Donny Dhonanto
Unknown Affiliation

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Pemanfaatan Sistem Informasi Geografis Untuk Pengembangan Kawasan Pertanian Di Kabupaten Nunukan Donny Dhonanto
Jurnal Agroekoteknologi Tropika Lembab Vol 2, No 2 (2020): Agroekoteknologi Tropika Lembab Volume 2 Nomor 2 Februari 2020
Publisher : Mulawarman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35941/jatl.2.2.2020.2801.86-93

Abstract

Abstrak. Potensi lahan pertanian di Kabupaten Nunukan masih sangat luas. Untuk mengetahui penggunaan lahan eksisting dan potensial di Kabupaten Nunukan khususnya lahan pertanian dibutuhkan suatu sistem informasi yang dapat mendukung akan hal tersebut. Salah satu teknologi yang dapat digunakan untuk memfasilitasi hal tersebut adalah dengan menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG). SIG merupakan sistem informasi yang berbasis komputer dan data digital sehingga pengelolaan dan penyajiannya memiliki banyak kelebihan dibanding dengan yang bersifat manual. Penelitian ini mencoba memetakan potensi lahan yang berisifat clean and clear untuk pengembangan kawasan pertanian di Kabupaten Nunukan.
Evaluasi Kesesuaian Lahan Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) di Kampung Tanjung Perangat Kecamatan Sambaliung Kabupaten Berau Donny Dhonanto; Rabiatul Jannah; Arifannur Arifannur
Jurnal Agroekoteknologi Tropika Lembab Vol 3, No 2 (2021): Agroekoteknologi Tropika Lembab Volume 3 Nomor 2 Februari 2021
Publisher : Mulawarman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35941/jatl.3.2.2021.4816.97-105

Abstract

Pertumbuhan penduduk di Indonesia yang terus meningkat hingga membuat kebutuhan terhadap pangan turut meningkat. Demimemenuhi kebutuhan penduduk Indonesia maka perlu dilakukan peningkatan produktivitas salah satunya dengan cara ekstensifikasi(perluasan lahan). Kegiatan ekstensifikasi dapat terlaksana dengan baik berdasarkan evaluasi kesesuaian lahan. Evaluasi kesesuaian lahanmerupakan kegiatan yang bertujuan mengetahui sesuai atau tidak sesuai suatu tanaman pada lahan yang akan dikembangkan. Salah satutempat yang dilakukan evaluasi kesesuaian lahan berada di Kampung Tanjung Perangat Kecamatan Sambaliung Kabupaten Berau untuktanaman bawang merah. Hal ini bertujuan untuk mengetahui sesuai atau tidak lahan yang ada di kampung tersebut untuk ditanamanibawang merah. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Sistem Informasi Geografi dan Kartografi Fakultas Pertanian UniversitasMulawarman. Kegiatan Penelitian dilakukan selama lima bulan dari bulan Agustus sampai bulan Desember tahun 2019.Penelitian ini, dalam pengolahan data serta perhitungan kesesuaian lahan menggunakan metode matching dan metode parametrik. Penelitimenentukan tiga lahan atau tiga area sebagai tempat penelitian di Kampung Tanjung Perangat. Selain itu dibutuhkan data iklim untukmendukung kegiatan evaluasi kesesuaian lahan yang didapatkan dari Stasiun Klimatologi Kalimarau Berau.Hasil penelitian dari hasil pengolahan serta perhitungan data dengan menggunakan metode matching dan metode parametrikmenunjukkan bahwa kondisi kelas kesesuaian lahan yang ada di Kampung Tanjung Perangat adalah tidak sesuai (N) secara aktual dansesuai marginal (S3) untuk lahan potensial.
Pemetaan Kualitas Tanah dengan Analisis Sistem Informasi Geografis di Kota Samarinda Rabiatul Jannah; Donny Dhonanto; Hirzi Fathul Hakim
Jurnal Agroekoteknologi Tropika Lembab Vol 4, No 1 (2021): Agroekoteknologi Tropika Lembab Volume 4 Nomor 1 Agustus 2021
Publisher : Mulawarman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35941/jatl.4.1.2021.5797.%p

Abstract

Tanah merupakan salah satu dari sumberdaya alam yang berperan penting bagi kehidupan manusia terutama sebagai tempat kegiatan hidup. Pemanfaatan sumberdaya alam tersebut seringkali tidak disertai pemeliharaan, akibatnya lingkungan alam yang menopang kehidupan manusia menjadi rusak. Kualitas tanah adalah kapasitas tanah yang berfungsi mempertahankan fungsinya. Kualitas tanah yang semakin baik akan mendukung kerja fungsi tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan memetakan status kualitas tanah di Kota Samarinda. Penelitian ini telah dimulai dari bulan Maret 2019 sampai Desember 2019 di Laboratorium Tanah dan Laboratorium Kartografi dan SIG Fakultas Pertanian Universitas Mulawarman. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif eksploratif yang pendekatan variabelnya dilakukan melalui survei lokasi penelitian dan didukung hasil analisis sifat fisik dan kimia tanah. Penentuan titik lokasi sampel tanah dilakukan dengan metode purposive random sampling mengikuti setiap satuan peta lahan (SPL) yang dibuat. Variabel dari SPL yang dibuat yaitu jenis tanah, penggunaan lahan, dan lereng. Sampel tanah dianalisis dengan parameter berat volume, tekstur, pH, porositas, N-total, P-tersedia, K-tersedia, C-organik dan kedalaman perakaran. Penentuan skor berkisar antara 0-1. Hasil analisis skoring dan fungsi tanah terpilih dijumlahkan untuk menentukan kriteria Indeks Kualitas Tanah (IKT). Hasil penelitian menunjukan terdapat 4 satuan peta lahan jenis tanah Inceptisols di Kota Samarinda. Terdapat satu satuan lahan yang memiliki kriteria kualitas tanah “baik” yaitu satuan peta lahan 2 dengan jenis tanah Aquic Dystrudepts (IKT = 0,61). Sedangkan ketiga satuan lahan lainnya memiliki kriteria kualitas tanah “sedang”, yaitu satuan peta lahan 1 dengan jenis tanah Typic Endoaquepts (IKT = 0,44), satuan peta lahan 3 dengan jenis tanah Typic Dystrudepts (IKT = 0,46), satuan peta lahan 4 dengan jenis tanah Oxic Dystrudepts (IKT = 0,52).
Pengaruh Jarak Tanam dan Dosis Pupuk NPK terhadap Pertumbuhan dan Hasil Jagung Manis pada Pertanaman Pisang Cavendish Reni Rahayu; Hadi Pranoto; Susylowati Susylowati; Sofian Sofian; Donny Dhonanto
Jurnal Agroekoteknologi Tropika Lembab Vol 5, No 1 (2022): Agroekoteknologi Tropika Lembab Volume 5 Nomor 1 Agustus 2022
Publisher : Mulawarman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35941/jatl.5.1.2022.7937.19-26

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jarak tanam dan dosis pupuk NPK terhadap pertumbuhan danhasil jagung manis pada pertanaman pisang cavendish. Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus sampai November 2021di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Mulawarman, L2, Tenggarong Seberang. Penelitian ini disusun dalamRancangan Acak Kelompok (RAK) dibagi dalam tiga kelompok yang terdiri dari dua faktor perlakuan, faktor 1 yaitu jaraktanam (J) terdiri dari : J1 = 50 x 25 cm, J2 = 75 x 25 cm, dan J3 = 100 x 25 cm. Faktor 2 yaitu dosis pupuk NPK (P) terdiridari : P1 = 250 kg.ha-1, P2 = 500 kg.ha-1, dan P3 = 750 kg.ha-1. Hasil uji lanjut menunjukkan bahwa perlakuan jarak tanammemberikan pengaruh yang berbeda terhadap umur berbunga betina, hasil bobot tongkol berkelobot dan tanpa kelobot per ha.Hasil bobot tongkol berkelobot tertinggi diperoleh pada perlakuan J1 (50 x 25 cm), yaitu 2.16 Mg. Perlakuan dosis pupukNPK memberikan pengaruh yang berbeda terhadap umur berbunga betina, panjang tongkol tanpa kelobot, bobot tongkol tanpakelobot per petak, hasil bobot tongkol berkelobot dan tanpa kelobot per ha. Hasil bobot tongkol berkelobot tertinggi diperolehpada perlakuan P3 (750 kg.ha-1), yaitu 1.96 Mg. Interaksi antara perlakuan jarak tanam dan dosis pupuk NPK memberikanpengaruh yang berbeda terhadap seluruh parameter pengamatan, kecuali hasil bobot tongkol jagung manis berkelobot per ha.
EKSPLORASI DAN IDENTIFIKASI PURUN DANAU (Lepironia articulata) LOKAL SEBAGAI ADSORBEN ALAMI PADA IKLIM TROPIKA LEMBAB DI KALIMANTAN TIMUR Donny Dhonanto; Penny Pujowati; Agung Enggal Nugroho; Apdila Safitri; Khoiru Indana; Odit Ferry Kurniadinata
Jurnal Agroteknologi Vol 13, No 1 (2022): Agustus 2022
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/ja.v13i1.18836

Abstract

Purun is one of the endemic plants that naturally grows wild in peat and swamp areas. Purun is commonly found in peat and swamp areas in Indonesia, including in East Kalimantan, especially in Kabupaten Kutai Kertanegara. Purun belongs to the Cyperaceae family. This plant is a typical plant in swamp land. Swamp land is land for a long time during the year is always saturated with water or inundated. Purun is a plant that lives in the wild naturally in areas of peat swamp, tidal swamp and river areas that are acidic sulphate.There are three types of purun known in Kalimantan, namely purun danau, purun tikus and purun bajang. The purun danau (Lepironia articulata Retz. Domin.) has a fundamental difference when compared to the purun tikus and the purun bajang, which is much larger in size than the purun tikus and the purun bajang and has leaves that are tougher like woody and more clearly lined than other. Purun danau also has a cavity that is similar to a bamboo stick. The objectives of the study were to 1. determine the character of purun danau plants in the natural humid tropics habitat; and 2. Knowing the characteristics of purun danau plant habitat. The research design used in this research is descriptive or descriptive research. The results showed that: 1. the morphological character of the purun danau was in the form of a cylindrical stem like a pipe that grew elongated with a tapered tip, had thin partitions that filled the inside, the bulkhead was solid at the base and the stem was shiny green. The outer part of the base is white and covered with leaves shaped like a reddish brown sheath. The tapered end of the stem then grows into a compound flower which will contain many seeds in the generative phase. Purun danau flowers are compound flowers and are located at the end of the stem. The roots of purun danau are fibrous and grow with the stolons. 2. The purun danau habitat is characterized by the presence of water, either always stagnant or flowing water with varying heights (between 100 cm to 300 cm). In addition to the presence of water, purun habitat is also characterized by acidic soil pH conditions (4.10-5.20) and open land without shade. In addition to adapting well in acid sulphate soils, purun danau are also able to absorb heavy metal elements such as Pb, Cd and Zn.