Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Analisis Tentang Tujuan Pendidikan Agama Kristen (PAK) Dalam Matius 28:19-20 Rinaldus Tanduklangi
PEADA': Jurnal Pendidikan Kristen Vol. 1 No. 1 (2020): Juni 2020
Publisher : Institut Agama Kristen Negeri Toraja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34307/peada.v1i1.14

Abstract

The Gospel of Matthew is a part of the new covenant the presents the great commission of the Jesus. The great commission is the command of the Lord Jesus to the disciples and to all believers in all ages. The great commission becomes the foundation in carrying out educational actions for the world in which Jesus has provided instructions, methods and ways of implementing them. The great commission becomes the foundation of education especially Christian religious education. This paper aims to analyze theologically the objectives of Christian religious education based on Matthew 28: 19-20. In an effort to trace the intention used qualitative-descriptive research methods. The results obtained that the purpose of PAK based on Matthew 28: 19-20's exposure is to make disciples of all nations, baptize and teach them to do all the commands of the Jesus. Injl Matius merupakan salah satu bagian kitab perjanjian baru yang menyajikan amanat agung Tuhan Yesus. Amanat agung ialah perintah Tuhan Yesus bagi para murid dan kepada semua orang percaya di segala zaman. Amanat agung menjadi landasan dalam melaksanakan tindakan pendidikan bagi dunia yang di dalamnya Yesus telah memberikan petunjuk, metode dan cara pelaksanaannya. Amanat agung menjadi landasan  pendidikan khususnya pendidikan agama Kristen (PAK). Tulisan ini bertujuan untuk menganalasis secara teologis tujuan pendidikan agama kristen (PAK) berdasarkan Matius 28:19-20. Dalam upaya menelusuri maksud tersebut digunakan metode penelitian kualitatif-deskriptif. Hasil yang diperoleh bahwa tujuan PAK berdasarkan paparan Matius 28:19-20 ialah memuridkan segala bangsa, membaptis dan mengajar mereka melakukan segala perintah Tuhan Yesus.
Penerapan Metode Simulasi Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran PAK di SDN 256 Inpres Sangpolo Rinaldus Tanduklangi
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 3 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (214.796 KB) | DOI: 10.31004/jpdk.v4i3.4926

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi metode simulasi dalam meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran PAK di SDN 256 Inpres Sangpolo. Penelitian ini bertolak dari pengamatan terhadap aktivitas pembelajaran yang diterapkan guru lebih dominan menggunakan metode pembelajaran yang monoton dan tidak berdampak signifikan pada peningkatan hasil belajar peserta didik. Secara khusus pada pembelajaran PAK yang berpusat pada Alkitab sebagai sumber utama pembelajaran, guru seringkali menemukan kesulitan dalam menyampaikan fakta Alkitab tentang peristiwa atau kejadian yang terdapat dalam Alkitab. Guru kesulitan mengajarkan karakter, gaya dan sikap tokoh – tokoh Alkitab yang menjadi pokok pengajaran. Akibatnya, peserta didik kesulitan memahami dan menghayati cerita dan fakta dari Alkitab yang disampaikan dalam pembelajaran PAK. Melalui penelitian tindakan kelas dengan penggunaan metode simulasi ditemukan bahwa hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran PAK mengalami peningkatan. Hal tersebut ditunjukkan dengan pemahaman peserta didik terhadap apa yang diajarkan dengan metode simulasi, peserta didik mampu memberikan penjelasan dan kesimpulan yang tepat terhadap aktivitas pembelajaran yang telah dilaksanakan.  Kata Kunci: Metode Pembelajaran, Metode Simulasi, Pembelajaran PAK, Hasil Belajar.    Abstract This study aims to determine the implementation of the simulation method in improving learning outcomes for PAK subjects at SDN 256 Inpres Sangpolo. This study departs from the observation of the learning activities applied by the teacher more dominantly using monotonous learning and has no significant impact on improving student learning outcomes. Especially in PAK learning which is centered on the Bible as the main source of learning, teachers often find it difficult to add facts about events or events that occur in the Bible. Teachers find it difficult to teach the characters, styles and attitudes of Bible characters who are the subject of teaching. As a result, students find it difficult to understand and appreciate the stories and facts from the Bible that are conveyed in PAK lessons. Through classroom action research using the simulation method, it was found that student learning outcomes in PAK learning have increased. This is indicated by students' understanding of what is taught with the simulation method, students are able to provide appropriate explanations and conclusions to the learning activities that have been carried out.     Keywords: Learning Methods, Simulation Methods, PAK Learning, Learning Outcomes.  
Problematika Penerapan Pendekatan Saintifik Pada Pembelajaran PAK Masa Pandemi di SDN 256 Inpres Sangpolo Rinaldus Tanduklangi
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 6 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v4i6.8078

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan problematika penerapan pendekatan saintifik versi kurikulum 2013 dalam pembelajaran PAK pada masa pandemi di SDN 256 Inpres Sangpolo. Masa pandemi adalah masa di mana aktivitas pembelajaran berlangsung dari jarak jauh tanpa tatap muka secara langsung antara guru dan siswa. Kesulitan pembelajaran di masa pandemi sangat terasa dan berdampak pada implementasi kurikulum yang sedang berlaku. Kurikulum 2013 sebagai kurikulum nasional yang mengusung pendekatan pembelajaran saintifik menjadi sulit diterapkan. Akses dan infrastruktur pembelajaran sangat terbatas dan tidak mendukung pendekatan saintifik diterapkan dengan maksimal. Dari hasil kajian yang telah dilakukan ditemukan bahwa problematika penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran PAK di masa pandemi cukup beragam, mulai dari faktor model pembelajaran, infrastruktur pembelajaran, kemampuan guru mengolah pembelajaran, kesiapan siswa dalam belajar sampai pada strategi pembelajaran yang diterapkan. Problematika tersebut sangat sulit diatasi sehingga selama pembelajaran daring berlangsung, pendekatan saintifik tidak lagi menjadi acuan bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran. 
UPAYA PEMURIDAN BAGI PEMUDA MELALUI METODE KAMBIUM Rinaldus Tanduklangi; Setblon Tembang
Misioner Vol 3 No 1 (2023)
Publisher : SEKOLAH TINGGI TEOLOGI KIBAID

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51770/jm.v3i1.124

Abstract

Abstract. Discipleship is a responsibility mandated by God to the world, especially to the Church. The Church, which is overflowing with the mandate of discipleship, takes a central role in confirming, nurturing and reaching everyone to become disciples of Christ. Youth as an integral part of the church is one of the targets of discipleship that should be considered because they are both a relay and an asset to the church. Discipleship for young people is important so that they are not carried away by the flow of modernity which has the potential to trigger hedonic and materialist attitudes. The KAMBIUM method can be an alternative in reaching youth through discipleship activities. This paper aims to analyze discipleship efforts for youth through the KAMBIUM discipleship method. The research was carried out through a literature study and then the results were analyzed descriptively qualitatively. The conclusion of the research is that the KAMBIUM method is relevant for youth where the pattern of teaching is carried out in three stages namely rooted, growing and bearing fruit in Christ. Abstrak. Pemuridan merupakan tanggung jawab yang diamanatkan Allah kepada dunia khususnya bagi gereja. Gereja yang dilimpahi amanat pemuridan, mengambil peran sentral dalam meneguhkan, memelihara dan menjangkau setiap orang menjadi murid Kristus. Pemuda sebagai bagian integral dari gereja menjadi salah satu sasaran pemuridan yang semestinya diperhatikan sebab mereka adalah estafet sekaligus aset bagi gereja. Pemuridan bagi pemuda penting dilakukan supaya mereka tidak terbawa pada arus modernitas yang berpontensi memicu sikap hedonis dan materialis. Metode KAMBIUM dapat menjadi salah satu alternatif dalam menjangkau pemuda melalui kegiatan pemuridan. Tulisan ini bertujuan untuk menganalisis upaya pemuridan bagi pemuda melalui metode pemuridan KAMBIUM. Penelitian dilakukan melalui study pustaka yang kemudian hasilnya dianalisis secara deskriptif kualitatif. Kesimpulan pada penelitian adalah metode KAMBIUM relevan diterapkan bagi pemuda di mana pola pengajarannya dilakukan dalam tiga tahap yakni berakar, bertumbuh dan berbuah di dalam Kristus.