Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Petro : Jurnal Ilmiah Teknik Perminyakan

EVALUASI ISI AWAL GAS DI TEMPAT DAN ANALISIS DECLINE CURVE PADA RESERVOIR YS Yogie Seto S. W; Onnie Ridaliani; Lestari lestari
PETRO:Jurnal Ilmiah Teknik Perminyakan Vol. 8 No. 1 (2019): MARET
Publisher : Jurusan Teknik Perminyakan Fakultas Teknologi Kebumian dan Energi Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1368.114 KB) | DOI: 10.25105/petro.v8i1.4293

Abstract

YS reservoir has data of gas initial in place (GIIP) with a volumetric method of 3,476 Bscf. Because of improvement of data, GIIP can be evaluated using material balance method. Then the production of wet gas will be forcasted until below economic limit. The PVT data that needs to be calculated in this study is the gas and water compressibility factor and the formation volume factor each year. In determining the type of drive mechanism, a plot of P / Z versus cumulative gas production is carried out, from the analysis, the type of drive mechanism is water drive, it is necessary to calculate the water influx, the method used is the Van Everdengen-Hurst method. After all the required parameters are available, the calculation of the initial gas in place will be calculated, the method used is the material balance method and the straight line material balance method. The results of the initial gas in place calculation using the material balance and straight line material balance methods are 3,430 Bscf and 3,428 Bscf. If the results of the material balance method and the straight line material balance method are compared with available GIIP volumetric method data, the percent difference is 1,32% and 1,37%. It can be said that GIIP result using the material balance method and the straight line material balance method is accurate because after being evaluated using volumetric method, it only has a small percentage difference. Then from the decline curve and Trial Error and X2 – Chisquare Test analysis, the decline curve is exponential with Di at 1,103 / month. After forecasting until production of wet gas is below the economic flow rate of 0,045 Mscf / d, it is known that the productive age is until 1st September 2021 with the values of EUR and RR respectively 2,309 and 0,014 Bscf. Using the results of GIIP using the material balance and straight line method, the current recovery factor are 67,34% and 67,37 %.
OPTIMASI HIDROLIKA DENGAN METODE BHHP PADA TRAYEK 8 ½ INCH SUMUR X LAPANGAN Y Apriandi Rizkina Rangga Wastu; Onnie Ridaliani; Beta Resqy Avianti
PETRO: Jurnal Ilmiah Teknik Perminyakan Vol. 9 No. 3 (2020): SEPTEMBER
Publisher : Jurusan Teknik Perminyakan Fakultas Teknologi Kebumian dan Energi Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (111.74 KB) | DOI: 10.25105/petro.v9i3.8031

Abstract

Lumpur pemboran merupakan faktor yang penting dalam operasi pemboran. Kecepatan pemboran, efisiensi, keselamatan dan biaya pemboran sangat tergantung dari lumpur pemboran yang dipakai. Lumpur merupakan semua jenis fluida yang digunakan untuk menyelesaikan permasalahan seperti tertinggalnya cutting di dasar lubang dengan mengangkat cutting kepermukaan sehingga proses pemboran dapat berjalan dengan lancar. Pada sumur X Lapangan Y akan dilakukan optimasi hidrolika untuk mengetahui hal-hal yang menjadi pertimbangan dalam memilih parameter  pemboran yang digunakan, serta faktor yang berpengaruh pada kinerja hidrolika pemboran dalam proses pengangkatan serbuk bor pada saat kegiatan pemboran.             Penelitian ini menggunakan metode BHHP (bit hiydraulic horse power) dimana hidrolika pemboran akan dievaluasi, apabila nilai yang diperoleh kurang dari 50% perlu dilakukan optimasi hidrolika. Pada metode CCI (cutting carrying index) akan digunakan dalam melihat seberapa baik lumpur dalam mengangkat cutting hingga ke permukaan, batas minimum  metode ini adalah 1.            Penelitian dilakukan dengan mengevaluasi trayek 8 ½ inch kedalaman 1924,26 hingga 2141,8 ft pada sumur X lapangan Y. Evaluasi hidrolika pemboran pada kedalaman yang diteliti memilki nilai persentase tekanan di bit kurang dari 50% sehingga perlu dilakukan optimasi hidrolika dengan data pompa yang dimilki. Pada trayek ini nilai yang sebelumnya berkisar antara 4% naik hingga 60% dan nilai Cutting Carrying Index berkisar di angka 4, laju alir optimum juga didapatkan yang berkisar pada nilai 373 GPM.             Berdasarkan hasil penelitian ini terdapar beberapa faktor seperti laju alir lumpur, densitas lumpur, rheology lumpur akan sangat memengaruhi hidrolika pemboran. Tekanan yang diberikan oleh pompa yang disalurkan hingga ke bit harus tepat untuk meminimalisir kehilangan tekanan yang mungkin terjadi, serta tekanan yang digunakan akan berpengaruh pada laju alir optimum lumpur didalam lubang sumur sebagai salah satu media yang digunakan dalam pengangkatan serbuk bor.Kata kunci: Lumpur, cuttings, hidrolika, BHHP, nozzle, daya.