Nardha Livia Salsavira
Institut Teknologi Adhi Tama SUrabaya

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Pengukuran Kinerja Departemen Gudang PT. Preshion Engineering Plastec Berdasarkan Sink’s Seven Performance Criteria Evi Yuliawati; Lianur Ramadhoni; Nardha Livia Salsavira
JOURNAL OF INDUSTRIAL AND MANUFACTURE ENGINEERING Vol 6, No 1 (2022): EDISI MEI
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/jime.v6i1.6892

Abstract

Seiring dengan perkembangan zaman di era modernisasi saat ini banyak sekali aspek-aspek yang harus diperhatikan oleh perusahaan, salah satunya adalah aspek dalam gudang. Aspek tersebut meliputi proses perencanaan, pelaksanaan, pengontrolan, penempatan raw material, proses inventory, barang jadi serta informasi yang berhubungan dari titik asal kepada titik pemakai untuk tujuan yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan. PT. Preshion Engineering Plastec adalah perusahaan milik asing (PMA) yang berkembang atau bergerak dalam bidang manufacture industry, Sebagai perusahaan manufaktur yang memproduksi berbagai macam produk, tentunya memiliki proses penyimpanan yang rumit dan kompleks.  Risiko ketidaksesuaian jumlah produk pada gudang secara aktual (Stock Opname) maupuan secara sistem (Sistem On Hand) sering terjadi pada Departemen Gudang PT. Preshion Engineering Plastec. Oleh karena itu pada penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kinerja Departemen Gudang PT. Preshion Engineering Plastec dengan menggunakan model Sink’s Seven Performance Criteria (SSPC). Hasil dari penelitian ini menunjukkan terdapat 36 Key Performance Indicator (KPI) yang teridentifikasi dari tujuh kriteria kinerja efisiensi, efektivitas, kualitas, profitabilitas, produktivitas, kualitas kehidupan kerja, kreativitas dan inovasi.  Terdapat 15 KPI yang harus segera dilakukan perbaikan. Beberapa rekomendasi perbaikan adalah menambah peralatan pada gudang, melakukan perbaikan berkala pada peralatan serta kepala gudang harus lebih tegas agar tidak terjadi kesalahan penataan produk di gudang.