Wiwik Sulistyaningsih
Fakultas Psikologi, Universitas Sumatera Utara

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

EFEKTIVITAS TERAPI REALITAS UNTUK MENINGKATKAN SELF-REGULATED LEARNING PADA MAHASISWA UNDERACHIEVER Suri Mutia Siregar; Wiwik Sulistyaningsih
Analitika: Jurnal Magister Psikologi UMA Vol 5, No 2 (2013): ANALITIKA DESEMBER
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/analitika.v5i2.788

Abstract

Penelitian eksperimental ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas intervensi terapi realitas untuk meningkatkan self-regulated learning pada mahasiswa underachiever. Subjek penelitian adalah sepuluh orang mahasiswa underachiever dari Universitas Sumatera Utara yang memiliki skor self-regulated learning rendah  (X<120). Desain penelitian ini adalah  pretest-posttest control-group design. Terapi realitas dalam penelitian ini dilakukan secara berkelompok selama lima hari. Modul terapi disusun berdasarkan langkah-langkah WDEP yang dikemukakan oleh Glasser dan Wubbolding (Corey, 1996). Alat ukur yang digunakan adalah skala self-regulated learning yang disusun berdasarkan teori yang relevan. Data yang diperoleh dari pretest dan posttest dianalisa dengan analisis kovarian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terapi realitas efektif meningkatkan self-regulated learning pada mahasiswa underachiever dan efek dari terapi realitas tetap bertahan hingga satu minggu setelah terapi diberikan. Terapi realitas memberikan hasil yang bervariasi diantara subyek dimana variasi hasil tersebut ditentukan oleh kemampuan subjek dalam membuat rencana perilaku pada tahapan planning and commitment.
RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOURAL THERAPY (REBT) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN REGULASI EMOSI REMAJA KORBAN KEKERASAN SEKSUAL Nila Anggreiny; Wiwik Sulistyaningsih
Analitika: Jurnal Magister Psikologi UMA Vol 5, No 2 (2013): ANALITIKA DESEMBER
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/analitika.v5i2.786

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian pra-eksperimen yang bertujuan menguji pengaruh terapi Rational Emotive Behaviour Therapy (REBT) untuk meningkatkan regulasi emosi  pada remaja korban kekerasan seksual. Sampel penelitian adalah remaja korban kekerasan seksual dan memiliki kesulitan dalam regulasi emosi (skor DERS > 132) yang dipilih dengan menggunakan teknik purposive sampling. Sampel penelitian diketahui berjumlah dua orang. Alat ukur yang digunakan adalah Difficulties in Emotion Regulation Scale (DERS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh REBT untuk meningkatkan kemampuan regulasi emosi. Pada kedua subjek, aspek strategy  mengalami peningkatan yang menunjukkan subjek mulai mampu menemukan cara dalam meregulasi emosi.
Kecemasan Anak Korban Bullying : Efektifitas Terapi Menulis Ekspresif Menurunkan Kecemasan Salmiyati Salmiyati; Wiwik Sulistyaningsih; Eka Ervika
Psychopolytan : Jurnal Psikologi Vol 4 No 1 (2020): Agustus
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36341/psi.v4i1.1307

Abstract

Salah salah satu dampak psikologis bullying bagi anak, adalah munculnya kecemasan. Intensitas kecemasan akan terlihat dari reaksi fisik, emosi, kognitif serta perilaku anak. Pada penelitian ini, terapi menulis ekspresif digunakan sebagai intervensi untuk menurunkan kecemasan anak korban bullying. Kecemasan diukur menggunakan modifikasi skala Spence Children’s Anxiety Scale (SCAS) meliputi area kecemasan, separation anxiety, general anxiety, social anxiety, panic/agoraphobia, obsessive compulsive dan fear of physical injury. Responden penelitian, 2 orang laki-laki dan 6 orang perempuan dengan rentang usia 9-12 tahun. Ada 2 kelompok (ekperimen dan kontrol) dengan setiap kelompok terdiri dari 4 orang anak. Uji Mann Whitney, memperlihatkan bahwa tidak terdapat perbedaan kecemasan antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol (r = 0.72 ; p > 0.05). Selanjutnya pada kelompok eksperimen dilakukan uji wilcoxon, didapat hasil bahwa terapi menulis ekspresif tidak efektif menurunkan kecemasan anak korban bullying (r = -0.13 ; p > 0.05). Beberapa faktor yang menyebabkan kondisi tersebut terjadi diantaranya, responden belum memperoleh insight dari terapi yang dilaksanakan, tidak terpenuhinya karakteristik terapi menulis ekspresif, bullying masih terjadi, rentang pelaksanaan menulis dan individual karakteristik. Akan tetapi, temuan lain yang diperoleh dari penelitian ini adalah terapi menulis ekspresif mampu menjadi media katarsis bagi responden.