The example of a teacher is very important in the world of education. This is because the teacher's example influences the learner's personality or character. The Gospel of Luke is one of the books that was deleted about Jesus' example as a teacher. In His ministry as a teacher, Jesus' example appears from how to teach, train, send, pray, hold on to the scriptures, serve wholeheartedly, thank you and be faithful. As a teacher, He not only teaches theory, but all who do also carry out His research every day. Modeling must be permanent and consistent. The purpose of this article is to describe Jesus' example as a teacher based on the Gospel of Luke and how the teachers applied it. By asking for qualitative, this research applies a descriptive method to Adhi Wiyata Jember Christian High School teachers. The conclusion is that teaching has become the main task of a teacher, but not just cognitive knowledge, but rather the exemplary life as Jesus taught in the Gospel of Luke, so that it brings changes to students and looks for others. Keteladanan seorang guru sangat penting dalam dunia pendidikan. Hal ini dikarenakan keteladanan guru memengaruhi kepribadian atau watak peserta didik. Injil Lukas merupakan salah satu kitab yang mencatat tentang keteladanan Yesus sebagai guru. Dalam pelayanan-Nya sebagai guru, teladan Yesus tampak dari cara mengajar, melatih, mengutus, berdoa, berpegang pada kitab suci, melayani sepenuh hati, kasih dan setia. Sebagai guru, Ia tidak hanya mengajar secara teori, namun semua yang diajarkan juga ditunjukkan melalui perbuatan-Nya setiap hari. Keteladanan harus bersifat permanen dan konsisten. Tujuan dari artikel ini adalah mendeskripsikan keteladanan Yesus sebagai guru berdasarkan Injil Lukas dan bagaimana para guru mengaplikasikannya. Dengan pendekatan kualitatif, penelitian ini menerapkan metode deskriptif pada guru-guru SMA Kristen Adhi Wiyata Jember. Kesimpulannya adalah mengajar sudah menjadi tugas utama dari seorang guru, tetapi bukan hanya berfokus pada pengetahuan kognitif saja, namun lebih kepada keteladanan hidup seperti yang Yesus ajarkan dalam Injil Lukas, sehingga membawa perubahan perilaku pada murid-murid dan menjadi saksi bagi orang lain.