Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENGARUH SOSIALISAI BELA NEGARA TERHADAP SIKAP BELA NEGARA GURU SEKOLAH DASAR DI JAKARTA (STUDI EKSPLANATORI DI DIREKTORAT BELA NEGARA KEMENTRIAN PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA) Aska Leonardi
Jurnal Ilmiah Komunikasi Makna Vol 4, No 1 (2013): Februari 2013
Publisher : Program Studi Ilmu Komunikasi FBIK Unissula

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/jikm.4.1.15-35

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kegiatan sosialisasi bela negara yang diselenggarakan Direktorat Bela Negara Kementerian Pertahanan Republik Indonesia terhadap sikap bela negara guru-guru Sekolah Dasar di Jakarta yang menjadi peserta sosialisasi. Penelitian ini menggunakan metode survey eksplanatory dengan pendekatan kuantitatif, dan teknik sampling yang dilakukan adalah total sampling. Populasi dan sample penelitian adalah guru-guru sekolah dasar peserta sosialisasi bela negara yang berjumlah 50 orang. Penelitian ini melibatkan 2 variabel bebas (X) yang terdiri dari faktor sumber (X1) dan faktor pesan (X2), serta 3 variabel terikat (Y) yang terdiri dari aspek kognisi (Y1), aspek afeksi (Y2) dan aspek konasi (Y3) sikap bela negara. Alat pengumpul data berupa angket dan dokumentasi. Teknis analisis data yang digunakan adalah teknik analisis jalur dan analisis inferensial yang digunakan adalah koefisien korelasi dengan menggunakan rumus korelasi Pearson. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah, (1) Faktor sumber tidak berpengaruh terhadap aspek kognisi bela negara, tetapi secara signifikan berpengaruh terhadap aspek afeksi, dan konasi sikap bela negara guru sekolah dasar di Jakarta. (2) Faktor pesan secara signifikan berpengaruh terhadap aspek kognisi, afeksi, dan konasi sikap bela negara guru sekolah dasar di Jakarta. Saran yang dikaitkan dengan hasil penelitian adalah bagi Direktorat Bela Negara untuk mengurangi kuantitas pemateri yang berasal dari kalangan militer dan menghadirkan pemateri yang memiliki latar belakang profesi guru sekolah dasar serta pemateri yang pernah menjadi peserta sosialisasi sebelumnya. Dari segi tempat penyelenggaraan sebaiknya tidak berada di lingkungan kedinasan Kementerian Pertahanan. Dari segi waktu penyelenggaraan disarankan untuk menyelenggarakan sosialisasi secara simultan setiap seminggu sekali selama satu bulan. Saran bagi peneliti lain dalam bidang komunikasi, untuk memasukkan identitas agama, suku, dan ideologi responden ke dalam kuisioner. Penelitian selanjutnya juga diharapkan untuk melakukan penelitian secara mendalam guna melihat implementasi nilai-nilai sikap bela negara peserta sosialisasi di dalam kehidupan sehari-hari, sekaligus pengaruhnya terhadap sikap bela negara murid-murid sekolah dasar.Kata kunci : Sosialisasi, sikap, Bela Negara
ANALISIS KOMUNIKASI DALAM MENUMBUHKAN SIKAP BELA NEGARA DI MASYARAKAT Aska Leonardi; Sumiyati Sumiyati
Global Komunika : Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Vol 2 No 1 (2019): Global Komunika
Publisher : FISIP UPNVJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam upaya menumbuhkan sikap bela negara seluruh Warga Negara Indonesia, komunikasi menjadi alat atau sarana untuk menyampaikan pesan-pesan bela negara yang di dalamnya terkandung nilai-nilai bela negara sebagai landasan sikap dan perilaku sekaligus menjadi kultur dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Permasalahannya adalah bagaimana komunikasi yang dilakukan oleh Kementerian Pertahanan dapat berfungsi untuk melakukan pembinaan kesadaran bela negara kepada masyarakat yang dilaksanakan melalui Direktorat Bela Negara. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis strategi komunikasi yang dilakukan Direktorat Bela Negara dalam menumbuhkan sikap bela negara seluruh Warga Negara Indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif. Adapun untuk memperoleh data secara rinci penelitian ini menggunakan metode wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam menanamkan nilai-nilai bela negara pada Masyarakat Indonesia, Direktorat Bela Negara menggunakan strategi dari unsur-unsur komunikasi dari mulai penetapan komunikator, komunikan, pesan, media maupun efek yang diharapkan.
Peran Humas Pemerintah Desa Lambangsari Dalam Menanamkan Niat Baik (Goodwill) Tentang Bantuan Sosial Kepada Mayarakat Di Masa Pandemi Shellma Ali; Aska Leonardi
Global Komunika : Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Vol 5 No 1 (2022): Global Komunika
Publisher : FISIP UPNVJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi dengan adanya peran Humas Pemerintah Desa Lambangsari dalam menanamkan niat baik (Goodwill) tentang bantuan sosial kepada masyarakat di masa pandemi. Bantuan sosial merupakan program pemerintah yang di lakukan di masa pandemi. Dalam menanamkan niat baik (goodwill) humas dapat berfokus kepada 10 prinsip di antaranya Attitude of helpful service, courtesy, optimism, fairness, sincerity, tact, friendliness, Progresiveness, humanity dan honesty. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan metode kualitatif dekriptif. Data yang dikumpulkan dengan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Informan dalam penelitian ini sebanyak 3 orang yang memenuhi kriteria. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam menanamkan niat baik (goodwill) tentang baantuan sosial itu dilandaskan pada 10 prinsip niat baik diantaranya dengan melakukan pelayanan dalam memberikan sebuah surat pengajuan dan surat permohonan untuk warga, melakukan komunikasi dalam memberikan arahan kepada warga terkait dalam menyelesaikan masalah kesalahan data dalam penerima bantuan sosial, melakukan perannya dengan bersikap adil dan setara dalam memenuhi hak-hak setiap pihak, membangun kepercayaan kepada warga humas melakukan dengan memberikan informasi yang benar dan sesuai dengan data, mengatur sebuah strategi dalam pemberian bantuan sosial kepada masyarakat sesuai dengan peraturan, harus selektif dalam memenuhi persyaratan untuk warga peneria bantuan sosial, berusaha memberikan pengertian kepada warga terkait persoalan komplain bantuan sosial, melakukan komunikasi sosialisasi bantuan sosial kepada mitra terlebih dahulu yaitu Dusun, Rukun Warga atau Rukun Tangga setempat agar tidak adanya kesalahpahaman, mensosialisasikan bantuan sosial menggunakan bahasa yang baik agar dapat dimengerti oleh masyarakat, dan berupaya mencari solusi dalam mengatasi permasalahan ketidakmerataan bantuan sosial dengan melakukan komunikasi.Kata Kunci : Humas, Niat Baik (Goodwill), Bantuan Sosial.