Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

ANALISIS PENGGUNAAN COMPLETION FLUID GARAM BERAT NITRAT SEBAGAI HOLE CLEANING DAN PENGARUHNYA TERHADAP ZAT ADITIF Indriani Agustina; Bayu Satiyawira; Mulia Ginting
Journal of Mechanical Engineering and Mechatronics Vol 3, No 2 (2018): Journal of Mechanical Engineering and Mechatronics
Publisher : President University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (482.984 KB) | DOI: 10.33021/jmem.v3i2.545

Abstract

Completion fluid is a fluid used in conducting operational completion, where the fluid used must be based on consideration of the formation characteristics for a particular well. Fluid selection is very important if the formation damage will be minimized. good complexion fluids can reduce solid content, absence of clay, solulable acid, dissolve in water and are used for operations such as perforation, cleaning wells and well control. The nitrate salts used are CaNO3 and NaNO3 salts. Agarfluida complexes can function properly, so the fluid must always be controlled for its physical properties, which consist of fluid specific gravity, fluid rhology, filter rate, swell meter and pH. The use of compound fluid is adjusted to the conditions of the formation that is being perforated such as formation rock formation conditions, and fluid content contained in the formation. This study will examine the use of fluid complexes from heavy salts of nitrates as hole cleaning and their effect on the additives used. It was concluded that the use of saline-complex fluid heavy with NaNO3 nitrate and its combination with the use of CaCO 3 had the effectiveness to carry out hole cleaning activities with the results of Plastic Viscosity 23 cp, 24 lbs / 100 ft Yield Point, 4.2 ml / 30 'Filtrate, pH 7, 41, and Swellmeter 6%.
PERBANDINGAN KINERJA PRODUKSI SUMUR VERTIKAL DAN HORIZONTAL PADA RESERVOIR CBM DENGAN MENGGUNAKAN SIMULASI RESERVOIR Mulia Ginting; Maman Djumantara
PETRO:Jurnal Ilmiah Teknik Perminyakan Vol. 7 No. 2 (2018): Agustus
Publisher : Jurusan Teknik Perminyakan Fakultas Teknologi Kebumian dan Energi Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (414.515 KB) | DOI: 10.25105/petro.v7i2.3677

Abstract

Coalbed methane (CBM) merupakan salah satu sumberdaya alam yang belum termanfaatkan dengan baik. Penggunaan sumur vertikal atau sumur horizontal merupakan pilihan yang dapat digunakan dalam memproduksikan gas dari reservoir CBM. Pada penelitian ini dilakukan studi penggunaan sumur vertikal dan sumur horizontal untuk memproduksikan gas dari reservoir CBM. Selain itu dilakukan juga pengaruh panjang bagian horizontal pada sumur horizontal dalam produksi gas dari reservoir CBM.Studi dilakukan dengan menggunakan model simulasi reservoir. Dengan menggunakan model reservoir yang sama, dilakukan simulasi untuk membandingkan kinerja produksi sumur horizontal dan sumur vertikal.Hasil running simulasi menunjukkan laju produksi fluida dari sumur horizontal lebih besar dari pada sumur vertikal. Laju produksi gas dan laju produksi air dari sumur horizontal juga lebih besar dari pada sumur vertikal. Panjang bagian horizontal juga menunjukkan hal yang sama; semakin besar panjang bagian horizontal, produksi gas dan air juga semakin besar. Hal ini karena semakin panjang bagian lubang horizontal, maka semakin jauh daya serap sumur dan semakin luas daerah yang dapat diserap oleh sumur tersebut.
ANALISIS PENGARUH INJEKSI CO2 TERHADAP RECOVERY FACTOR MENGGUNAKAN SIMULASI CMG DI LAPANGAN X Vera Fernanda; Mulia Ginting; Prayang Sunny Yulia
PETRO:Jurnal Ilmiah Teknik Perminyakan Vol. 8 No. 1 (2019): MARET
Publisher : Jurusan Teknik Perminyakan Fakultas Teknologi Kebumian dan Energi Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (790.574 KB) | DOI: 10.25105/petro.v8i1.4292

Abstract

X-Field is located in South Sumatra, where there are several gas fields with considerable CO2 gas potential. In this field, no research has been conducted on CO2 injection neither in the laboratory nor simulation. Therefore, the purpose of this study is to analyze the effect of CO2 injection on the value of recovery factor with one-dimensional simulation using CMG. To be able to make an accurate simulation model, it is necessary to do validation by comparing the results obtained with the CO2 injection test from experiments in the laboratory. Laboratory experimental data used in this study is from Vulin’s literature. The result of recovery factor for X-field is 98.80%. From the results of this study, it is known that the injection rate of CO2 has no effect on changes in recovery factor. However, the difference of CO2 injection pressure in these two samples influences the change in recovery factor. The higher injection pressure of CO2 in an immiscible condition is, the higher the value of the recovery factor is achieved. In addition, the difference in oil composition in these two samples affects the value of MMP, where the higher the intermediate component of a reservoir fluid is, the lower the MMP will be. X-field has a high intermediate component fraction, therefore the value of MMP obtained is lower than the MMP from Vulin’s literature. The value of MMP in X-field is 2610.68 psia
PENENTUAN INITIAL GAS IN PLACE MENGGUNAKAN METODE MATERIAL BALANCE PADA RESERVOIR I Indah Oktaviani Hardi; Mulia Ginting; Ghanima Yasmaniar
PETRO: Jurnal Ilmiah Teknik Perminyakan Vol. 9 No. 1 (2020): MARET
Publisher : Jurusan Teknik Perminyakan Fakultas Teknologi Kebumian dan Energi Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (828.75 KB) | DOI: 10.25105/petro.v9i1.6537

Abstract

Reservoir I merupakan reservoir gas yang terletak di daerah Prabumulih, Sumatera Selatan. Tekanan awal sebesar 2.286 psia dan temperatur 240°F. Reservoir I berproduksi sejak Januari 2012 sampai dengan saat ini, dengan total produksi gas (Juni 2019) sebesar 32.178 MMSCF. Dalam pengembangan suatu lapangan gas bumi ada beberapa faktor penting yang harus ditentukan secara akurat, salah satunya dalam menentukan isi awal gas di tempat atau Initial Gas In Place (IGIP), nilai tersebut akan berperan penting dalam keputusan dasar pengembangan dan operasional suatu reservoir.Perhitungan Initial Gas In Place (IGIP) dilakukan dengan menggunakan metode material balance P/Z dan simulasi MBAL. Metode material balance dipilih karena memperhitungkan kesetimbangan massa dan tenaga dorong reservoir, dan data yang diperlukan lebih lengkap dibandingkan metode yang lain. Pada perhitungan dengan menggunakan metode material balance P/Z, Initial Gas In Place yang didapat sebesar 60.915,49 MMSCF, dan nilai perhitungan menggunakan software MBAL sebesar 60.604,5 MMSCF. Jenis tenaga dorong reservoir ini adalah depletion drive, yang ditentukan dari plot P/Z vs Gp yang menghasilkan garis lurus. Berdasarkan nilai tekanan abandon sebesar 300 psia didapatkan nilai estimated ultimate recovery sebesar 53.700 MMSCF, dengan nilai recovery factor 88,15% dan sisa gas yang dapat diproduksikan (remaining reserves) sebesar 21.522 MMSCF.
ANALYSIS PRESSURE BUILD-UP TEST PADA SUMUR “ASR-06” DENGAN METODE HORNER DAN PRESSURE DERIVATIVE Arinda Ristawati; Mulia Ginting; Muhammad emil isnan
PETRO:Jurnal Ilmiah Teknik Perminyakan Vol. 9 No. 4 (2020): DESEMBER
Publisher : Jurusan Teknik Perminyakan Fakultas Teknologi Kebumian dan Energi Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (858.628 KB) | DOI: 10.25105/petro.v9i4.8250

Abstract

Analisis Pressure Build Up pada sumur “ASR-06” dilakukan untuk mengetahui karakteristik fluida di reservoir. Analisis ini dilakukan untuk mengetahui tekanan yang berada pada reservoir. Hasil uji tes  kemudian dianalisis menggunakan pressure derivative dan horner plot. Dari hasil analisis ini dapat diketahui bahwa sumur “ASR-06” mengalami penurunan kompresibilitas fluida sehingga menyebabkan terjadinya penyimpangan pada pembacaaan kurva pressure derivative pada early time region. Hal ini dapat terjadi dikarenakan adanya fluida gas dan fluida liquid yang mengalir secara bersamaan. kedalam tubing dan mengakibatkan berkurangnya ruangan untuk fluida gas untuk mengalir didalam ruang tertutup. Fenomena changing wellbore storage akan mengakibatkan anomali pembacaan tekanan lubang sumur menjadi lebih tinggi daripada tekanan formasi pada waktu awal. Pada hasil pembacaan pressure build-up dengan metode pressure derivative didapatkan nilai skin dan permebabilitas yaitu 2.15 mD dan 4.75. Pada metode horner juga dilakukan perhitungan untuk mengkalkulasikan nilai permeabilitas dan skin yang dilakukan pada middle time region dengan hasil 2.18 mD untuk permeabilitas dan +3.80 untuk  nilai Skin.
Surveillance dan Monitoring Injeksi Air di Lapangan “X” MULIA GINTING; Ziad Tourik; Cornelius Rezi
PETRO: Jurnal Ilmiah Teknik Perminyakan Vol. 10 No. 1 (2021): MARET
Publisher : Jurusan Teknik Perminyakan Fakultas Teknologi Kebumian dan Energi Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1358.585 KB) | DOI: 10.25105/petro.v10i1.9131

Abstract

Salah satu faktor keberhasilan injeksi air adalah dilakukan program surveillance dan monitoring yang baik. Kegiatan surveillance dan monitoring dilakukan dengan, mengamati kondisi sumur injeksi, kondisi sumur produksi,  respon sumur produksi terhadap sumur injeksi dan mengamati keefektifan penginjeksian.. Tujuan penelitian ini melakukan surveillance dan monitoring di lapangan “X” yang mempunyai 1 sumur injeksi air  dan 6 sumur produksi .  Surveillance (pengawasan) dan monitoring (pengamatan)  dilakukan dengan menggunakan sinergi antara Metode Hall Plot, Chan diagnostic Plot, Analisa Konektivitas Sumur dan Voidage Replacement Ratio sehingga diperoleh gambaran  keefektifan  injeksi air yang dilakukan.  Dari analisis Hall plot terhadap sumur injeksi Z-1 mengindikasikan bahwa sumur injeksi tersebut dalam keadaan normal. Dari analisis Chan’s diagnostic plot terhadap sumur-sumur produksi, diperoleh hasil bahwa  sumur Z-3, Z-5 dan Z-7 mengalami coning dan  sumur Z-2, Z-4, dan Z-6 mengalami channeling. Dari hasil konektivitas sumur injeksi dengan sumur produksi disekitarnya diperoleh hasil bahwa konektivitas sumur injeksi Z-1 dengan sumur Z-2, Z-3, Z-4 cukup bagus sementara konektivitas sumur injeksi Z-1 dengan sumur Z-5, Z-6, Z-7 dikategorikan buruk. Dari analisis VRR didapatkan nilai VRR sebesar 0,45. Berdasarkan hasil di atas dapat disimpulkan dari Surveillance dan Monitoring yang dilakukan pada injeksi air di lapangan “X”,  penginjeksian yang dilakukan tidak terlalu efektif
STUDI LABORATORIUM PENGARUH PENAMBAHAN BENTONIT TERHADAP TOTAL DISSOLVED SOLID DAN pH AIR FORMASI MULIA GINTING; Puri Wijayanti; Mochamad Alfin Riady
PETRO:Jurnal Ilmiah Teknik Perminyakan Vol. 10 No. 3 (2021): SEPTEMBER
Publisher : Jurusan Teknik Perminyakan Fakultas Teknologi Kebumian dan Energi Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (265.125 KB) | DOI: 10.25105/petro.v10i3.10862

Abstract

AbstrakAir formasi yang ikut terproduksi bersama – sama dengan minyak dan gas pada saat kegiatan produksi migas memiliki kandungan kimia  yang dapat berdampak buruk bagi lingkungan  apa bila dibuang sembarangan. Karena bahaya yang dapat ditimbulkannya, maka perlu  dilakukan pengolahan air atau water treatment sehingga senyawa – senyawa yang berbahaya bagi lingkungan dapat dikurangi atau bahkan dihilangkan.  Menurut Peraturan Mentri Lingkungan Hidup Nomor 19 Tahun 2010, Total Dissolved Solid dan pH merupakan salah satu parameter yang menjadi syarat dalam pembuangan air limbah ke lingkungan.Tujuan penelitian ini  adalah menentukan pengaruh penambahan bentonit lokal dan bentonit impor ke dalam  air formasi terhadap Total Dissolved Solid dan pH air formasi. Penelitian dilakukan di Laboratorium Analisa Fluida Reservoir Universitas Trisakti. Penambahan bentonit lokal dan bentonit impor yang dilakukan adalah 0, 0,5; 0,75 dan 1 gr ke dalam 1000 ml air formasi. Dari setiap penambahan bentonit tersebut diukur Total Dissolved Solid dan pH larutan.Dari hasil  percobaan diperoleh bahwa penambahan bentonit lokal ke air formasi didapatkan penurunan Total dissolved solid. Penambahan bentonit lokal sebanyak  0.5 gram; 0,75 gram ; 1 gram bentonit ke dalam 1000 ml air formasi mengakibatkan Penurunan Total Dissolved Solid berturut-turut adalah  98.03% ; 98.34% dan 98,25%. Sedangkan pada  penambahan bentonit impor sebanyak  0.5 gram; 0,75 gram ; 1 gram bentonit ke dalam 1000 ml air formasi menyebabkan terjadi penurunan Total dissolved solid berturut-turut sebesar  95.08%;  95.14% dan  95.12%Sedangkan pada pengamatan pH air formasi,  penambahan bentonit lokal maupun penambahan bentonit impor ke dalam air formasi tidak menyebabkan perubahan.  pH air formasi tetap  menunjukan pH stabil diangka 9.
THE APPLICATION OF P/Z METHODS IN EVALUATION OF INITIAL GAS IN PLACE OF X RESERVOIRA lisa samura; Mulia Ginting; Aqlyna Fattahanisa
PETRO:Jurnal Ilmiah Teknik Perminyakan Vol. 10 No. 4 (2021): DESEMBER
Publisher : Jurusan Teknik Perminyakan Fakultas Teknologi Kebumian dan Energi Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (601.327 KB) | DOI: 10.25105/petro.v10i4.12513

Abstract

Reservoir X is located in West Tanjung Jabung Regency, Jambi, Indonesia, with initial pressure is 2,028 psia, and a temperature is 226°F. The reservoir has been produced from February 2018 to the present (February 2021), with cumulative gas production of 5.17 Bscf. Based on the Plan Of Development (POD) study in 2016, the initial gas in place was determined volumetrically to be 49,92 Bscf. To compare the initial gas in place, it is deemed necessary to recalculate the initial gas in place by utilizing another method. The calculation of Initial Gas In Place (IGIP) is conducted by using the P/Z method. In this method, the Initial Gas in Place is obtained 49.01 Bscf. Based on analyzing the phase diagrams and the prevailing reservoir conditions, reservoir X indicated a dry gas reservoir. Such reservoir drive mechanism is a depletion drive, determined from the P/Z vs Gp plot, generating a straight line. Based on the assumed abandonment pressure value of 300 psia, the estimated ultimate recovery value is 41.93 Bscf, with the recovery factor value of 87.65% and the remaining reserves of 36.76 Bscf.
Sosialisasi Energi Baru Terbarukan Dalam Menghilangkan Ketergantungan Terhadap Energi Fosil Bagi Warga di RT 009 RW 003 Kelurahan Kebon Jeruk Sigit Rahmawan; Mulia Ginting; Maman Djumantara; Muhamad Adimas Amri
Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia (JAMIN) Vol 3 No 2 (2021): JURNAL ABDI MASYARAKAT INDONESIA (JAMIN)
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (374.861 KB) | DOI: 10.25105/jamin.v3i2.9671

Abstract

Energi sangat dibutuhkan dalam menjalani kehidupan manusia, baik dalam hal pribadi, berumah tangga, dalam lingkup bisnis dan usaha, maupun dalam lingkup bernegara. Pasokan energi menjadi salah satu landasan ketahan suatu negara untuk dapat melangsungkan kedaulatan negara. Kebutuhan energi di Indonesia masih didominasi oleh sumber energi yang berasal dari bahan dasar fosil, baik itu minyak bumi, gas bumi, maupun batubara. Konsumsi energi di Indonesia semakin meningkat seiring dengan bertambahnya kebutuhan terhadap pasokan energi baik pada sektor usaha maupun sektor rumah tangga. Perbandingan konsumsi terhadap pasokan energi yang didominasi oleh sumber energi fosil masih mengalamai defisit, dimana konsumsi energi masih lebih besar dibandingkan dengan pasokan energi dalam negeri, sehingga perlu dilakukan impor sumber daya fosil dari negara lain. Untuk dapat mengantisipasi hal tersebut, perlu dilakukan upaya mendorong masyarakat untuk sadar dan mandiri dalam menciptakan sumber energi dengan menggunakan sumber daya alam yang ada di sekitar masyarakat dan mengubahnya menjadi energi baru terbarukan. Sosialisasi energi baru dan terbarukan yang dilakukan pada daerah RT 009/RW 003 Kebon Jeruk menadaptkan respon positif dari warga. Antusiasme warga untuk mengetahui kebutuhan dan kemandirian energi sangatlah besar, sehingga kebanyakan warga meminta untuk dapat melanjutkan sosialisasi ini ke tahap pelatihan pembuatan rangkaian panel surya dalam skala rumah tangga.
Pelatihan Penjernihan Air Tanah Menggunakan Alat Filtrasi Air di Desa Sungai Dayo, Provinsi Jambi Dyah Ayu Setyorini; Muhammad Burhannudinnur; Mulia Ginting; Ramadhan Adhitama; Erick Strada Dolok Saribu
Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia (JAMIN) Vol 4 No 2 (2022): JURNAL ABDI MASYARAKAT INDONESIA (JAMIN)
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/jamin.v4i2.14796

Abstract

Kegiatan penyediaan air bersih merupakan salah satu kebutuhan pokok bagi masyarakat, mengingat air bersih adalah faktor penting dalam kehidupan dan kesehatan masyarakat. Semakin bertambahnya populasi penduduk ditunjang dengan aktifitas ekonomi yang semakin kompleks, juga berdampak pada strategi pelayanan kebutuhan akan air bersih dan pemaksimalan usaha untuk menghadirkan sarana air bersih. Masalah air bersih tidak hanya hadir di daerah-daerah terpencil yang belum tersentuh pembangunan, daerah perkotaan dengan jaringan infrastruktur PAM yang sudah memadai pun terkadang masih terkendala dengan aktifitas pencemaran air dan penggunaan air berlebihan yang tidak efektif dan efisien. Desa Sungai Dayo, Kecamatan Bahar Utara, Kabupaten Muaro Jambi, memiliki permasalahan air yang kotor dengan kandungan mangan dan besi yang tinggi. Selain tercemar limbah, hasil penelitian menunjukkan bahwa air tanah di daerah tersebut bersifat payau dan mengandung pengotor unsur mangan, besi, dan fluoride tinggi yang tidak baik untuk kesehatan, terutama kesehatan gigi. Berkaitan dengan hal tersebut kegiatan PkM ini menawarkan solusi alternatif yang bisa dipakai masyarakat dalam menyelesaikan permasalahan air bersih yaitu dengan menggunakan rekayasa material mineral lempung bentonit dalam pembuatan filtrasi air.