Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

GO-FOOD DALAM TINJAUAN CENDEKIAWAN MUSLIM akhmad mad syahid
FINANSIA : Jurnal Akuntansi dan Perbankan Syariah Vol 1 No 1 (2018): FINANSIA : Jurnal Akuntansi dan Perbankan Syariah
Publisher : Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam IAIN Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (624.172 KB) | DOI: 10.32332/finansia.v1i01.1146

Abstract

Dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup, setiap manusia akan melakukan berbagai usaha dan upaya untuk mencapainya. Baik dengan cara bekerja, berdagang atau usaha-usaha lainnya. Disamping itu, untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, manusia pasti melakukan rutinitas jual beli dengan pihak lain. Bukan hanya untuk memperoleh keuntungan dari jual beli tersebut, kadang manusia melakukan transaksi jual beli karena ingin mendapatkan sesuatu yang sedang dibutuhkan, seperti makanan, pulsa dan lain sebagainya. Dizaman sekarang ini, model transaksi jual beli mengalami peningkatan dan perkembangan. Jika pada masa lampau, jual beli sering dilakukan dengan cara bertemu antara penjual dan pembeli di sebuah tempat, baik diawali dengan perjanjian terlebih dahulu, ataupun tidak atau tanpa perjanjian, seperti bertemunya antara penjual dan pembeli di sebuah toko, pasar atau super market. Model transaksi yang sedang trend dan mulai diminati diantaranya adalah model transaksi online. Salah satu transaksi online yang sering dimanfaatkan oleh konsumen adalah traksaksi dengan aplikasi Go-jek dengan jenis layanan Go-Food. Yaitu sebuah transaksi layanan jual beli makanan atau minuman, dimana pihak konsumen memesan makanan atau minuman sesuai yang tertera pada daftar menu Go-Food kepada pihak Go-Jek, selanjutnya pihak Go-Jek membelikan pesanan konsumen ke Merchan (Restaurant, rumah makan) dengan perantara Driver/operator. Setelah pesanan didapat, maka pihak driver langsung mengantarkan makanan atau minuman kepada konsumen. Transaksi dengan jasa layanan Go-Food merupakan jenis transaksi yang belum pernah terjadi pada zaman Nabi Muhammad SAW dan juga belum pernah dibahas di kitab-kitab klasik. Sehingga transaksi Go-Food menjadi polemic ditengah-tengah ummat Islam. Dilain sisi ummat Islam membutuhkan kemudahan untuk memperoleh makanan atau minuman dengan tidak bersusah payah memasak atau membeli ke rumah makan, namun disisi lain akad transaksi jual beli Go-Food memperlukan kajian dan penelaahan lebih mendalam. Karena kehalalan dan kebaikan makanan atau minuman tidak bisa terlepas dari proses cara memperolehnya.
MODEL DAKWAH NABI MUHAMMAD SAW akhmad mad syahid
Ath Thariq Jurnal Dakwah dan Komunikasi Vol 1 No 2 (2017): Ath-Thariq
Publisher : Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah IAIN Metro-Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (646.877 KB) | DOI: 10.32332/ath_thariq.v1i2.1291

Abstract

Da'wah is a noble task, because it aims to provide enlightenment to the human race so that life is directed and in accordance with what is expected by the Creator is Allah SWT. Prophet Muhammad SAW as an example in carrying out dakwah tasks, has provided guidance and model of diverse da'wah, to be implemented to the ummah who are also diverse. Woman are a group that does not escape the attention of Prophet Muhammad SAW. Different psychological, physical and needs conditions with men, proves that women can not be equated with men anytime. In the civilization of Islamic civilization, women have a big role that can not be underestimated. Shaykh Hasan al-Banna, whose real name Ḥasan Aḥmad 'Abd al-Raḥman al-Banna, was born on October 17, 1906 in Al-Maḥmudiyyah, Buhairah Province, Egypt. One of the Ulema who grew up under the care of both religious, wealthy, honorable and sincere parents who instilled a noble character to their sons and daughters. As a great scholar, he has special attention to women and his problems. This proves that, the figure of women should get special attention, women can not be left alone to seek their own fitrah and women can not be equated with men. Because it has become their fitrah that women have special characteristics, both physically and psychologically and their needs.