Siti Nurlaela Dosen Fakultas Ekonomi UNIBA Surakarta
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PROFIL INDUSTRI KREATIF PENGRAJIN HANDYCRAFF DI DESA SUMBER KECAMATAN TRUCUK KABUPATEN KLATEN Dosen Fakultas Ekonomi UNIBA Surakarta, Siti Nurlaela
MAJALAH ILMIAH GEMA Vol 22, No 40 (2010): GEMA, Th. XXII/40/Pebruari - Juli 2010
Publisher : MAJALAH ILMIAH GEMA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (14.618 KB)

Abstract

“Inovasi Desain Batik Industri Kreatif Upaya Peningkatan Kinerja BagiPengrajin Handycaff Bambu di Desa Sumber Kecamatan Trucuk KabupatenKlaten.Permasalahan yang kemudian dihadapi adalah bagaimana Inovasi Desainbatik handycraff bambu dapat meningkatkan kinerja pengrajin di desa sumberkecamatan trucuk kabupaten klaten?Hasil studi analisis Inovasi desain batik dengan menggunakan konsepenterprizing menghasilkan temuan sebagai berikut : 1) Ada kebutuhan pengrajinhandycraff bambu untuk mendapatkan pelatihan tentang kewirausahaan denganpotensi kebutuhan yang disebabkan belum tercapainya standar enterprising yaiturata-rata sebesar 68, 68 % yang berarti 69 % pelaku usaha kecil belum memilikijiwa wirausaha dan belum menerapkan prinsip pengelolaan usaha dengan baikdan benar. 2) Spesifikasi kebutuhan dilihat dari masing-masing aspek dan urutanpermaslahan adalah : a) 80 % usaha kecil membutuhkan pelatihan untukmengembangkan sikap dan kepribadian wirausaha antara lain kemampuan untukmemimpin, memotivasi diri untuk menjadi manusia pembelajar dan orientasipada pencapaian prestasi. b) 83 % usaha kecil kebutuhan pelatihan dibidangmanajemen organisasi terutama adalaha kebutuhan dalam pemahaman tentangperijinan usaha, bagaimana mengorganisasi kegiatan (diskripsi tugas danpengarahan) serta penyusunnan rencana usaha. c) 83 % usaha kecil membutuhkanpelatihan manajemen Pemasaram serta memberikan pengetahuan untukmenyusun rencana pemasaran serta ketrampilan dalam menjual. d) 87 %Potensi kebutuhan pelatihan dibidang produksi terutama terfokus pada yangmeliputi antara lain: pengembangan desain batik/ desain produk, administrasiproduk, pengendalian kualitas produksi dan pengetahuan tentang keselamatandan kesehatan kerja. e) 83 % usaha kecil kebutuhan usaha kecil mengenaipelatihan pengelolaan keuangan usaha adalah dibidang perencanaan danpengendalian keuntungan serta ketrampilan bagaimana melakukan pemisahanantara kekayaan pribadi dan usaha.Kata Kunci : Inovasi Desain Batik, Industri Kreatif/ Konsep Enterprizingdan Kinerja.
PENGEMBANGAN KONSEP ENTERPRIZING USAHA KECIL DALAM UPAYA PEMBERDAYAAN PENGRAJIN KIPAS DI DESA JETIS KECAMATAN JUWIRING KABUPATEN KLATEN Dosen Fakultas Ekonomi UNIBA Surakarta, Siti Nurlaela
MAJALAH ILMIAH GEMA Vol 20, No 36 (2007): Gema, Th. XX/36/Pebruari 2007
Publisher : MAJALAH ILMIAH GEMA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (14.618 KB)

Abstract

Intisari dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada peluanguntuk mengembangkan konsep Enterprizing sebagai upaya pemberdayaan usahakecil dan apakah ada hubungan yang signifikan antara pengembangan konsepEnterprizing terhadap upaya pemberdayaan pengrajin kipas di Desa JetisKecamatan Juwiring Kabupaten Klaten.Penelitian ini dengan mengadakan survei terhadap pengrajin kipas sebanyak30 orang , pada responden diberikan kuesioner masing-masing 1 bulan kemudiansetelah itu mereka diberikan angket/kuedioner. Dari hasil analisis tersebutmenunjukkan bahwa terdapat hubungan positif antara pengembangan konsepEnterprizing usaha kecil terhadap upaya pemberdayaan pengrajin kipas.Kata kunci: usaha kecil, konsep enterprizing, pemberdayaan.
TANGGUNGAN YANG DAPAT DIPERHITUNGKAN DALAM PENGHASILAN TIDAK KENA PAJAK (PTKP) Dosen Fakultas Ekonomi UNIBA Surakarta, Siti Nurlaela
PARADIGMA Vol 2, No 02 (2006): Paradigma, Vol. 02, No. 02, 2006
Publisher : PARADIGMA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (14.618 KB)

Abstract

Tanggungan yang dapat diperhitungkan dalam  penghasilan tidak kena pajak (PTKP)dalam menghitung besarnya penghasilan kena pajak, bagi Wajib Pajak Orang Pribadi dalam negeri diberikan pengurang berupa Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP). kata kunci : penghasilan, tidak kena pajak
AUDIT KINERJA PADA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK SEBAGAI UPAYA AKUNTABILITAS DAN TRANSPARANSI PENGELOLAAN KEUANGAN PEMERINTAH Dosen Fakultas Ekonomi UNIBA Surakarta, Siti Nurlaela
PARADIGMA Vol 4, No 01 (2007): Paradigma, Vol.04, No.01 Semester Ganjil 2007
Publisher : PARADIGMA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (14.618 KB)

Abstract

Akuntabilitas dan transparansi dalam pengelolaan keuangan pemerintah pusatmaupun daerah sebagai organisasi sektor publik merupakan tujuan penting darireformasi akuntansi dan administrasi sektor publik. Untuk dapat memastikan bahwapengelolaan keuangan pemerintah yang telah dilakukan aparatur pemerintah , makafungsi akuntabilitas dan audit atas pelaporann keuangan sektor publik harus berjalandengan baik. Seiring dengan tuntutan masyarakat agar organisasi sektor publikmeningkatkan kualitas, profesionalisme dan akuntabilitas publik dalam menjalankanaktivitasnya, diperlukan audit yang tidak hanya terbatas pada keuangan dan kepatuhansaja, tetapi perlu diperluas dengan melakukan audit terhadap kinerja sektor publik.Kata kunci: Audit Kinerja,Sektor Publik,Akuntabilitas dan Transparansi,PengeloaanKeuangan