Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

GENDER EQUALITY IN THE MODERNISM ERA Fransiska Novita Eleanora; Andang Sari
Lex LATA Vol 1, No 3 (2019): (November 2019): Lex LATA
Publisher : Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Discrimination against women is a problem that often occurs in almost all walks of life, even in most parts of the world. The reason is quite clear, patriarchal culture cannot be released by and people who for thousands of years ensnare and force women to always be in the power of Adam, namely men. Not without reason if education is very important for women, because women have a very important role in improving the quality of the younger generation. With this, awareness is needed to increase the quality of education for a woman, given her responsibilities and role as the first and foremost educator. Bringing up a generation from the nation's successor that is naturally due to or caused by emotional closeness to children is a matter of giving birth to a child in the world that is adjusted to its dignity, or even the dignity of women who are not separated from their role and form , and gives color to the quality of the nation and its generation. The purpose of this study is to find out why women are often harmed or there is discrimination in aspects of life and gender equality in the current era of modernization. Research methods use juridical and normative research methods. in the current era of modernization.Keywords: equality; gender; discrimination 
AKIBAT HUKUM PERCERAIAN TERHADAP ANAK DARI PERKAWINAN BEDA AGAMA Anggreany Haryani Putri; Andang Sari
Otentik's : Jurnal Hukum Kenotariatan Vol 1 No 2 (2019): Juli
Publisher : Fakultas Hukum Universitas Pancasila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Di dalam pasal 2 ayat 1 Undang-undang nomor 1 tahun 1974 tentang perkawinan menyatakan perkawinan akan sah apabila dilakukan menurut hukum agama masing-masing, yang artinya kedua calon mempelai agamanya harus sama. Jika perkawinan itu dilangsungkan dengan berbeda agama, jelas akan menimbulkan permasalahan yang rumit. Pastinya adalah masalah hak asuh anak. Apalagi jika terjadi perceraian akibat perkawinan beda agama, hal ini berdampak buruk terhadap fisik maupun psikologi anak. Salah satu akibat hukum perceraian adalah adanya hak pengasuhan anak. Timbul masalah apabila kedua orang tua si anak berbeda agama. Apakah mengikuti agama si ayah atau agama si ibu. Jadi jika ingin melangsungkan perkawinan, calon suami dan calon istri haruslah beragama yang sama agar tidak timbul masalah di kemudian hari. Karena pada dasarnya apabila anak yang memiliki ayah dan ibu yang berbeda keyakinan akan kebingungan untuk mengikuti agama yang mana, dan yang lebih mengenaskan adalah terjadi tarik-menarik antara ayah dan ibu agar anak-anak yang dilahirkan mengikuti salah satu keyakinan tersebut. Perkawinan akan langgeng dan tenteram apabila terjadi kesesuaian pandangan hidup dan prinsip antara suami dan istri, jangankan karena perbedaan agama, perbedaan budaya, atau perbedaan tingkat pendidikan antara suami istri, hal ini pun bisa mengakibatkan kegagalan perkawinan.
PENYULUHAN PENGARUH MEDIA SOSIAL DI KALANGAN PELAJAR SEKOLAH MENENGAH ATAS CENDERAWASIH 1 JAKARTA Fransiska Novita Eleanora; Andang Sari
Jurnal Pengabdian Masyarakat Multidisiplin Vol 3 No 3 (2020): Juni
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (323.611 KB) | DOI: 10.36341/jpm.v3i3.1337

Abstract

Kegiatan pengabdian terhadap masyarakat yang dilaksanakan di Sekolah Menengah Atas (SMA) Cenderawasih 1 kota Jakarta berupa penyuluhan tentang media sosial yang semakin marak di gunakan khususnya terhadap penggunaannya dan pengaruhnya di kalangan pelajar baik yang positif dan juga negatif. Pengabdian ini bertujuan untuk memberikan pemahaman mengenai dampak dan juga akibat dari penggunaan media sosial, sehingga dalam menggunakannya dilakukan secara hati-hati, dan teliti serta cermat dan bijaksana supaya terhindar dari perbuatan yang negatif seperti melanggar terhadap kesusilaan, perjudian, penghinaan dan nama yang baik tercemar, pemerasan dan atau pengancaman, serta penyebaran berita yang bohong yang dianggap menyesatkan yang mengakibatkan adanya kerugian konsumen dan permusuhan antar individu disebarkan dan atau masyarakat yang tertentu dilihat dari kelompoknya beradasarkan suku, agama, ras, dan antar golongan (SARA)
EKSISTENSI LEMBAGA PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN DALAM MEMBERIKAN PERLINDUNGAN TERHADAP ANAK KORBAN EKSPLOITASI SEKSUAL Fransiska Novita Eleanora; Andang Sari
Supremasi Hukum: Jurnal Penelitian Hukum Vol 28, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (403.458 KB) | DOI: 10.33369/jsh.28.2.153-163

Abstract

This study aims to analyze the existence of witness and victim protection institutions in providing protecting child victims of sexual exploitation. By using empirical legal research methods, will see the existence of a real state of law and examine or know the law at work in society and the environment. The results of the study show that Indonesia has regulations regarding the protection of witnesses and victims as well as institutions that can play an active role in the responsibility of providing protection and various other rights to witnesses and/or victims. However, due to the victim's ignorance of restitution, the victim does not want to present her rights and prefers forced efforts to the offender with a criminal offense, that is a serious criminal threat.Keywords: Children; Institution; Protection; Victim; Witness; Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis eksistensi dari lembaga perlindungan saksi dan korban dalam memberikan perlindungan kepada anak korban eksploitasi seksual. Dengan menggunakan metode penelitian hukum empiris, akan melihat adanya hukum keadaan nyata serta meneliti atau mengetahui hukum bekerja di dalam masyarakat dan lingkungannya. Hasil penelitian menunjukkan Indonesia telah memiliki peraturan tersendiri mengenai perlindungan akan saksi dan korban serta Lembaga yang dapat berperan aktif dalam menggawangi tanggung jawab memberikan perlindungan dan berbagai hak lainnya kepada saksi dan/atau korban. Namun karena ketidaktahuan korban akan restitusi, korban tidak mau menyajikan haknya dan lebih memilih upaya paksa kepada pelaku dengan pidana badan, yaitu menghukum pelaku dengan ancaman pidana berat.  Kata Kunci: Anak; Lembaga; Perlindungan; Korban; Saksi;
RELEVANSI PENDIDKAN PANCASILA DAN POTRET MAHASISWA DI PERGURUAN TINGGI Fransiska Novita Eleanora; Andang Sari
Jurnal Civic Hukum Vol. 4 No. 2 (2019): November 2019
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/jch.v4i2.9950

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bahwa wujud nyata dari implementasi pendidikan pancasila dan nila-nilai dari setiap sila-sila didalamnya dapat disosialisasikan dengan mengikutsertakan dan melibatkan mahasiswa dalam keikutsertaan tri dharma perguruan tinggi dalam mengembangkan wawasan, pengetahuan bahkan juga keahlian yang sudah didapatkan atau diperoleh selama berada di bangku perkuliahan serta mempraktekkan keahliannya dalam kehidupan ataupun juga terjuan dan ikut serta dala masyarakat, yang sesuai dengan nila-nilai kehidupan dan juga kemanusiaan juga moral dan norma dalam pancasila. Relevansinya dalam mengimplemantasikan  khususnya dalam bidan pennelitian dan juga pengabdian masyarakat, Dengan mendapatkan dan juga memperoleh  ilmu di universitas maka mahasiswa tersebut dapat juga mengamalkan dan mengabdikan dalam di lingkungan tempat tinggalnya, sesuai dengan bidang keahliannya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian pustaka dengan mengkaji buku-buku dan literatur-literatur. Hasilnya adalah Pengamalan Pancasila yang didapatkan atau diterima mahasiswa di perguruan tinggi dapat diterapkan bukan hanya sebatas dilingkungan tempat, tinggalnya saja tetapi juga kepada implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi itu sendiri, dan hal ini akan berdampak luas kepada mahasiswa itu sendiri dalam lingkungan kerjanya nanti yang akan terlihat jika mahasiswa tersebut sudah lulus dan mendapatkan pekerjaannya, sesuai dengan bidang skili dan pengalamannya selama terjun dan mengabdikan dirinya dalam rangka mengimplementasikan Tri Dharma dari Perguruan Tinggi tersebut.