Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Analisis Model Relasional Jejaring Sebagai Katalisator Dalam Membangun Kinerja Bisnis Ahmad Sidiq; Handayani Tri Wijayanti
Media Ekonomi dan Manajemen Vol 33, No 1 (2018): Upaya Peningkatan Layanan Publik dalam Pencapaian Kesejahteraan Masyarakat dan
Publisher : Fakultas Ekonomika dan Bisnis UNTAG Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (512.804 KB) | DOI: 10.24856/mem.v33i1.560

Abstract

AbstrakKesuksesan entrepreneur diukur dari kehandalannya menggabungkan atau mengkombinasikan aset berwujud dan tak berwujud yang dimiliki UKM sehingga mampu mendobrak semua hambatan yang dihadapi UKM yaitu keterbatasan akses pasar dan akses modal, sumber daya yang cenderung rendah, minimnya modal kerja maupun rendahnya kemampuan untuk memanfaatkan peluang pasar yang ada. Berbagai perilaku yang digunakan entrepreneur dalam menjalankan bisnisnya maupun berinteraksi dengan stakeholder mengarah pada relasional jejaring dan kompetensi sosial yang harus dimiliki oleh seorang entrepreneur. Penelitian ini bertujuan untuk menguji faktor yang mampu memperluas relasional jejaring entrepreneur dan faktor konsekuensi dari adanya relasional jejaring yang dimiliki oleh seorang entrepreneur. Faktor-faktor tersebut sangat berkaitan dengan pencapaian kinerja bisnis pada UKM. Populasi penelitian ini adalah UKM sektor manufaktur di wilayah Surakarta dengan sampel sebanyak 127 UKM. Metode pemilihahan sampel adalah convenience sampling dan dianalisis menggunakan Structural Equation Modeling (SEM) dengan bantuan Partial Least Square (PLS) dalam pengolahan data penelitian. Hasil analisis data menunjukkan kinerja bisnis dapat dijelaskan oleh kompetensi sosial, relasional jejaring dan orientasi berbagi pengetahuan sebesar 69.5%. Adapun hasil pengujian hipotesis menunjukkan kinerja bisnis dipengaruhi oleh kompetensi sosial, relasional jejaring dan orientasi berbagi pengetahuan. Selain itu kompetensi sosial berpengaruh pada relasional jejaring dan relasional jejaring memberi pengaruh pada orientasi berbagi pengetahuan. Kata Kunci : kompetensi sosial, relasional jejaring, berbagi pengetahuan, kinerja bisnis AbstractThe success of the entrepreneur is measured by reliability merge or combine the tangible assets and intangible owned by SMEs so as to break down all the barriers faced by SMEs is limited access to markets and access to capital, resources tend to be low, the lack of working capital and lack of ability to take advantage of market opportunities. The various behaviors used by entrepreneurs in conducting their business or interacting with stakeholders lead to the relational networking and social competence that an entrepreneur must possess. This study aims to examine the factors that are able to expand the relational network of entrepreneurs and the consequence factors of the existence of relational networks owned by an entrepreneur. These factors are closely related to the achievement of business performance on SMEs. The population of this study is SME manufacturing sector in the Surakarta region with a sample of 127 SMEs. The method of sample selection is convenience sampling and analyzed using Structural Equation Modeling (SEM) with Partial Least Square (PLS) aid in data processing research. The results of data analysis show business performance can be explained by social competence, network relational and knowledge sharing orientation of 69.5%. The results of hypothesis testing show business performance is influenced by social competence, network relational and knowledge sharing orientation. In addition, social competence affects the relational networks and relational networks affect the orientation of knowledge sharing.Keywords: Social Competence, Network Relational, Knowledge Sharing, Business Performance
Analisis Kapabilitas Teknologi Informasi Terhadap Kinerja Bisnis Ukm Dengan Orientasi Pelanggan Sebagai Variabel Intervening (Studi pada UKM Sektor Manufaktur di Wilayah Solo Raya) Ahmad Sidiq; Erni Puji Astutik
Media Ekonomi dan Manajemen Vol 32, No 1 (2017): Peningkatan Kapabilitas Bisnis Berorientasi Kepuasan Pelanggan
Publisher : Fakultas Ekonomika dan Bisnis UNTAG Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (291.336 KB) | DOI: 10.24856/mem.v32i1.467

Abstract

AbstaksiPenelitian ini menguji pengaruh kapabilitas teknologi informasi terhadap kinerja bisnis UKM dengan orientasi pelanggan berperan sebagai mediasi dari hubungan keduanya. Kinerja bisnis UKM yang baik akan memperkuat eksistensi UKM dalam pasar domestik dan meningkatkan kemampuan bersaing secara imbang dalam pasar internasional. Populasi penelitian ini adalah UKM sektor manufaktur di wilayah Solo Raya sebanyak 505 perusahaan dengan sampel 120 UKM. Teknik sampling yang digunakan adalah probability sampling dengan data primer yang bersumber dari pemilik UKM yang mengetahui kondisi penggunaan teknologi informasi dan orientasi pelanggan dalam perusahaan. Metode yang digunakan untuk menganalisa data adalah model persamaan struktural (SEM) dengan bantuan Partial Least Square (PLS). Hasil analisis data menunjukkan kinerja bisnis dapat dijelaskan oleh kapabilitas tehnologi informasi dan orientasi pelanggan sebesar 54%. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan kapabilitas teknologi informasi berpengaruh positif pada orientasi pelanggan dan kinerja bisnis. Selain itu orientasi pelanggan berpengaruh pada kinerja. Adapun orientasi pelanggan dapat berperan sebagai mediasi dalam hubungan antara kapabilitas teknologi informasi dan kinerja bisnis. Kata Kunci : Kapabilitas Teknologi Informasi, Orientasi Pelanggan, Kinerja Bisnis Abstract This study examines the effect of information technology capabilities on the performance of the SME business with customer orientation serves as the mediation of the relationship between information technology capabilities and business performance. SME business performance that will either reinforce the existence of SMEs in the domestic market and increase the ability to compete in balance in the international market. The study population was in the manufacturing sector in the region of Solo Raya as 505 companies with a sample of 120 SMEs. The sampling technique used is the probability sampling with primary data sourced from small business owners who know the conditions of the use of information technology and customer orientation within the company. The method used to analyze the data is structural equation modeling (SEM) with the help of Partial Least Square (PLS). The result showed business performance can be explained by the capabilities of information technology and customer orientation by 54%. Hypothesis testing results showed the capabilities of information technology has positive effect on customer orientation and business performance. Besides customer orientation effect on performance. The customer orientation can serve as mediating in the relationship between information technology capabilities and business performance.Key Words: Capability of Information Technology, Customer Orientation, Business Performance
MENINGKATKAN KINERJA BISNIS MELALUI KOMPETENSI SOSIAL DAN RELASIONAL JEJARING ENTREPRENEUR Ahmad Sidiq; Handayani Tri Wijayanti
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & INTERNASIONAL 2017: Prosiding Seminar Nasional Pendidikan, Sains dan Teknologi
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (323.825 KB)

Abstract

The behavior of entrepreneurs in doing business and interacting with stakeholders leads to the inherent social competence in them. Social competence becomes the foundation of the relational formation of SME business networks that will help SMEs in interacting with external parties. Relational networking entrepreneurs will open business opportunities for SMEs so that the impact on business development, survival, and growth of the firm. This study contributes to entrepreneurship theory by examining the influence of social competence and relational network of entrepreneurs on the performance of SMEs. Convenience sampling method is used to collect primary data. A sample of 103 SMEs in Surakarta was used for multiple regression analysis in hypothesis testing in this study. The research findings were successful in verifying the influence of social competence and relational of entrepreneur network on business performance. Relational networks of entrepreneurs become the central point that would mediate the relationship between social competence which is owned by an entrepreneur in improvingbusiness performance. Social competence makes entrepreneurs active in conducting business interactions and extending network relational with various parties so that specific information will be collected to assist companies in achieving the goal of superior business performance. Keywords : Social Competence, Network Relational, Business Performance
ANALISIS KELAYAKAN USAHA RUMAH MAKAN AYAM JINGKRAK DENGAN PENDEKATAN SWOT Marcelly Widya Wardana; Ahmad Sidiq; Isha Jaya
Jurnal Rekayasa Teknologi dan sains Vol 3, No 2 (2019)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jrets.v3i2.2005

Abstract

Rumah Makan Ayam Jingkrak merupakan usaha yang bergerak dibidang kuliner, keragaman budaya daerah menghadirkan berbagai macam jenis kuliner yang mempunyai cita rasa berbeda, lezat dan unik. Tujuan berdirinya usaha ini untuk membuka peluang usaha baru, walaupun usaha kecil atau menengah tetapi memiliki omzet hingga puluhan juta rupiah dan bersifat agresif, kreatif, penuh perhitungan serta berorientasi pasar. Tahapan pertama dalam analisis kelayakan pada usaha rumah makan ini adalah dengan cara melakukan analisis finansial melalui perbandingan antara Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Benefit Cost Ratio (BCR) dan Profitability Ratio (PR) yang kemudian dilanjutkan dengan analisis SWOT dengan cara penyebaran kuesioner untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan dari faktor internal dan eksternal. Selanjutnya dicari faktor-faktor pendukung yang menjadi kekuatan dan kelemahan usaha ini. Hasil analisis selama periode 2014-2015 diperoleh dari analisis finansial NPV sebesar Rp.8.208.815,76, IRR sebesar 14,96, B/C Ratio sebesar 1,068 dan PR sebesar 2,409. Hasil analisis SWOT dalam usaha ini setelah dilakukan kuesioner, rata-rata jawaban dari responden sebesar 55,23 dan menempatkan usaha ini berada pada kuadran I (progresif). Pada Matrik internal dan Eksternal berada di antara kolom I dan II (bertumbuh). Kesimpulan yang dapat diambil pada analisis finansial NPV (Rp.8.208.815,76), IRR (14,96), B/C Ratio (1,068) dan PR (2,409). Adapun faktor pendukung usaha ini yaitu kekuatan dan peluang dari faktor internal dan eksternal usaha ini yang mempunyai menu unggulan. Sedangkan dari analisis SWOT menempatkan usaha ini pada kuadran I yang menunjukan bahwa usaha ini kuat dan berpeluang mengembangkan bisnisnya. 
Analisis Kelayakan Bisnis Pada Perusahaan Industri Roti Greyoung Bakery Melalui Pendekatan Aspek Finansial Marcelly Widya W; Ahmad Sidiq; Nazibur Ilal
Jurnal Riset Akuntansi dan Manajemen Malahayati Vol 6, No 2 (2017): Volume 6 Nomor 2
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (115.16 KB) | DOI: 10.33024/jeram.v6i2.2155

Abstract

Greyoung Bakery merupakan perusahaan industri yang sedang berkembang keberadaanya.Studi kelayakan diperlukan untuk melihat sebuah gambaran mengenai layak atau tidaknya suatuindustri. Pada perusahaan ini, pemilik usaha belum melakukan pencatatan khusus mengenai keuangandalam usahanya serta faktor yang mempengaruhi dalam pemasaran. Penelitian ini bertujuan untukmenganalisis kelayakan bisnis industri roti dengan pendekatan aspek finansial. Dalam penelitian inidiperlukan berbagai macam metode untuk menganalisisnya seperti Net Present Value (NPV), InternalRate Of Return (IRR), Payback Period (PP), Break Even Point (BEP), Net B/C Ratio, dan Return OfInvestment. Dari pengolahan data penelitian dikatakan layak dengan nilai NPV selama 2 tahun sebesar(+) 5.446.118, nilai IRR 11,23%, Paybeck Period 23,61 bulan, Net B/C Ratio 6,91, nilai ROI 58,6%,BEP volume produksi 13.880 bungkus atau penerimaan sebesar total biaya produksinya yaitu Rp82.120.000,- per bulan dan dengan BEP harga jual sebesar Rp. 694,- per bungkus. Dari penelitian inidapat disimpulkan bahwa bisnis perusahaan dapat dikatakan layak secara aspek finansial.
Analisis Kelayakan Bisnis Dengan Pendekatan Aspek Finansial (Studi Kasus Perusahaan Mebel Di CV. Omah Jati Gallery) Ahmad Sidiq; Melani Anggraini; Tri Indah Agustina
Jurnal Riset Akuntansi dan Manajemen Malahayati Vol 6, No 1 (2017): Volume 6 Nomor 1
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (121.691 KB) | DOI: 10.33024/jeram.v6i1.2135

Abstract

Sistem keuangan di perusahaan CV. Omah Jati Gallery masih terbilang sederhana, sehinggaaspek manajemen keuangan dalam perusahaan ini harus dikembangkan lagi secara signifikan agarpemasukan dan pengeluaran menjadi terstruktur. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahuikelayakan bisnis di CV. Omah Jati Gallery. Kriteria kelayakan investasi dapat diukur denganmenggunakan beberapa indikator kelayakan finansial diantaranya menganalisis dengan metodedepresiasi, payback period, NPV, dan PI. Berdasarkan perhitungan kriteria masa pengembalianinvestasi (payback period) diperoleh waktu sekitar 8 bulan, 5 hari. Hasil analisis kelayakan finansialpada tingkat suku bunga 5% diperoleh nilai NPV sebesar Rp 99.479.469 pada tahun 2014 dan ditahun 2015 nilai NPV sebesar Rp 22.699.446. Perhitungan PI diperoleh nilainya sebesar 0,47 ditahun 2014 dan di tahun 2015 didapat nilai 0,10. Kelayakan bisnis di CV. Omah Jati Gallery dapatdikatakan sudah layak walaupun belum sempurna karena tiga metode aspek finansial yang digunakanmenghasilkan dua metode yang dapat dinyatakan layak yaitu metode payback periode dan net presentvalue bernilai positif. Satu metode yang dinyatakan tidak layak hanya pada metode profitability indexyang bernilai kurang dari satu. Berdasarkan hasil analisis kriteria finansial dapat dikatakan bahwabisnis mebel CV. Omah Jati Gallery masih layak untuk dilaksanakan, apabila dilakukan evaluasi danperbaikan pada setiap aspek kelayakan bisnis secara berulang-ulang.
PENINGKATAN KUALITAS PRODUK KUE LIPAT SEMPRONG MENGGUNAKAN METODE TAGUCHI (Studi Kasus : Usaha Kecil dan Menengah Bu Lastri) Wulandari; Marcelly Widya Wardana; Ahmad Sidiq
JUTI UNISI Vol. 6 No. 1 (2022): Jurnal Teknik Industri (JUTI) UNISI
Publisher : Program Studi Teknik Industri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32520/juti.v6i1.1954

Abstract

ABSTRAK Tingginya tingkat persaingan di pasar ditentukan oleh spesifikasi dari produk yang ditawarkan. Hanya produk yang sesuai dengan spesifikasi dan ekspetasi dari konsumen yang akan mampu bertahan. UKM Bu Lastri merupakan UKM yang bergerak dalam pembuatan Kue Lipat Semprong. Saat ini yang menjadi masalah dan cukup berpengaruh yaitu keluhan konsumen mengenai tekstur dan warna dari kue lipat. Faktor penyebab keluhan tekstur dan warna kue lipat adalah belum ditemukanya resep yang pas dari lama pemanggangan, komposisi dan lama pencampuran adonan. Untuk mengatasi masalah tersebut perlu dilakukan perbaikan dengan desain eksperimen menggunakan metode taguchi. Dari perhitungan ANOVA hasil yang didapat nilai F yang paling tinggi yaitu faktor A (lama pemanggangan) dengan nilai 16,24917, selanjutnya untuk faktor B (jumlah tepung) didapatkan nilai 0,114265, dan kemudian untuk faktor C (lama pencampuran) didapatkan nilai 4,716943. Sehingga dapat ditentukan kombinasi optimum faktor yang berpengaruh terhadap tekstur dan warna dari produk kue lipat semprong yaitu lama pemanggangan selama 1 menit, komposisi tepung sebanyak 450gr dan, pencampuran dilakukan selama 7 menit.Kata Kunci : ANOVA, Metode Taguchi, Ortogonal Array, Signal to Noise Ratio
MANAJEMEN KEUANGAN KELUARGA MUSLIM DAN PEMBINAAN KELUARGA SAKINAH DI SMKN 3 SURAKARTA Ahmad Sidiq
JANAKA : JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT KEWIRAUSAHAAN INDONESIA Vol 5, No 1 (2024): JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT DAN KEWIRAUSAHAAN INDONESIA
Publisher : STIE Atma Bhakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36600/janaka.v5i1.361

Abstract

Tujuan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat (pkm) ini adalah memberikan gambaran secara mendalam mengenai pengelolaan keuangan keluarga yang baik adalah keluarga yang mampu mengatur keuangan, memperbesar semua pemasukan dan menghemat pengeluaran. Guna membantu keluarga mewujudkan keluarga yang sakinah, mawaddah, warahmah serta kelurga yang ekonomis dengan berdasarkan syariat Allah SWT dan tuntunan  Rasulullah SAW. Inti dari proses dan tahapan perencanaan terwujud sakinah finansial yaitu: 1. Pendapatan (Managing Income) 2. Pengeluaran (Managing Needs) 3. impian dan Keinginan (Managing Dreams) 4. Mengelola Surplus dan Defisit, Managing Contingen. rd:  manajemen  masjid;  Ceramah;  SMKN 3 Surakarta. Kata Kunci : keuangan keluarga, keluarga sakinah