Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Peningkatan Pengetahuan Mengenai 1.000 HPK untuk Mencegah Risiko Stunting pada Kader Aisyiyah Banguntapan Utara Parisudha, Annisa
Jurnal Kesehatan Global Vol 3, No 2 (2020): Edisi Mei
Publisher : Program Studi Magister Kesehatan Masyarakat Institut Kesehatah Helvetia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33085/jkg.v3i2.4630

Abstract

Stunting merupakan kekurangan gizi kronis atau kegagalan pertumbuhan dimasa lalu dan digunakan sebagai indikator jangka panjang untuk gizi kurang pada anak. Anak-anak yang mengalami stunting selain memiliki pertumbuhan tinggi badan yang terhambat juga beresiko terhadap perkembangan intelektual dan kognitif yang rendah. Salah satu upaya yang dilakukan untuk menurunkan resiko terjadinya stunting adalah dengan memberikan nutrisi yang optimal pada periode 1.000 HPK yang akan mendukung periode kritis pertumbuhan dan perkembangan janin, kesehatan ibu dan juga untuk mendorong pertumbuhan bayi dan balita (hingga usia dua tahun). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat tingkat pengetahuan kader Aisyiyah Banguntapan Utara Yogyakarta setelah dilakukan penyuluhan mengenai 1.000 HPK dan dampaknya terhadap resiko stunting. Metode yang digunakan adalah studi cross-sectional dengan desain eksperimen rancangan pretest-posttest. Subjek penelitian adalah 31 orang ibu kader Aisyiyah Banguntapan Utara Yogyakarta. Analisis data menggunakan uji normalitas Shapiro-wilk dan dilanjut dengan uji alternatif Wilcoxon untuk melihat kemaknaan. Hasil penelitian ini didapatkan adanya perbedaan rerata antara pengetahuan sebelum dengan setelah diberikan penyuluhan tentang 1.000 HPK serta dampaknya terhadap resiko stunting dengan nilai p diperoleh 0,001. Penelitian dengan metode seperti ini dapat pula dikembangkan di wilayah yang berbeda dengan jumlah responden yang lebih banyak. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu metode pencegahan dan penanggulangan stunting di wilayah Banguntapan Bantul Yogyakarta khususnya di Desa Wonocatur.
UPAYA PENCEGAHAN PENYAKIT YANG DISEBABKAN OLEH TIKUS DI RT 05 DAN 06 DUSUN PRINGGOLAYAN, BANGUNTAPAN BANTUL, D.I YOGYAKARTA Parisudha, Annisa Parisudha; Jannah, Arihni Arihatal; Apriani, Dewi; Puspitarini, Elsa Nurdyah; Faatihah, Utari Esi; Wijayanti, Riana Dyah
Jurnal Pemberdayaan: Publikasi Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (629.431 KB) | DOI: 10.12928/jp.v4i1.2016

Abstract

Penyakit yang disebabkan oleh tikus menjadi kekhawatiran tersendiri di wilayah pemukiman penduduk heterogen dan juga padat. Upaya pencegahan dilakukan melalui program penyuluhan yang bertujuan untuk mengantisipasi terjadinya penyakit yang tidak diharapkan yang dapat dibawa oleh tikus. Metode program penyuluhan dilakukan melalui media banner yang berisikan kiat-kiat yang dapat dilakukan oleh masyarakat untuk mencegah terjadinya penyakit yang disebabkan oleh tikus. Dampak dari program yang dilakukan diketahui adanya kesadaran masyarakat yang muncul untuk berupaya menjalankan pesan-pesan yang tercantum didalam banner.  
STUNTING DETERMINANTS IN KULONPROGO DISTRICT, YOGYAKARTA YEAR 2019 Desi Nurfita; Annisa Parisudha; Sugiarto Sugiarto
Epidemiology and Society Health Review (ESHR) Vol. 4 No. 1 (2022)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26555/eshr.v4i1.4039

Abstract

Background: UNICEF stated that in 2014, about 66% of children aged less than five years in lower-middle-income countries were stunted. Stunting is a predictor of poor quality of human resources and reduces a nation's productivity in the future. Stunting control in the Kulonprogo District is one of the priority districts in Indonesia. This study aimed to analyze the determinants of stunting in the Kulonprogo District. Methods: This research was conducted in Kuponprogo District. The population was children under five in Kulonprogo District. Analysis was done through a descriptive approach. Descriptive quantitative research was used by employing secondary data from the year 2013. Results: The prevalence of stunting among children under five in the Kulonprogo District was 11.12%, spread across all primary health centers (Puskesmas) in the Kulonprogo District. The three puskesmas with the highest prevalence rate were Puskesmas Girimulyo 2, Puskesmas Samigaluh 2, and Puskesmas Kalibawang. The analysis found that low-income families, maternal education, age at pregnancy, chronic energy deficiency during pregnancy, anemia during pregnancy, early initiation of breastfeeding, exclusive breastfeeding, and parenting mode are the determinant factors of stunting in the Kulonprogo District in 2019. Conclusion: Several determinants of stunting were found, namely low-income families, maternal education, age at pregnancy, chronic energy deficiency during pregnancy, anemia during pregnancy, early initiation of breastfeeding, exclusive breastfeeding, and parenting mode.