Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP N 1 KARANGANOM Eka Kurniasari
Absis: Mathematics Education Journal Vol 1, No 1 (2019): Mei 2019
Publisher : Universitas Veteran Bangun Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/absis.v1i1.306

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melihat ada tidaknya pengaruh perhatian orang tua dan motivasi belajar terhadap hasil belajar matematika siswa. Penelitian ini dilakukan terhadap siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Karanganom Klaten Tahun Ajaran 2017/2018. Dari Populasi 272 siswa, diambil sampel sebanyak 34 siswa yang menjadi subjek penelitian. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket dan tes hasil belajar matematika. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi. Uj prasyarat yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji normalitas, linieritas dan keberartian regresi. Setelah data penelitian diolah disimpulkan bahwa : 1) Terdapat pengaruh yang signifikan antara perhatian orang tua siswa dengan hasil belajar matematika siswa dimana diperoleh harga  dan    ; 2)Terdapat pengaruh yang signifikan antara motivasi belajar siswa dengan hasil belajar siswa dimana diperoleh harga  dan  ; 3)Terdapat hubungan yang signifikan antara perhatian orang tua siswa dan motivasi belajar siswa dengan hasil belajar siswa dimana harga R=0,540 dan                                         .
TANGGUNG JAWAB PELAKU USAHA JAHIT PAKAIAN DALAM HAL TERJADI WANPRESTASI (Suatu Penelitian Pada Suka Makmue Tailor Kec. Seunagan Kab. Nagan Raya) Ikramullah Almar; Eka Kurniasari
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Bidang Hukum Kenegaraan Vol 1, No 1: Agustus 2017
Publisher : Fakultas Hukum Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak - Penulisan skiripsi ini bertujuan untuk menjelaskan bentuk-bentuk wanprestasi yang di lakukan oleh pelaku usaha jasa jahit pakaian, faktor-faktor  yang menyebabkan pelaku usaha jasa jahit pakaian melakukan wanprestasi,  serta penyelesaian sengketa wanprestasi yang di tempuh oleh para pihak dalam usaha jasa jahit pakaian. Perolehan data  dalam skripsi ini di lakukan dengan cara penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan.  Penelitian kepustakaan di lakukan untuk memperoleh data yang bersifat teoritis,  sedangkan penelitian lapangan dilakukan guna memperoleh data primer melalui wawancara dengan responden dan informan. Data yang di peroleh kemudian di analisis dengan menggunakan pendekatan kualitatif sehingga menghasilkan jawaban dari permasalahan yang dikaji. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam menjalankan kegiatan usahanya, terdapat beberapa bentuk wanprestasi,  yaitu hasil jahitan tidak sesuai dengan yang di inginkan konsumen, tidak tepat waktu penyelesaian pesanan,  dan juga tidak sesuainya ukuran sebagaimana yang di inginkan konsumen. Faktor penyebab terjadinya wanprestasi tersebut ialah seperti terjadi kerusakan pada mesin jahit, terjadinya pemadaman listrik bergilir oleh PLN, menurunnya kesehatan para pekerja, dan kesalahpahaman pekerja pada model dan ukuran pakaian sebagaimana yang telah diperjanjikan. Penyelesaian sengketa yang ditempuh para pihak ialah melalui jalur negosiasi atau perundingan. Disarankan kepada pihak pelaku usaha agar lebih teliti dalam melakukan pengukuran pesanan konsumen,  menyediakan mesin genset dan menentukan kesepakatan kapan pesanan konsumen di selesaikan. Kepada pihak konsumen agar memberikan informasi yang jelas kepada pihak pelaku usaha dalam menentukan model jahitan yang diinginkan. Serta kepada para pihak agar menyelesaikan perselisihan dengan mengutamakan musyawarah.Kata Kunci : Usaha Jahit, Tanggung Jawab, dan Wanprestasi Abstract - The writing of this thesis aims to explain the forms of tort committed by sewing services business actors, factors that cause businesses services sewing actor committing default, as well as breach of contract dispute settlement which is taken by the parties in sewing services business. Acquisition of the data in this paper is done by means of literature research and field research. The literature research is done to obtain data that is theoretical, whereas the field research conducted in order to obtain primary data through interviews with respondents and informants. Data were obtained and then analyzed using a qualitative approach resulting answer to the problems being studied. The results of the research showed that in operating his business, there is some form of default, which is the result of the seams are not in accordance with the customer wants, not timely completion of orders, as well as the incompatibility of the size as desired by the consumer. The causes of the breach is a breakdown of the sewing machine, the occurrence of blackouts by PLN, the declining health of workers, and misunderstanding of workers on the model and size of clothing, as has been agreed. Dispute resolution taken by the parties is through negotiations It suggested for businesses to be more thorough in measuring customer orders, providing the engine generator set and determine the agreement when a customer order can be accomplish. To the consumer, should be able to provide clear information to the businesses in determining the model of the desired stitch. As well as to the parties, in order to resolve the dispute by prioritizing consensus.Keywords: Sewing Business, Responsibilities and Tort
Aspek Hukum Perlindungan Konsumen Terhadap Penggunaan Koran Bekas Sebagai Pembungkus Jajanan Gorengan Muhammad Anggi Fauzi; Eka Kurniasari
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Bidang Hukum Keperdataan Vol 3, No 3: Agustus 2019
Publisher : Fakultas Hukum Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pasal 4 UUPK menyebutkan bahwa “Hak konsumen adalah hak atas kenyamanan, keamanan dan keselamatan dalam mengonsumsi barang atau jasa”. Namun dalam pelaksanaannya pelaku usaha dalam memperdagangkan barang masih sering merugikan konsumen dengan menggunakan bahan tercemar seperti timbal yang terdapat pada koran bekas yang digunakan untuk membungkus makanan. Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk menjelaskan kriteria mengenai standar pembungkus makanan berdasarkan UU Pangan, menjelaskan aspek perlindungan konsumen dilihat dari hak-hak konsumen yang dilanggar berdasarkan UUPK, menjelaskan standar keamanan pangan berdasarkan UU Pangan, menjelaskan peran BPOM dalam rangka pengawasan terhadap penggunaan koran bekas sebagai pembungkus makanan gorengan dan menjelaskan upaya hukum apa yang dapat dilakukan konsumen terkait penggunaan koran bekas sebagai pembungkus makanan gorengan. Metode penelitian dilakukan dengan menggunakan penelitian yuridis empiris, data diperoleh melalui penelitian lapangan dan kepustakaan. Penelitian kepustakaan dilakukan dengan cara membaca buku-buku teks dan peraturan perundang-undangan. Sedangkan penelitian lapangan dilakukan dengan cara mewawancarai responden dan informan. Kriteria mengenai standar pembungkus makanan berdasarkan UU pangan yaitu pembungkus makanan yang menggunakan bahan kemasan pangan yang tidak membahayakan kesehatan manusia dan sesuai dengan standar ketentuan BPOM, aspek perlindungan hukum dilihat dari kerugian konsumen yang dilakukan oleh pelaku usaha, bentuk pengawasan yang dilakukan BPOM dalam penggunaan koran bekas sebagai kemasan makanan yaitu sampling dan pengujian, menerbitkan peraturan dan standar terkait kemasan secara umum, melakukan sosialisasi dan menerbitkan sejumlah booklet serta poster, upaya hukum yang dapat dilakukan konsumen yaitu membuat laporan dan meminta ganti kerugian. Disarankan kepada BPOM agar lebih mempertegas aturan terkait kriteria standar pembungkus makanan yang baik untuk dikonsumsi oleh konsumen, sehingga konsumen mendapatkan kepastian hukum dan terjamin hak-haknya yang dilanggar. BPOM diharapkan lebih aktif dalam melakukan sosialisasi dan pembinaan kepada pelaku usaha dan konsumen mengenai bahaya penggunaan koran bekas sebagai pembungkus jajanan gorengan, dan kepada konsumen yang telah dirugikan dapat membuat laporan dan meminta ganti kerugian.
PERLINDUNGAN HUKUM BAGI KONSUMEN DALAM JUAL BELI LAPTOP BUKAN BARU MELALUI E-COMMERCE TOKOPEDIA Muhammad Yasir Aulia; Eka Kurniasari
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Bidang Hukum Keperdataan Vol 7, No 1: Februari 2023
Publisher : Fakultas Hukum Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak – Penelitian ini bertujuan menjelaskan perlindungan hukum bagi konsumen dalam jual beli laptop bukan baru melalui e-commerce Tokopedia dan untuk menjelaskan penyelesain sengketa dalam hal terjadinya kerugian dalam jual beli laptop bukan baru melalui e-commerce Tokopedia. Hasil penelitian dapat diketahui bahwa pada Pasal 4 huruf h UUPK bahwa konsumen berhak untuk mendapatkan kompensasi, ganti rugi atau penggantian, apabila barang atau jasa yang diterima tidak sesuai perjanjian atau tidak sebagaimana mestinya. Pasal 3 Peraturan Pemerintah tentang Perdagangan Melalui Sistem Elektronik mengenai prinsip yang harus diperhatikan oleh para pihak yang melaksanakan perdagangan melalui sistem elektronik. Dalam menyelesaikan sengketa transaksi jual beli laptop bukan baru melalui e-commerce Tokopedia, upaya Tokopedia melindungi konsumen dan pelaku usaha dengan menyediakan pusat resolusi bagian dari Terms Condition bentuk kesepakatan yang sah antara pengguna dengan Tokopedia. Bagi konsumen diharapkan untuk teliti dan selektif terutama membeli melalui e-commerce, disarankan untuk melihat terlebih dahulu rating toko e-commerce tersebut dan melihat review barang dari pembeli sebelumnya. Tokopedia selaku penyedia layanan jual beli secara online diharapkan lebih selektif dalam mengawasi pelaku usaha yang sering diadukan oleh konsumen dari segi rating dan ulasan agar tidak terjadian kerugian bagi konsumen lain.Kata Kunci: Perlindungan Hukum, Konsumen, Jual Beli, Tokopedia
REGULATION AND APPLICATION OF FAIR USE DOCTRINE ON THE YOUTUBE PLATFORM: A COMPARATIVE STUDY OF INDONESIAN AND UNITED STATES LAWS Nurhijriati Nurhijriati; Eka Kurniasari
Student Journal of International Law Vol 3, No 2: December 2023
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/sjil.v3i2.27667

Abstract

YouTube has implemented a fair use policy that allows YouTubers to reuse copyrighted material under certain categories and limitations without obtaining permission from the copyright owner. This policy aligns with the US Copyright Law of 1976, which provides clear parameters for fair use. However, Indonesia's copyright law takes a different approach to regulating videos uploaded to the YouTube platform and the fair use of copyrighted material, with less explicit restrictive parameters outlined in Articles 43 and 44 of Law No.28 of 2014. This research employs a normative legal method, utilizing library research and a comparative approach. The findings indicate that both countries adhere to the same international conventions and recognize fair use categories such as education, criticism, and knowledge in videos uploaded to the YouTube platform. Indonesia can learn from the United States' regulations, particularly the clearly defined parameters of limitation outlined in the US Copyright Act of 1976.