Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Pengembangan Antarmuka Dan Pengalaman Pengguna Aplikasi Ujian Online Menggunakan Metode Goal-Directed Design Odi Dewangga Yohanes; Awalludiyah Ambarwati; Cahyo Darujati
JOINTECS (Journal of Information Technology and Computer Science) Vol 6, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31328/jointecs.v6i1.2153

Abstract

SMK Farmasi Sekesal adalah sekolah yang berlokasi di wilayah RSAL Dr.Ramelan kota Surabaya. Penggunaan teknologi informasi pada sekolah SMK Farmasi Sekesal sudah menjadi hal yang lazim, salah satunya Aplikasi Ujian Online berbasis website atau sering disebut CBT (Computer Besed Test). Aplikasi Ujian Online berbasis website bertujuan untuk melakukan evaluasi pembelajaran. Banyak keuntungan yang diperoleh menggunakan aplikasi ini salah satunya instruktur tidak perlu mengkoreksi jawaban siswa secara manual namun ada beberapa kelemahan dalam aplikasi dirasakan oleh siswa dan guru seperti fitur sejarah nilai dan analisis pertanyaan tidak tersedia. Tujuan dari penelitian ini adalah mengembangkan antarmuka dan pengalaman pengguna dengan menggunakan metode Goal-Directed Design untuk mengetahui kebutuhan dan tujuan penggunaan aplikasi. Evaluasi awal website menggunakan kuesioner WEBUSE (Website Usability Evaluation) menunjukkan bagian dari aplikasi yang memiliki prioritas untuk perbaikan atau pengembangan. Ada 5 fase pengembangan: Riset, Pemodelan, Persyaratan, Kerangka, Penyempurnaan. Hasil dari penelitian ini adalah rekomendasi desain dengan nilai peningkatan perkriteria yaitu Content, Organitation and Readibility 0,19, Navigation and Links 0,14, User Interface Design 0,18, Performance and Effectiveness 0,09, dan rata-rata seluruh indikator sebesar 0,75 maka masuk dalam rating scale good.
Desain Faktorial untuk Pembuktian Teori Masters dalam Penentuan Jumlah Lapisan dan Neuron Tersembunyi pada Peramalan Multivariat dengan Jaringan Syaraf Tiruan Dwi Ayu Lusia; Awalludiyah Ambarwati
Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer Vol 7 No 1: Februari 2020
Publisher : Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jaringan syaraf tiruan merupakan metode yang sangat sering digunakan untuk peramalan. Akurasi jaringan syaraf tiruan dipengaruhi oleh jumlah lapisan tersembunyi dan neuron didalamnya. Salah satu teori yang membahas tentang jumlah lapisan tersembunyi dan neuron didalamnya adalah Teori Masters. Teori Masters merumuskan jumlah neuron berdasarkan aturan geometric pyramid. Selain itu, Teori Masters juga mengungkapkan bahwa tidak ada alasan menggunakan lebih dari dua lapisan tersembunyi. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan kebenaran Teori Masters menggunakan metode desain faktorial. Kombinasi yang digunakan ialah 1, 5, 10, dan 15 neuron tersembunyi. Hasil penelitian menggunakan metode desain faktorial, menunjukkan bahwa rumus teori Masters memiliki peringkat yang cukup baik yaitu 50% teratas untuk data training maupun testing. Aturan geometric pyramid memiliki akurasi yang baik pada data training. Akan tetapi aturan tersebut tidak berlaku pada data testing. Model jaringan syaraf tiruan dengan empat lapisan tersembuyi memiliki nilai akurasi RMSE (Root Mean Square Error) terbaik pada data training dan testing. Semakin banyak lapisan tersembunyi maka semakin baik nilai RMSE data training maupun data testing. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Teori Masters yang menyebutkan bahwa tidak ada alasan menggunakan lebih dari dua lapisan tersembunyi, terbukti tidak valid. AbstractArtificial neural networks is a forecasting method a very common method for forecasting. Accuracy of artificial neural networks is influenced by the number of hidden layers and neurons in them. One theory that discusses the number of hidden layers and neurons in them is the Masters Theory. Masters Theory formulates the number of neurons based on geometric pyramid rules. In addition, the Masters Theory also reveals that there is no reason to use more than two hidden layers. This study aims to prove the Masters Theory using factorial design methods. The combinations used are 1, 5, 10, and 15 hidden neurons. Based on factorial design methods in this study, it can be concluded that the formula for many neurons has adequate rating of 50% above, both training and testing data. Tthe geometric pyramid rules have good accuracy in training data. However, this rule does not apply to data testing. The artificial neural network model with four hidden layers has the best RMSE (Root Mean Square Error) accuracy values in training and testing data. The more hidden layers will obtain better RMSE in both training dan testing datasets. Thus, the Masters Theory which states that there is no reason to use more than two hidden layers, proved to be invalid.
Analisis Manajemen Risiko IT dan Keamanan Aset Menggunakan Metode Octave-S Arif Fathur Rohman; Awalludiyah Ambarwati; Eman Setiawan
INTECOMS: Journal of Information Technology and Computer Science Vol 3 No 2 (2020): INTECOMS: Journal of Information Technology and Computer Science
Publisher : Institut Penelitian Matematika, Komputer, Keperawatan, Pendidikan dan Ekonomi (IPM2KPE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31539/intecoms.v3i2.1854

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui hasil analisis manajemen risiko IT dan keamanan aset menggunakan metode Octave-S di SMK Raden Paku Wringinanom. Penelitian ini menggunakan pendekatan studi literatur. Studi literatur dilakukan dengan mencari referensi tentang analisis manajemen risiko teknologi informasi menggunakan metode OCTAVE-S, buku yang terkait materi penelitian, dan jurnal penelitian sebagai pendukung pada penulisan proposal penelitian ini. Teori yang diambil dari refensi terutama tentang metode OCTAVE-S. Data awal penelitian dikumpulkan dari hasil observasi dan wawancara tentang cerita kejadian yang telah terjadi pada tahun 2019 yaitu kebakan pada kantor TU (Tata Usaha) yang menghabiskan beberapa Personal Computer (PC) dan dokumen penting di dalamnya. Hasil penelitian ini terkait proses mitigasi risiko yang peneliti lakukan terhadap Sekolah Menengah Kejuruan Raden Paku Wringinanom diperoleh 8 risiko dan 20 kejadian dari risiko yang dapat memiliki kejadian risiko lebih dari satu dikarenakan berbedanya penyebab yang ada. Pada hasil penilaian yang telah dilakukan disimpulkan pada sebuah kategori yaitu sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, sangat rendah. Sangat tinggi, pada level ini peneliti memiliki 4 risiko dengan RPN tertinggi sebesar 94. Level rendah memiliki 2 risiko dengan RPN tertinggi sebesar 32. Sangat rendah memiliki risiko terdapat 8 kontrol yang peneliti masukan sesuai dengan standar iso 27001 di mana dapat dijadikan sebuah acuan untuk rekomendasi dari mitigasi risiko. Kata kunci : keamanan aset;manajemen risiko; metode Octave S
Analisis Manajemen Risiko It Sistem Administrasi Bisnis Retail Menggunakan Metode NIST SP 800-30 Revisi 1 Risma Damalia; Awalludiyah Ambarwati; Eman Setiawan
INTECOMS: Journal of Information Technology and Computer Science Vol 4 No 2 (2021): INTECOMS: Journal of Information Technology and Computer Science
Publisher : Institut Penelitian Matematika, Komputer, Keperawatan, Pendidikan dan Ekonomi (IPM2KPE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31539/intecoms.v4i2.2657

Abstract

Penerapan Teknologi Informasi merupakan hal yang sangat penting pada bisnis retail dalam memberikan kemudahan serta meningkatkan kualitas kinerja sesuai visi dan misi suatu perusahaan. Keamanan informasi yang rentan terhadap risiko akan berdampak negatif pada sistem jika tidak dijaga dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan identifikasi risiko keamanan informasi menggunkan metode NIST SP 800-30 revisi 1 dengan empat proses tahapan yaitu persiapan penilaian, melakukan penilaian, komunikasikan hasil penilaian, serta mempertahankan penilaian. Hal ini dilakukan karena adanya beberapa kejadian yang dialami salah satunya serangan virus dan kendala jaringan yang mengganggu aktivitas administrasi toko. Hasil akhir penelitian ini berupa rekomendasi pendekatan mitigasi untuk perlindungan sistem administrasi inventori tersebut.
Analisis Manajemen Risiko Layanan Sistem Manajemen Dealer Menggunakan COBIT 5 Dimas Adi Prastiyawan; Awalludiyah Ambarwati; Eman Setiawan
Matrix : Jurnal Manajemen Teknologi dan Informatika Vol 10 No 2 (2020): MATRIX - Jurnal Manajemen Teknologi dan Informatika
Publisher : Unit Publikasi Ilmiah, P3M Politeknik Negeri Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31940/matrix.v10i2.1913

Abstract

Sistem manajemen dealer merupakan layanan Teknologi Informasi (TI) suatu perusahaan otomotif yang berfungsi untuk pengelolaan insiden dan pemenuhan permintaan. Layanan TI tersebut memegang peranan penting bagi perusahaan namun berisiko. Sistem manajemen dealer tersebut memiliki risiko di antaranya kesalahan pencatatan (logging) insiden atau permintaan layanan, helpdesk tidak mencatat insiden atau permintaan layanan TI. Analisis manajemen risiko pada sistem manajemen dealer perlu dilakukan guna meminimalkan risiko. COBIT 5 (Control Objectives for Information and Related Technology) digunakan sebagai kerangka acuan untuk melakukan analisis manajemen risiko tersebut. APO (Align, Plan and Organize) dan DSS (Deliver, Service and Support) adalah dua dari lima domain yang ada pada COBIT 5. APO11 (Manage Quality) dan DSS01 (Manage Operations) merupakan proses pendukung pada COBIT 5 yang digunakan untuk mengelola risiko. Hasil penelitian ini berupa analisis manajemen risiko dan rekomendasi langkah mitigasi untuk meminimalkan dampak risiko.
Sistem Monitoring BTS Pada Perusahaan Telekomunikasi Seluler Berbasis Aplikasi Mobile Imron Rosydi; Aryo Nugroho; Awalludiyah Ambarwati
JOINTECS (Journal of Information Technology and Computer Science) Vol 7, No 3 (2022)
Publisher : Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31328/jointecs.v7i3.3782

Abstract

Telekomunikasi adalah hal penting di masa kini. Penyelenggara jasa dan jaringan telekomunikasi berlomba memberikan pelayanan terbaik, salah satunya dengan memperbanyak BTS miliknya. BTS (Base Transceiver Station) milik perusahaan telekomunikasi tersebar di seluruh wilayah. BTS adalah suatu perangkat jaringan telekomunikasi seluler yang umumnya berupa sebuah tower dengan antena yang berfungsi sebagai pemancar dan penerima sinyal, sehingga dapat menghubungkan jaringan operator telekomunikasi seluler dengan penggunanya. Pemeliharaan dan penanganan gangguan BTS harus dilakukan dengan baik dan tepat, agar kualitas jaringan tetap terjaga. Jika suatu BTS mengalami gangguan, maka sinyal jaringan selular pada area tersebut akan hilang, dan otomatis akan merugikan konsumen karena tidak dapat melakukan panggilan telepon dan tidak dapat mengakses internet. Oleh karena itu perbaikan harus segera dilakukan agar menghindari kerugian dari pihak perusahaan maupun konsumen. Berdasarkan permasalahan tersebut aplikasi ini dibuat. Metode yang digunakan adalah sistem development life cycle (SLDC) waterfall berbasis Android. Pengujian sistem menggunakan tiga karakteristik pada standar ISO 25010, yaitu functional suitability, usability, dan performance efficiency. Hasil pengujian mendapatkan nilai 1 (baik) pada pengujian functional suitability, mendapatkan nilai 90% (sangat layak) pada pengujian usability, dan mendapatkan nilai 2 detik (diterima) pada pengujian performance efficiency.