Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Interpersonal Function on Tour Commentaries: A Modality Study Krisna Yudha Bakhti; Zewitra Zewitra
Wanastra: Jurnal Bahasa dan Sastra Vol 13, No 2 (2021): September
Publisher : LPPM Universitas Bina Sarana Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31294/w.v13i2.11224

Abstract

Functioned as a social medium, tour commentaries are used by tour guides to interact and communicate with tourists, especially in explaining activities, locations, cultures, and knowledge regarding the place they are visiting. These commentaries bring interpersonal function that is realized through the use of modality. This current study, therefore, aims to (1) identify the use of modalities that bear the interpersonal function found in students’ tour commentaries and (2) describe the meaning of the modalities used. This study employed descriptive qualitative and text analysis methods using Halliday’s theory of modality. The data, 57 utterances containing modality, were obtained from tour commentaries of Tour and Travel Business Study Program’s students of Politeknik Negeri Bandung. This study reveals the use of both modalization, to show ’probability’ and ’usuality’, and modulation, to show ’obligation’ and ’inclination’, on students’ tour commentaries. The ’probability’ and ’obligation’ functions are most discovered. The results can be beneficial academically and practically. They can give insight into how tour guides apply modality in their tour commentaries.     Keywords: modality, modalization, modulation, tour commentaries
Pilihan Kata Sebagai Manifestasi Konsep Kesetaraan Gender Dalam Wacana Kampanye Un Women Zewitra Zewitra
Jurnal Bahasa Inggris Terapan Vol 4 No 2 (2018): Oktober 2018
Publisher : Jurusan Bahasa Inggris - Politeknik Negeri Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (314.51 KB) | DOI: 10.35313/jbit.v4i2.1539

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (1) menjelaskan nilai yang terkandung dalam pilihan kata yang digunakan dalam wacana kampanye kesetaraan gender UN Women dan (2) menjelaskan representasi konsep kesetaraan gender yang dimanifestasikan melalui pilihan kata yang digunakan dalam wacana kampanye tersebut. Objek penelitian adalah wacana-wacana kampanye kesetaraan gender yang diperoleh dari situs resmi UN Women (www.unwomen.org). Ditemukan lima belas wacana yang memiliki muatan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan. Wacana-wacana ini dianalisis dengan menggunakan pendekatan Analisis Wacana Kritis berdasarkan teori Fairclough sebagai dasar untuk menemukan nilai yang terkandung dalam pilihan kata yang digunakan. Selanjutnya, metode interpretasi diaplikasikan untuk melihat representasi konsep kesetaraan gender yang termanifestasi melalui pilihan-pilihan kata tersebut. Penelitian ini menghasilkan dua simpulan. Pertama, pilihan kata yang digunakan dalam wacana kampanye kesetaraan gender UN Women mengandung tiga nilai, yaitu nilai eksperiental, nilai ekspresif, dan nilai relasional. Kedua, berdasarkan interpretasi terhadap pilihan kata, diperoleh tiga representasi konsep kesetaraan gender. Representasi 1 yaitu kesetaraan gender dipandang sebagai sebuah kondisi ketika perempuan ditempatkan pada posisi yang setara dan diberi kesempatan yang sama dengan laki-laki. Representasi 2 yaitu kesetaraan gender dinilai dapat membawa perubahan bagi masa depan yang lebih baik. Representasi 3 yaitu kesetaraan gender merupakan tanggung jawab semua pihak.     
Pilihan Kata Sebagai Manifestasi Konsep Kesetaraan Gender Dalam Wacana Kampanye Un Women Zewitra Zewitra
Jurnal Bahasa Inggris Terapan Vol 4 No 2 (2018): Oktober 2018
Publisher : Jurusan Bahasa Inggris - Politeknik Negeri Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35313/jbit.v4i2.1539

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (1) menjelaskan nilai yang terkandung dalam pilihan kata yang digunakan dalam wacana kampanye kesetaraan gender UN Women dan (2) menjelaskan representasi konsep kesetaraan gender yang dimanifestasikan melalui pilihan kata yang digunakan dalam wacana kampanye tersebut. Objek penelitian adalah wacana-wacana kampanye kesetaraan gender yang diperoleh dari situs resmi UN Women (www.unwomen.org). Ditemukan lima belas wacana yang memiliki muatan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan. Wacana-wacana ini dianalisis dengan menggunakan pendekatan Analisis Wacana Kritis berdasarkan teori Fairclough sebagai dasar untuk menemukan nilai yang terkandung dalam pilihan kata yang digunakan. Selanjutnya, metode interpretasi diaplikasikan untuk melihat representasi konsep kesetaraan gender yang termanifestasi melalui pilihan-pilihan kata tersebut. Penelitian ini menghasilkan dua simpulan. Pertama, pilihan kata yang digunakan dalam wacana kampanye kesetaraan gender UN Women mengandung tiga nilai, yaitu nilai eksperiental, nilai ekspresif, dan nilai relasional. Kedua, berdasarkan interpretasi terhadap pilihan kata, diperoleh tiga representasi konsep kesetaraan gender. Representasi 1 yaitu kesetaraan gender dipandang sebagai sebuah kondisi ketika perempuan ditempatkan pada posisi yang setara dan diberi kesempatan yang sama dengan laki-laki. Representasi 2 yaitu kesetaraan gender dinilai dapat membawa perubahan bagi masa depan yang lebih baik. Representasi 3 yaitu kesetaraan gender merupakan tanggung jawab semua pihak.     
PELATIHAN PENULISAN PROPOSAL KOLABORASI BAGI PENGURUS KARANG TARUNA DI KECAMATAN BANDUNG KIDUL KOTA BANDUNG Mohammad Febryanto; Krisna Yudha Bakhti; Zewitra Zewitra; Yessy Purnamasari; Danny Gandana Nugraha
BUDIMAS : JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT Vol 5, No 2 (2023): BUDIMAS : Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : LPPM ITB AAS Indonesia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29040/budimas.v5i2.10393

Abstract

Karang Taruna sebagai sebuah organisasi potensial dan diharapkan menjadi potensi sumber kesejahteraan sosial, khususnya generasi muda yang dibentuk dari, oleh dan untuk masyarakat. Dalam menjalankan program kerja, Karang Taruna dapat bekerjasama dengan Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota, Kecamatan, Desa atau Kelurahan, Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial, Badan Usaha atau Masyarakat. Untuk menjalin kerjasama, Karang Taruna harus mampu menuangkan konsep, ide dan gagasannya ke dalam sebuah proposal kolaborasi kerjasama disertai denga. Akan tetapi menulis proposal kolaborasi tidaklah mudah karena ada beberapa kaidah yang harus diperhatikan. Hal ini yang membuat pengurus Karang Taruna mengalami permasalahan dalam menulis proposal. Solusi yang dapat diberikan untuk mengatasi permasalahan yaitu melalui pelatihan dan pendampingan dalam penulisan proposal kolaborasi kerjasama. Kegiatan pelatihan dibagi menjadi tiga tahap: (1) perencanaan meliputi analisis kebutuhan mitra, (2) pelaksanaan meliputi pengelompokan kebutuhan mitra, penyusunan materi pelatihan, pelaksanaan pelatihan, dan (3) evaluasi meliputi evaluasi dan pelaporan hasil kegiatan. Hasil dari pelatihan ini adalah proposal kolaborasi yang dibuat oleh peserta selama pelatihan yang sudah sesuai dengan kaidah penulisan yang tepat sehingga proposal tersebut dapat dimanfaatkan masing-masing pengurus untuk menhalin kolaborasi dengan pihak ketiga.
EFL students’ challenges in TOEIC® updated test: listening section Zewitra Zewitra; Yessy Purnamasari
Journal of English Language Teaching and Learning (JETLE) Vol 5, No 2 (2024): Journal of English Language Teaching and Learning (JETLE)
Publisher : Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18860/jetle.v5i2.26463

Abstract

The TOEIC® Listening and Reading Test has been updated since 2018 and has been utilized for various purposes. This present study attempts to investigate the challenges faced by EFL students in achieving certain desired scores on the TOEIC® Updated Test, particularly in the listening section. This study employed qualitative methodology and CBT (computer-based test) of TOEIC® updated test was used as the instrument. Data was taken from the test results of 52 participants who joined POLBAN’s (Politeknik Negeri Bandung) TOEIC® Preparation and Prediction for IISMA 2024 conducted in January 2024. The results reveal that in solving the listening section in the TOEIC® Updated Test, test takers encounter difficulties in 12 different targeted skills. Some targeted skills are considered more challenging than others, i.e., understanding information questions and tag questions in the listening part II and making inferences as well as understanding graphics in the listening part IV. Surprisingly, understanding graphics is one of the new types of questions in the TOEIC® Updated Test. The fruitful implications of this study, both theoretically and practically, will be further explained in this article.