Claim Missing Document
Check
Articles

The Musical Structure and Meaning of Go Laba in the Context of People’s Life Philosophy in Ngadha Culture, Flores, East Nusa Tenggara Dopo, Florentianus; Sukmayadi, Yudi
Harmonia: Journal of Arts Research and Education Vol 18, No 2 (2018): December 2018
Publisher : Department of Drama, Dance and Music, FBS, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/harmonia.v18i2.9976

Abstract

Art is an integral aspect of culture. Almost all aspects of human life are always wrapped in some form of art. Indonesia is a country that has diverse artistic expressions. Different from Western arts that emphasize the element of aesthetics, traditional arts in various cultures in the Eastern world display elements that are more than just aesthetics. Other intended elements include the values or the life philosophy of the owner community. Traditional music always has two components that can not be separated from one another: textual and contextual aspects. Understanding a musical tradition should cover both aspects in their entirety. This paper aims to expose the contextual aspects of a musical tradition of Ngadha, Flores, NTT called go laba. The contextual aspect in question is the values or life philosophy of the community represented through this traditional music.
Strengthening National Identity Through The Learning of East Culture-Based Art Education Setyawan, Dedy; Dopo, Florentianus
Harmonia: Journal of Arts Research and Education Vol 20, No 1 (2020): June 2020
Publisher : Department of Drama, Dance and Music, FBS, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/harmonia.v20i1.21711

Abstract

Eastern culture-based art education is an effort to strengthen and build national identity through the transfer of knowledge and the transfer of value in the values of diversity and cultural preservation. The purpose of this study is to provide a conceptual picture of strengthening national identity through learning art education based on eastern culture. The method used is qualitative research by examining science theoretically through literature study, documentation, video, and audio study approaches that are analyzed descriptively. The results showed that some of the eastern cultural arts which are full of messages, moral values, and philosophy of life as a foundation for strengthening and building national identity through art education based on eastern culture are the arts of go laba, Ja’i, and reba traditional rituals. The art is a tradition of the people of Ngada, Flores, NTT which is used as an accompanying event in traditional rituals such as the ritual of making a new traditional house, the ritual of making customary symbols (ngadhu-bhaga), and the ritual of pesat kampung (ka nua). While, the conceptualization picture of strengthening the national identity through learning art education based on eastern culture can be done by; First, the stages of classification by selecting various kinds of art genres (music, dance, theater, visual) Eastern culture, to find meaning and values embodied in local wisdom. Second, the identification stage by identifying the learning of arts-based on eastern culture in the form of text and context into the realm of affective, cognitive, psychomotor, and creative. Third, the implementation stage by applying the results of classifying and identifying eastern culture-based art learning to be applied to students so they can understand the values contained in local culture and have cultural intelligence.
Pengembangan Bahan Ajar Musik Vokal Berbasis Folk Song “Seu Azi” Untuk Mendukung Proses Internalisasi Nilai-nilai Luhur Budaya Pada Mahasiswa/I STKIP Citra Bakti, Ngada, Flores, NTT Dopo, Florentianus -
Jurnal Seni Musik Vol 9 No 2 (2020): December 2020
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jsm.v9i2.42678

Abstract

The purpose of this research is to develop a vocal music teaching material product based on the folk song (folk song) seu azi which is a folk song in the Ngada culture. This development research (R & D) follows the ADDIE research and development procedure which consists of 5 stages of teaching material development, namely 1) analyze, 2) design, 3) development, 4) implementation, and 5) evaluation. The results of this study were 1) the material expert trial obtained a score in good category (4.17), 2) lecturers who taught Vocals were also in the good category (3.88), and 3) students were in the very good category. (4.27), so that the average score is 4.10 (Good). Based on the results of these trials, teaching material developed is suitable for use by students of the Music Education Study Program, STKIP Citra devotion for Vocal Music Courses.
PENYAJIAN MUSIK GO LABA DALAM RITUAL KA BUKU PADA MASYARAKAT ADAT MULAKOLI, KECAMATAN BOAWAE, KABUPATEN NAGEKEO (Studi Eksplorasi Musik Tradisi) Florentianus Dopo
JURNAL IMEDTECH (Instructional Media, Design and Technology) Vol 5, No 2 (2021): DESEMBER 2021
Publisher : STKIP CITRA BAKTI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (370.619 KB) | DOI: 10.38048/imedtech.v5i2.247

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi penyajian musik go laba dalam ritual adat Ka Buku pada masyarakat Adat Mulakoli, kecamatan Bowae, kabupate Nagekeo. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data menggunakan wawancara dan observasi. Nara sumber yang digunakan ditentukan berdasarkan otoritas pengetahuan nara sumber terhadap fokus penelitian. Musik tradisional go laba sebagai musik pengiring ritual ka buku disajikan pada saat proses pembersihan benda-benda pusaka rumah adat yang terjadi setahun sekali. Ritual ka buku sering disebuat juga sebagai upacara syukur kepada Tuhan atas hasil panen yang diperoleh dan pemberian sesajian kepada leluhur yang telah meninggal. Kata Kunci: Musik Tradisi, Go Laba, Ka Buku.
REHABILITASI DAN REVITALISASI KOMPETENSI PENDIDIK SENI PADA SEKOLAH UMUM DI INDONESIA Florentianus Dopo
Jurnal Ilmiah Pendidikan Citra Bakti Vol 5 No 1 (2018)
Publisher : STKIP Citra Bakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (0.272 KB)

Abstract

Pendidikan seni di Indonesia dalam konteks sekolah umum (SD, SMP, SMA) masih menyisakan persoalan yang belum terselesaikan dengan baik. Pergantian kurikulum yang disertai dengan perubahan nama mata pelajaran pendidikan seni untuk tingkat sekolah dasar dan menengah selalu saja menimbulkan persoalan baru. Persoalan klasik yang belum terselesaikan dengan baik berkaitan dengan kompetensi pendidik seni. Banyak satuan pendidikan dasar dan menengah yang masih mempekerjakan guru yang bukan berlatarbelakang pendidikan seni untuk mengajar mata pelajaran seni.Keadaan seperti ini jelas mempengaruhi implementasi pada pembelajaran di sekolah. Kekeliruan ini disebabkan karena kurangnya pemahaman pimpinan tingkat satuan pendidikan atau pihak lain yang terkait tentang pentingnya pendidikan seni dan kontribusinya terhadap pendidikan secara keseluruhan. Banyak hasil penelitian membuktikan bahwa pendidikan seni memiliki manfaat yang sangat besar bagi pendidikan manusia secara utuh termasuk pendidikan karakter, sehingga perekrutan guru seni harus memiliki latar belakang pendidikan seni, bukan yang lain. Tulisan ini akan memaparkan tentang pentingnya rehabilitasi dan revitalisasi kompetensi guru pendidik seni, termasuk pentingya koordinasi yang baik antara lembaga pendidikan tinggi sebagai penyedia calon tenaga pendidik dengan perumus kurikulum pendidikan seni, sehingga calon tenaga pendidik seni yang dihasilkan dapat bekerja sesuai dengan kompetensinya. Misalnya, perlu dirumuskan ulang isi mata pelajaran seni budaya mengingat hampir semua calon tenaga pendidik seni sudah tidak memiliki kompetensi pada semua cabang seni (musik, tari, drama dan rupa) karena sudah terjadi pemisahan jurusan seni pada hampir seluruh pendidikan tinggi.Untuk meningkatkan peran pendidikan seni dalam konteks pendidikan umum maka perlu ada rehabilitasi dan revitalisasi kompetensi pendidik seni.
PENGEMBANGAN MATERI AJAR PENDIDIKAN NILAI BERBASIS FOLK SONG “TEKE” UNTUK MENDUKUNG PENGHAYATAN TERHADAP NILAI-NILAI LUHUR PANCASILA PADA SISWA SMP Florentianus Dopo; Konstantinus Dua Dhiu
Jurnal Ilmiah Pendidikan Citra Bakti Vol 7 No 1 (2020)
Publisher : STKIP Citra Bakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (607.012 KB) | DOI: 10.38048/jipcb.v7i1.58

Abstract

Penelitian ini bermaksud untuk mengembangkan sebuah produk materi ajar pendidikan nilai berbasis seni musik lokal sebagai media untuk mendukung proses internalisasi nilai-nilai luhur pancasila bagi siswa SMPN. Penelitian ini adalah penelitian pengembangan dengan mengikuti prosedur penelitian dan pengembangan ADDIE yang terdiri 5 tahap pengembangan bahan ajar yakni 1) analyze, 2) design, 3) development, 4) implementation, dan 5) evaluation. Uji coba produk dilakukan pada siswa kelas VIII SMPN Satap 3 Jerebuu, Kabupaten Ngada. Hasil dari penelitian ini adalah 1) uji coba ahli materi memperoleh skor pada kategori baik (4,11), 2) guru matapelajaran Pendidikan Kewarganegaraan juga berada pada kategori baik (3,77), dan 3) siswa berada pada kategori sangat baik (4,23), sehingga rata-rata memperoleh 4,03 (Baik). Berdasarkan hasil uji coba tersebut, maka materi ajar yang dikembangkan ini layak untuk digunakan untuk siswa SMP.
KAJIAN ORGANOLOGI ALAT MUSIK GAA LI DI SANGGAR MURI MASA KECAMATAN AIMERE KABUPATEN NGADA Fransiskus Xaverius Pala; Sena Radya Iswara Samino; Florentianus Dopo
Jurnal Citra Pendidikan Vol 2 No 2 (2022)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat STKIP Citra Bakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menemukan data yang jelas, akurat dan faktual mengenai latar belakang terciptanya alat musik Gaa Li di Sanggar Muri Masa Kecamatan Aimere Kabupaten Ngada. Penelitian ini juga bertujuan untuk memberikan informasi seputar ukuran, alat dan bahan yang digunakan, serta proses atau tahapan dalam pembuatannya. Karena alat musik Gaa Li ini belum banyak diketahui oleh masyarakat. Penelitian ini bersifat deskriptif yaitu medeskripsikan mengenai latar belakang terciptanya alat musik Gaa Li diantaranya mengenai sejarah dari alat musik Gaa Li, lokasi penelitian, alat-alat serta bahan yang diperlukan dalam membuat alat musik Gaa Li, proses pengolahan bahan serta proses perakitan hingga proses terahir atau finishing. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode observasi, metode wawancara, metode dokumentasi dalam hal ini melibatkan Bapak Klemens Wewe sebagai narasumber utama dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukan Alat musik ini dibuat menyerupai alat musik kolintang, hanya yang menjdi perbedaannya adalah alat musik kulintang terbuat dari kayu dan mempunyai ruang resonansi yang cukup besar dan panjang dan mempunyai nada dengan oktaf yang lebih banyak. Sedangkan alat musik Gaa Li memiliki enam bentuk fisik yang sama namun memiliki ukuran dan karakter bunyi yang berbeda ketika dimainkan. Semua nada yang dihasilkan dalam ke enam Gaa Li dalam tonalitas do=F, karena lagu-lagu daerah yang ada di Kabupaten Ngada kebanyakan menggunakan tonalitas do= F. Ide pembuatan alat musik ini muncul pada tahun 2010 dan mulai diperkenalkan pada tahun 2012. Bahan utama pembuatan alat musik ini adalah bheto (bambu petung) yang tersebar cukup banyak di wilayah Kabupaten Ngada. Walaupun dikatakan baru, alat musik Gaa Li ini sudah sering digunakan dalam acara-acara kepemerintahan dan acara-acara kesenian lainnya yang ada di kabupaten Ngada. Tercatat sudah 23 melakukan pertunjukan di Daerah Kabupaten Ngada dan Kabupaten Nagekeo.
KAJIAN ORGANOLOGI DAN TEKNIK MEMAINKAN ALAT MUSIK TRADISIONAL FOI DOA DI SANGGAR PERSADAM KECAMATAN GOLEWA KABUPATEN NGADA Agustinus Irwanto Siwe; Florentianus Dopo; Ferdinandus Bate Dopo
Jurnal Citra Pendidikan Vol 2 No 2 (2022)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat STKIP Citra Bakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menemukan data yang jelas, akurat dan faktual mengenai Kajian organologi dan teknik memainkan alat musik Foi Doa di Sanggar PERSADAM di Desa Malanuza, Kecamatan Golewa Kabupaten Ngada. Penelitian ini juga bertujuan untuk memberikan informasi terkait, bahan dasar alat musik tradisional Foi Doa, bentuk atau ukuran alat musik tradisional Foi Doa, bagian-bagian alat musik tradisional Foi Doa, produksi bunyi nada dari alat musik tradisional Foi Doa dan proses pembuatan alat musik Foi Doa serta teknik memainkan alat musik tradisonal Foi Doa. Alat musik Foi Doa ini belum banyak diketahui oleh masyarakat maka penelitian ini bertujuan menggali sumber berita yang sebanyak-banyaknya sesuai dengan patokan teori musik yang ada. Secara jelas ditekankan bahawa penelitian ini bersifat deskriptif yaitu medeskripsikan mengenai tentang organologi dan teknik memainkan alat musik Foi Doa. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode observasi, metode wawancara, dan metode dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan Alat musik ini dibuat berbeda dengan suling bambu pada umumnya.Karena terdiri dari dua suling dengan nada yang sama dan satu lubang penghantar udara. Namun berada dalam satu kesatuan yang utuh. Bahan utama pembuatan alat musik ini adalah bambu tamiang atau bambu wuluh yang tersebar cukup banyak di wilayah Kabupaten Ngada. Walaupun dikatakan sederhana , alat musik Foi Doa ini sangat bervariatif dari cara yang dimainkannya dalam mengiringi sebuah lagu. Hal itu di karenakan Foi Doa dalam permainanya memiliki dua peran, yakni permaian dengan menggunakan nada-nada tunggal dan nada-nada ganda. Sangat penting adalah bagaimana peran dari pemain Foi Doa tersebut mengkolaborasikan sitem nada yang ada dalam Foi Doa dengan mempertimbangan aspek fungsi tersebut. Alat musik tradisonal Foi Doa ini sudah sering digunakan dalam acara-acara kepemerintahan dan acara-acara kesenian lainnya yang ada di kabupaten Ngada serta dalam kegiatan keagaaman
ORGANOLOGI DAN PENYAJIAN MUSIK GO LABA DALAM RITUAL KA BUKU DI KAMPUNG MULAKOLI KECAMATAN BOAWAE KABUPATEN NAGEKEO Irmina Doa; Florentianus Dopo; Ferdinandus Bate Dopo
Jurnal Citra Pendidikan Vol 2 No 2 (2022)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat STKIP Citra Bakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang organologi dan penyajian alat musik go laba dalam ritual ka buku dikampung Mulakoli Kecamatan Boawae Kabupaten Nagekeo. Dalam penelitian ini terdapat 2 fokus penelitian yaitu yang Organologidan penyajian alat musik go laba. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan kualitatif deskriptif. Pengumpulan data yang diperoleh dalam penelitian ini yaitu melalui dokumentasi (rekam, foto) dan wawancara. Instrumen penelitian ini berupa pedoman wawancara dan pedoman dokumentasi berupa foto-foto kegiatan. Metode analisis data menggunakan model Interaktif Miles dan Huberman dengan beberapa teknik antara lain : reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa dalam pembuatan alat musik go laba membutuhkan beberapa bahan dan juga peralatan yang digunakan. Bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan go adalah: besi plat, serta peralatan yang digunakan adalah: hamer dan palu. Sedangkan dalam pembutan laba bahan dasar yang digunakan yaitu: pohon enau/pohon moke, kulit hewan (sapi), rotan, dan bambu petung dan peralatan yang digunakan adalah: parang, meter, dan alat ukur. Penyajian alat musik go laba terdiri atas beberapa tahap yakni: urutan penyajian, tata panggung, tata busana dan formasi pemain dalam permainan alat musik go laba.
PENGEMBANGAN TUJUAN PEMBELAJARAN ASPEK SENI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN MORRISON, ROSS DAN KEMP PADA KURIKULUM K13 DI PAUD TERPADU CITRA BAKTI Marianus Deghe; Konstantinus Dua Dhiu; Florentianus Dopo
Jurnal Citra Pendidikan Vol 1 No 2 (2021)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat STKIP Citra Bakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (516.149 KB)

Abstract

Deghe, Marianus (2020), Pengembangan Tujuan Pembelajaran Aspek Seni Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Morrison, Ross Dan Kemp pada Kurikulum K13 di Paud Terpadu Citra Bakti. Skripsi, Program Studi PG-PAUD STKIP CITRA BAKTI. Skripsi ini sudah disetujui dan diperiksa oleh Pembimbing I : Konstantinus Dua Dhiu, SH., M.Pd dan Pembimbing II : Florentianus Dopo, SS.,M.Pd Kata-kata kunci : Tujuan Pembelajaran, Seni, Morrison, Ross dan Kemp. Penelitian ini bertujuan untuk : (1) menghasilkan perangkat pembelajaran mengenai tujuan pembelajaran aspek seni berdasarkan model Morrison, Ross dan Kemp pada Kurikulum K13 di Paud Terpadu Citra Bakti, (2) mengetahui kualitas hasil uji produk pengembangan tujuan pembelajaran aspek seni berdasarkan model Morrison, Ross dan Kemp pada Kurikulum K13 di Paud Terpadu Citra Bakti. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Golewa Kabupaten Ngada Nusa Tenggara Timur. Subjek dalam penelitian ini adalah guru PAUD kelompok A dan B yang ada di Kecamatan Golewa Sedangkan objek yang diteliti adalah aspek seni Anak Usia Dini yang dilakukan dengan berdasarkan model Morrison, Ross dan Kemp. Tujuan pembelajaran aspek seni berdasarkan model Morrison, Ross dan Kemp ini dikembangkan dengan menggunakan model Rowntree. Model ini terdiri atas tiga langkah, yaitu: (1) perencanaan, (2) pengembangan, (3) evaluasi. Hasil penelitian pengembangan tujuan pembelajaran aspek berdasarkan model Morrison, Ross dan Kemp berdasarkan hasil uji coba ahli adalah sebagai berikut. (1) Uji coba ahli materi ada pada kategori sangat baik, (2) Uji coba ahli desain pembelajaran ada pada kategori sangat baik, (3) Uji coba ahli bahasa ada pada kategori sangat baik. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pengembangan tujuan pembelajaran aspek seni berdasarkan model Morrison, Ross dan Kemp ini layak digunakan pada Anak Usia Dini kelompok A dan B.