Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Lentora

Pelatihan Deteksi Dini Gangguan Jiwa Pada Kader Kesehatan di Desa Buntuna Wilayah Kerja Puskesmas Baolan Kabupaten Toli-Toli dwi yogyo Suswinarto; Ismunandar Ismunandar; Yasmin Yasmin; Asty Putri Pratiwi Army Siahaya; Anggelina Chatika; Angga Bima Arya; Muhammad Rafly
Jurnal Pengabdian Masyarakat Lentora Vol. 2 No. 1 (2022): SEPTEMBER 2022
Publisher : Poltekkes Kemenkes Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33860/jpml.v2i1.1747

Abstract

Pendahuluan: Kasus gangguan jiwa di Sulawesi Tengah tercatat terus mengalami peningkatan. Puskesmas Baolan mencatat terdapat 24 kasus gangguan jiwa dimana 20% kasus yang ada berdomisili di Desa Buntuna. Upaya mencegah peningkatan kasus gangguan jiwa dilakukan melalui pemberdayaan peran serta masyarakat melalui kader kesehatan. Agar kader mampu menjalankan perannya dalam hal kesehatan jiwa, diperlukan pengetahuan tentang kesehatan jiwa dan deteksi dini gangguan jiwa. Oleh karena itu Prodi D3 Keperawatan Tolitoli melaksanakan pengabdian masyarakat dengan memberikan pelatihan deteksi dini gangguan jiwa. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah memberikan pengetahuan kepada kader tentang kesehatan jiwa dan melakukan deteksi dini gangguan jiwa. Metode pengabdian masyarakat yang digunakan yaitu dengan memberikan materi mengenai kesehatan jiwa, melakukan latihan deteksi dini gangguan jiwa secara klasikal hari pertama dan kedua selanjutnya hari ke 3 melakukan deteksi dini secara langsung di masyarakat. Selain itu pengabdi juga melakukan pre test dan post test pada awal dan akhir kegiatan. Hasil setelah dilakukan pelatihan terjadi peningkatan pengetahuan dimana rata-rata hasil pre test seluruh peserta adalah 50 dan meningkat menjadi rata-rata 80 pada saat post test. Sedangkan keterampilan melakukan deteksi dini gangguan jiwa, peserta mampu melaksanakan deteksi dini langsung pada 30 keluarga di RT 1 Dusun Buntuaya pada 115 orang anggota keluarga. Deteksi dini yang dilakukan oleh para kader menunjukkan hasil bahwa kategori sehat berjumlah 82 orang, kategori risiko sebanyak 30 orang dan 3 orang terdeteksi mengalami gangguan jiwa. Kesimpulan setelah mengikuti pelatihan terjadi peningkatan pengetahuan kader tentang kesehatan jiwa dan kemampuan melakukan deteksi dini gangguan jiwa yang diberikan.