Mohamad Mahrusillah
STISNU Nusantara Tangerang Raya

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

SENGKARUT FORMALISASI SYARIAH DI INDONESIA Mohamad Mahrusillah
Hikmah: Journal of Islamic Studies Vol 16, No 2 (2020): Hikmah: Journal of Islamic Studies
Publisher : STAI ALHIKMAH Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47466/hikmah.v16i2.172

Abstract

Abstract This paper tries to trace the dispute (pro-konta) on sharia formalization in Indonesia and presents the description how far the sharia formalization is implemented. Regardless to the dispute, the difficulties to implement the formalization is no country in the world implement the sharia totally. This research is used social and historical approaches and also literary reviews on legislation, journal, quoting ulama’ ideas and their activities and others related opinions. Abstrak Artikel ini berupaya untuk melacak kekacauan (baca: pro-konta) mengenai formalisasi syariat di Indonesia, dan mencoba memberi gambaran seberapa jauh peluang formalisasi syariat ini disetujui. Namun terlepas dari adanya pro dan kontra mengenai gagasan formalisasi syariat, kesulitan dalam mewujudkan formalisasi tersebut adalah hingga saat ini tidak ada satu pun negara di dunia yang menerapkan formalisasi syariat secara utuh. Penelitian ini menggunakan pendekatan sosial historis dengan menggunakan penelitian kepustakaan melalui pengumpulan dan studi literatur, legislasi, jurnal, dan mengutip pendapat ulama dan aktivis serta pendapat terkait lainnya.
SHALAT KESELARASAN SEMESTA: Keterhubungan Hukum Hakikat dan Hukum Syariat Mohamad Mahrusillah; Abusiri Abusiri
Hikmah: Journal of Islamic Studies Vol 18, No 1 (2022): Hikmah: Journal of Islamic Studies
Publisher : STAI ALHIKMAH Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47466/hikmah.v18i1.204

Abstract

AbstractThis article aims to explore the cohesion and harmony of the meaning of prayer that connects the law of occurrence (essence) and the law of brushing (Shari'a) as the main capital of the progress of one nation's civilization. This study uses a linguistic approach that is analyzed linguistically by researchers and literature study. From the results of the analysis and study of the author, it was found that individuals who halt their lives by interpreting the concept of 3 (three) pillars of prayer will harmonize the law of their essence and the law of the rule of worship against themselves. The pattern of harmony between the laws of nature and the laws of collective Sharia will build prosperity for mankind, and will give birth to blessings in the form of prosperity and progress of one nation's civilization. AbstrakArtikel ini bertujuan untuk menggali kohesi dan harmoni pemaknaan shalat yang menghubungkan hukum kejadian (hakikat) dan hukum penyikapan (syariat) sebagai modal utama kemajuan peradaban satu bangsa. Kajian ini menggunakan pendekatan linguistik yang dianalisa secara kebahasaan oleh peneliti dan pendekatan studi literatur. Dari hasil analisa dan kajian penulis ditemukan bahwa individu yang menshalatkan kehidupannya dengan memaknai konsep 3 (tiga) rukun shalat akan menyelaraskan hukum hakikat dirinya dan hukum aturan penyikapan terhadap diri. Pola keselarasan hukum hakikat dan hukum syariat kolektif akan terbangun kesejahteraan untuk umat manusia, serta akan melahirkan keberkahan berupa kemakmuran dan kemajuan peradaban satu bangsa.