan sedangkan dari 297 responden yang tidak memiliki janin dengan makrosomia terdapat 68 responden (21%) yang didiagnosa perdarahan pasca persalinan, dari 19 responden yang mengalami anemia terdapat 15 responden (4,7%) yang didiagnosa perdarahan pasca persalinan sedangkan dari 305 responden yang tidak mengalami anemia terdapat 72 responden (22,2%) yang didiagnosa perdarahan pasca persalinan. Kesimpulan dari penelitian ini ada hubungan yang bermakna antara partus, makrosomia dan anemia dengan kejadian perdarahan pasca persalinan.
Hubungan Riwayat Kuretase dan Operasi Sectio Caesarea Dengan Kejadian Plasenta Revia Di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Prabumulih Gustika Anggriani
JURNAL SMART ANKes Vol. 6 No. 2 (2022): JURNAL SMART ANKes
Publisher : Biro Riset, Inovasi dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Anak Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (74.892 KB) | DOI: 10.52120/jsa.v6i2.88

Abstract

Plasenta Previa merupakan Kelainan selama masa kehamilan ditandai dengan adanya jaringan palsenta menutupi leher Rahim. Pada penelitian ini bertujuan mengetahui riwayat kuretase dan operasi sectio caesarea terjadinya Plasenta Previa. penelitian ini bersifat analitik, dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi penelitian seluruh ibu bersalin diruang kebidanan Rumah Sakit Umum Daerah Kota Prabumulih yaitu sebanyak 1778 orang. sampel penelitian dengan tehnik random sampling yaitu sebanyak 326 responden. Instrumen pada peneitian ini dalam bentuk checklist. penelitian analisa univariat didapatkan bahwa dari 326 responden sebanyak 123 responden (37,7%) yang mengalami plasenta previa dan 203 responden (62,3%) yang tidak mengalami plasenta previa. terdapat terdapat 80 responden (24,5%) yang memiliki riwayat kuretase dan 246 orang (75,5%) yang tidak memiliki riwayat kuretase. terdapat 64 responden (19,6%) mengalami operasi sectio caesarea dan 262 orang (80,4%) yang tidak mengalami operasi sectio caesarea. analisa bivariat diketahui dari 80 responden yang memiliki riwayat kuretase terdapat 62 orang (19%) mengalami plasenta previa dan dari 61 responden yang tidak memiliki riwayat kuretase terdapat 61 orang (18,7%) plasenta previa, dari 63 responden yang mengalami operasi sectio caesarea terdapat 47 orang (14,4%) plasenta previa dan dari 303 responden yang mengalami operasi sectio caesarea terdapat 76 orang (23,3%) mengalami Plasenta Previa, Simpulannya adanya hubungan riwayat kuretase terhadap plasenta previa dengan P-value 0,000 <? 0,05, hubungan bermakna antara operasi sectio caesarea terhadap plasenta previa dengan P-value 0,000 <? 0,05.
Penggunaan KB Implant Dengan Kenaikan Berat Badan Dan Siklus Haid Pada Ibu Desti Widya Astuti; Gustika Anggriani; Natasya Putri Adhalia
Cendekia Medika: Jurnal Stikes Al-Ma`arif Baturaja Vol. 8 No. 2 (2023): Cendekia Medika : Jurnal STIKes Al-Ma'arif Baturaja
Publisher : LPPM STIKES Al-Ma'arif Baturaja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52235/cendekiamedika.v8i2.251

Abstract

Menurut World Helath Organization (WHO) Tahun 2020, Angka Kematian Ibu (AKI) masih sangat tinggi, sekitar 810 wanita meninggal akibat komplikasi terkait kehamilan atau persalinan di seluruh dunia setiap hari, dan sekitar 295.000 wanita meninggal selama dan setelah kehamilan dan persalinan. Angka Kematian Ibu di negara berkembang mencapai 462/100.000 kelahiran hidup, sedangkan di Negara maju sebesar 11/100.000 kelahiran hidup. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan penggunaan kb implant dengan kenaikan berat badan dan siklus haid pada ibu di bidan praktek mandiri umi kalsum kota prabumulih tahun 2022. Penelitian ini menggunakan metode Survey Analitik dengan pendekatan Corss Sectional. Populasi penelitian ini yaitu keseluruhan wanita usia subur yang menggunakan akseptor KB di BPM Umi Kalsum  pada tahun 2022. Terdapat 180 jumlah populasi yang dijadikan sampel penelitian semuanya. Hasil analisa bivariat terdapat 65 pengguna KB implan yang mengalami ketidakteraturan siklus haid sebanyak 63 pengguna (35,0%) dan yang mengalami keteraturan siklus haid sebanyak 2 pengguna (1,1%).  Hasil Uji statistic Chi-Square didapatkan p value = 0,003 artinya antara penggunaan implant dengan siklus haid ada hubungan yang bermakna. Simpulan dari penelitian ini adalah bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara kenaikan berat badan dan siklus haid dengan penggunaan KB implan di BPM Umi Kalsum Kota Prabumulih Tahun 2022.